Raino-6

3 1 0
                                    

Setelah sekian lama berada di atas udara,para penumpang di pesawat yang di tumpangi Raya memberitahukan bahwa mereka akan mendarat sedikit lagi di landasan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara.

Beberapa menit kemudian pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat,para penumpang dan semua kru pesawat bernapas lega dan tak lupa mengucap syukur.

Raya tak langsung keluar dari pesawat itu. Gadis itu menunggu agar penumpang sedikit renggang,agar tak berdesakkan.

Setelah turun dari pesawat,Raya langsung menuju ruang penjemputan.

"Raya!"panggil seseorang dari arah belakang Raya,membuatnya menghentikan langkah,dan menoleh.

Raya tak menjawab melainkan hanya mengernyit heran.

"Gue Lion temen SMA lo dulu"jelas lelaki itu menjawab keheranan Raya,setelah berada di depan Raya.

"Lion?"ulang Raya bertanya.

"Iyaaa masa lo lupa sama gue" ujar Lion sok asik.

SKSD Sekali-batin Raya

"Owhh teman SMA yah"jawab Raya.

"Lo hebat yah! Usia masih muda udah dapat pangkat gede aja"ujar lelaki itu membuka pembicaraan.

"Thanks. Btw,..."

Bunyi nada dering handphone Raya membuatnya tak melanjutkan kata-katanya.

"Gue angkat telfon dulu"ujar Raya yang di angguki Lion.

"Hallo,ma"

"Hallo sayang. Kamu udah di bandara?

"Udah,aku baru aja mau nelfon mama. Eh,mama gercep duluan,heheh"

"Iya dong mama gitu loh. Eh pak Ripto udah sama kamu belum?"

"Belum. Mungkin di depan kali"

"Yaudah. Kamu kedepan,mama mau telfon dia dulu biar nungguin kamu di pintu bandara"

"Kenapa gak sekalian di landasan?"tanya Raya bercanda.

"Kasihan pak Ripto nanti dia di usir"

"Hahahah. Mama ini"

"Udah yah. Sampai jumpa di rumah"

"Bye ma". Sambungan itu pun terputus.

"Lion,gue duluan yah. Supir gue udah di depan"pamit gadis itu.

"Iya. Eh gue boleh minta nomor lo?"tanya Lion yang tentu saja di jawab

"Sorry yah. Gue buru-buru" oleh Raya dan segera berjalan pergi.

"Sialan. Dia makin cakep aja"gumam Lion menatap kepergian Raya.

"Pak Ripto" panggilan Raya membuat supirnya itu menoleh.

"Ehh non" Pak Ripto segera melakukan tos andalannnya dengan Raya. Walau sedikit melupakan gerakan,namun itu tak menjadi masalah untuk keduanya.

"Wahhh si non teh,makin cakep aja" pujian itu membuat Raya terkekeh

"Pak Ripto juga makin kasep euy"

"Sii non mah,saya mah gini-gini aja"

"Ahahaha,yaudah yuk kita balik" ujar Raya menarik kopernya.

"Sini atuh,non. Massa non Raya yang narik kopernya lagi"

"Yaudah deh,makasih lho pak" Raya membiarkan kopernya di bawa supir keluarganya itu.

________________

Setelah menempuh waktu sekitar 20 menit,Raya pun tiba di rumah kedua orang tuanya.

Saat mobilnya sudah terparkir dengan benar,Raya buru-buru turun dan berlari menuju pintu utama.

"Shalom.MAMAAAAAAAA!! IM HOME!!!" Teriak Raya sungguh mengganggu kerja telinga.

"Shal-YAAA AMPUNN SAYANGG,ANAK MAMA"
Ingat pepatah,buah jatuh tak jauh dari pohonnya?
Nah ini lah contohnya.
Ternyata teriakan menggelegar Raya turun dari mamanya tercinta.

Raya langsung berhampur ke pelukan mamanya.
Sungguh,ia merindukan wanita ini.
Wanita yang selalu memberikan kasih sayangnya sepenuh hati.

"Miss you"gumam Raya memperat pelukannya.

"Me more

"Udah sekarang ayok kita makan,mama udah masakin makanan kesukaan kamu" Riana menarik tangan Raya menuju meja makan.

"Papa belum pulang,ma?" Raya bertanya walau sudah tau jawabannya.

"Belum sayang,palingan 3 jam lagi"

"Bang Ano mana?" tanya Raya lagi

"Bang Ano kan kerja sayang,nanti pulangnya barengan sama papa" Riana menjawab sembari memberikan 1 piring berisi nasi dan lauk pauk. "Udah sekarang kamu makan"

"Mama gak makan?"

"Mama udah tadi" jawab Riana sembari mengelus rambut anak bungsunya.

Saat sedang asik-asiknya makan,

"Shalom,maa aku pulang"

"Shalom tante"

Dua suara berbeda gender yang mengucapkan salam secara barengan itu membuat Raya menghentikan kegiatan makannya.

Tanpa menoleh ke pintu utama,Raya sudah mengetahui bahwa suara itu adalah suara yang-ah sudah lah.

"Shalom,tumben pulangnya cepet. Udah sini makan. Mama ada tamu spesial soalnya" jawab Riana pada kedua orang sumber suara itu.

"Kan udah ganti sift ma,jadi pul-RAYA?!" Liana sungguh kaget dengan kehadiran adik bungsunya. Farel yang sedang menyimpan sepatunya di rak pun seketika menghentikan pergerakkannya.

Yah,orang itu adalah Liana Adreaa Keylazhtroy dan Farel Aditama.

Tubuh keduanya menegang mendapati orang yang mereka hianati sedang makan dengan santainya.

"Hai. Apa kabar lo?" Raya bangun memeluk kakaknya itu.

"Ba-baik" biasa Raya rasakan walaupun kakaknya membalas pelukannya,tubuh Liana masih menegang.

"Haii Rel"sapa Raya setelah melepas pelukannya.

"Ha-hai" melihat reaksi mereka berdua membuat Raya sedikit tersenyum miring.

Riana yang menangkap gelagat aneh itu bertanya "kalian kenapa sih? Kok gugup gitu? Kamu juga Lia,Raya kan adekmu kenapa kamu kayak orang gak kenal?"

"Ohhh mungkin merasa bersalah kali mah" celetuk Raya yang sudah kembali duduk melanjutkan makannnya.

"Bersalah gimana maksud kamu sayang?" Riana bertanya karna memang ia sangat penasaran,di tambah reaksi putrinya dan calon menantunya tadi,membuat keingin tahuannya besar.

"Yaa kan,Lia gak pernah berkunjung selama aku di Surabaya" jawab Raya cepat.

"Iyaa ma. Selama Raya di sanakan,aku gak pernah jengukin" jawab Lia membuat Riana mengangguk.

"Yaudah ayo makan,Farel ayo nak"

"I-iya tan"

Raya terkekeh dengab respon keduanya.

____________
Terimakasih sudah membaca:)

RainoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang