Bab 24

7.6K 868 18
                                    

Ini Ada Hubungannya dengan Siapa yang Ada di Hatimu





"Sayang, kamu dulu melarangku memasuki kamar tidur utama. Sekarang, kamu menyeretku ke kamar tidur utama dan memberi tahuku bahwa perubahan mendadakmu tidak bersyarat? Apa kamu percaya kata-katamu sendiri?" Fu Tingyu berkata sebelum dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, 'Apa dia melakukan ini karena aku meninju Shen Yaohui?'

Mata Fu Tingyu langsung menjadi gelap memikirkan bahwa istrinya melakukan ini untuk pria lain.

Fu Tingyu ingin menarik kembali lengannya, tetapi Qin Shu berpegangan erat. "Aku berubah untukmu dan tidak untuk orang lain. Kita adalah pasangan yang sudah menikah, kita tidak boleh tidur di tempat tidur yang terpisah. Generasi yang lebih tua mengatakan bahwa ketika pasangan yang sudah menikah tidur di tempat tidur yang terpisah, hubungan mereka tidak harmonis."

"Perselisihan dalam hubungan kita tidak ada hubungannya dengan tempat kita tidur," kata Fu Tingyu saat matanya yang gelap dan dalam mendarat di dada wanitanya, di area di mana jantungnya seharusnya berada. Pria itu menunjuk dada Qin Shu dengan jarinya yang ramping dan mengucapkan setiap kata dengan hati-hati saat pria itu berkata, "Ini ada hubungannya dengan siapa yang ada di hatimu."

Saat Fu Tingyu menunjuk dadanya, hati Qin Shu mulai sakit. 'Kenapa aku tidak menyadari sebelumnya bahwa dia adalah orang yang benar-benar ada di hatiku selama ini?' Pikir Qin Shu.

Fu Tingyu meraih pergelangan tangan Qin Shu dan mengantarnya ke pintu sebelum dia membukanya dan menutupnya dari kamar.

Terdengar suara brakk saat pintu ditutup paksa yang diikuti dengan suara kunci diputar.

Qin Shu melihat ke pintu yang tertutup rapat dan tetap linglung untuk beberapa waktu saat air mata mengalir di wajahnya tanpa suara.

Di balik pintu, Fu Tingyu bersandar di pintu dengan punggungnya. Dadanya naik dan turun dengan keras saat dia bekerja keras untuk menenangkan detak jantungnya setelah dia menjadi emosional karena kata-kata Qin Shu.

Pria itu mengangkat sudut bibirnya dengan mengejek, karena dia hampir mempercayainya.

Bahkan dalam mimpinya, dia berharap bahwa dialah alasan di balik senyum dan tawa wanitanya. Bahkan dalam mimpinya, dia berharap bahwa dialah satu-satunya orang dalam mimpi wanitanya.

Fu Tingyu berjalan ke meja dan mengambil kotak rokoknya dan mengeluarkan satu batang rokok dan memasukkannya ke dalam mulutnya sebelum dia mengambil korek api dan menyalakannya.

Hampir setiap malam, pria itu tidak punya apa-apa selain ditemani rokoknya secara diam-diam.

Dia tertawa mengejek dirinya sendiri lagi, tapi itu tersembunyi dalam kegelapan.

⚫⚫⚫


Keesokan harinya, Fu Tingyu membuka pintu ruang kerja dengan lingkaran hitam di bawah matanya dan terkejut ketika dia melihat orang yang duduk di lantai di dekat kakinya.

Qin Shu mengenakan piyama tadi malam dan duduk dalam posisi seperti janin. Kakinya ditekuk dan lengannya memeluk lutut ke dadanya. Kepalanya bertumpu pada lengannya dan alisnya sedikit berkerut seolah-olah dia terjebak dalam tidur gelisah.

Qin Shu terbangun oleh suara pintu saat dibuka. Dia mengangkat kepalanya dan melihat fisik Fu Tingyu yang tegak, saat pria itu berdiri tinggi dan megah seperti gunung.

Qin Shu segera berdiri. Karena dia telah bertahan dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama, kakinya mati rasa.

"Aku akan... pergi dan mandi." Qin Shu menggosok matanya dengan agak canggung dan mulai masuk ke ruang kerja. Karena kakinya mati rasa, langkahnya sangat lambat.

Fu Tingyu mengerutkan bibirnya. Dia melangkah ke arah wanitanya, membungkuk, dan menggendong tubuh kurus dan rapuh itu di pinggangnya. Tanpa sepatah kata pun, pria itu menuju ke kamar tidur utama.

Qin Shu memperhatikan profil samping pria itu dengan tenang. Dia memiliki batang hidung yang tinggi, dan bibirnya mengerut. Qin Shu menyadari dirinya sejenak linglung oleh penampilan pria itu.

Fu Tingyu menurukannya ketika mereka memasuki kamar mandi di kamar tidur utama sebelum pria itu berbalik dan pergi.

Qin Shu melihat tubuh jangkung pria itu menghilang dari pintu. Dia percaya bahwa pada akhirnya akan datang suatu hari ketika pria itu mempercayainya. Dia akan bekerja keras dan berusaha untuk memperbaiki dirinya sendiri.

⚫⚫⚫


Sama seperti di kehidupan sebelumnya, Fu Tingyu membawanya ke pantai setelah sarapan sebelum mereka naik kapal pesiar ke pulau itu.

Cuaca awal Oktober datang dengan sentuhan kehangatan saat angin laut menerpa mereka.

Qin Shu menyaksikan pulau itu terlihat semakin dekat sampai seluruh garis besarnya dapat dilihat dengan jelas.

Pulau itu didekorasi dengan indah dan sangat cocok untuk liburan.

Mungkin Qin Shu akan memiliki pengalaman yang berbeda selama dia tinggal di sana jika dia menyesuaikan perasaannya.

Jika pria itu benar-benar ingin dia tinggal di sana sebelum hatinya bisa merasa nyaman, maka dia akan menurut dan tinggal di sana untuk sementara dan menganggapnya sebagai hari libur.

[1] Tuan Fu Biarkan Aku Melakukan Apapun yang Aku InginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang