Raino-5

6 1 0
                                    

Pagi ini Raya terbangun pada pukul 08.37. Gadis itu merenggangkan badannya,kemudian berdoa mengucap syukur pada Tuhan-nya untuk anugrah nafas yang masih di percayakan padanya.

Setelah selesai,Raya bergegas mandi. Waktu yang di butuhkan gadis itu untuk membersihkan tubuhnya tidak lebih dari 10 menit.

Raya membuka pintu kamar mandinya,kemudian memilih baju yang kira-kira cocok untuk hari ini.

Karna pesawatnya akan terbang pada jam 10.10,dan jam saat ini sudah menunjukkan pukul 09.01. Raya segera keluar untuk meminta mbik Siti membuatkannya bekal saja.

"Mbikk,mbikk Siti"panggil Raya memanggil wanita paru baya itu.

"Iyaa kenapa non"tanya  Siti berlari dari arah dapur.

"Bibi tolong bikinin aku bekal yah,yang simple aja. Aku buru-buru. Pak Anton mana?"kata Raya

"Non mau kenapa? Ke kantor atau gimana non? Pak Anton lagi di depan panasin mobil non." Jawab Siti sambil,membuatkan bekal untuk majikannya.

"Hari ini mau balik Bandung mbik. Bibi sama pak Anton gak apa-apakan?"ujar Raya sedikit tak enak,karna rencananya,semalam ia ingin memberitaukan pada kepada Siti dan Anton. Namun ia malah ketiduran.

"Lho. Emangnya kenapa non? Mamanya non sakit yah? Atau kenapa non?"tanya Siti.

"Mama puji syukur gak sakit mbik. Kebetulan aku lagi dapat cuti,jadi aku mau ke bandung. Udah lama juga aku gak pulang,hehehe"ucap Raya terkekeh di akhir kalimatnya.

Ah! Dia sangat merindukan semua orang dalam rumahnya itu. Tapi,ah sudahlah.

"Ohhh,alhamdulillah. Iyaa gak apa-apa non" Siti menanggapi. Memang majikannya ini beragama berbeda dengan dirinya dan suaminya.

Raya beragama Kristen sedangkan Siti dan suaminya beragama Islam. Namun begitu,majikan mereka tak pernah melarang jika mereka ingin sholat ke Masjid.

Bahkan karna jarak dari rumah Raya ke Masjid cukup jauh,gadis itu membuatkan mushola untuk kedua pegawainya.

"Ini non,bekalnya. Itu susunya di habisin non"kata Siti karna melihat majikannya hanya meminum dua teguk susu itu.

"Iyaa mbik makasih yah. Aku mau ambil koperku dulu. Bibi tolong panggilin pak Anton,yah minta tolong siapin mobil,buat ngantar saya ke bandara. Bibi juga siap-siap,kasihan nanti bibi gak ada temennya di rumah"kata Raya kemudian melenggang memasuki kamarnya.

"Siapp non" Siti berlari memanggil suaminya memberitahukan amanat majikannya itu.

"Bapak,di suruh non Raya siapin mobil mau ke bandara"ujar Siti pada Anton suaminya.

"Non Raya ngapain ke bandara,buk? Keluarganya dateng yah?"tanya Anton penasaran.

"Enggak pak. Itu non Raya yang mau ke bandung"jawab Siti. Anton mengangguk mendengar jawaban istrinya.

"Udah pak,ayo bantuin itu non Raya,dia lagi ngambil koper"kata Siti menarik tangan suaminya.

"Iyaa buk,pelan-pelan atuh nya" ujar Anton.

"Ehh ehh non. Sini biar saya aja yang bawa"kata Anton merebut koper milik Raya begitu melihat majikannya menarik koper.

"Yaelah pak. Ini cuma koper yang isinya baju. Ringan ini mah"kata Raya karna Anton merebut kopernya.

"Iya tau saya mah kalo non kuat. Tapi ini udah jadi tugas saya,non. Saya duluan ke depan ya non"ujar Anton sambil mengangkat koper Raya.

"Itu di tarik aja kali pak. Gak perlu angkat. Berat lho"Raya tak enak hati karna pak Anton mengangkat kopernya,padahalkan isinya hanya pakaian biasa.

RainoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang