^selamat membaca^
Kini Lia telah berada di markas BDM dengan ketiga sahabatnya Nia, Edo, Rian dan Kenzie.
Lia masuk kedalam markas disambut baik dengan anggota DBM. Melihat banyaknya anggota yang berkumpul membuat smrik tercipta indah dibibirnya. Lia naik ke atas panggung dengan mic yang ada di tangannya.
"Ga perlu basa basi penerus BDM, Aldo hilang! Kalian cari dia sampe ketemu kalau tidak, bersiaplah untuk menemui Tuhan! Foto udah gue kirim ke grup. Sekarang kalian pergi dan cari dia. Kalau Aldo gak ketemu juga jangan harap kalian bisa lihat matahari besoknya!!" Titah Lia dengan muka dingin dan datarnya, ditambah lagi aura yang mencengkram.
Mereka yang disana hanya meneguk salivanya dengan susah payah, ucapan sang leader barusan mampu membuat mereka bergidik ngeri. Apalagi sudah membawa nyawa, Lia memang tak pernah main main dengan ucapannya.
Setelah mengatakan itu Lia hendak pergi, namun belum sampai 5 langkah tanganya dicekal oleh seseorang yang tak lain adalah Rian.
"Kak lo sabar dulu jangan em__" ucapan Rian dipotong luan oleh Lia
"LEPASS" bentaknya dan langsung pergi begitu saja.
Jangan pernah menganggu Lia dalam keadaan emosi, Lia tak mandang bulu. Moodnya saat ini bener bener berantakan. Apalagi ini menyangkut soal nyawa anaknya.
Rian yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mampu tersenyum kecut. Dia tau tau keadaan Lia saat emosi bagaimana. Ternyata sesayang itu dia terhadap Aldo. Anak angkatnya.
"Maklumi aja, lo tau kan kalau Lia lagi marah begimana"ucap Nia lembut
"Iya bro ucapan kak Lia jangan masuki dalam hati. Mending kita cabut" kata Edo
"Iya ga usah dipikirin, tar botak lo lama lama" ucap Kenzie memberi lawakan
"Iya bang, gue pulang luan ya" pamit Rian
"Kita juga bang" ucap Nia dan Edo serempak.
"Yoi hati hati kalian, jangan lupa sering sering main kesini" teriak Kenzie ketika melihat Nia, Rian dan Edo berada di ambang pintu
"Aman" teriak Nia dan Edo
•••••
Dilain tempat.
Rega POV
Saat gue pulang sekolah gue lihat anak kecil yang nangis dipinggir jalan. Karna gue penasaraan gue samperin dong.
"Hay ganteng, kok nangis sih?" Tanya gue pada anak kecil itu
"Hiks uncle siapa?" Tanya nya balik tapi masi dalam senggugukan
"Nama uncle, Rega. Nama kamu siapa?"
"Nama aku Aldo, uncle Rega bukan orang jahat kan? Uncle gak akan nyuri Aldo kan?" Tanya nya seperti ketakutan kalau gue bakal nyuri dia
"Yakali orang ganteng gini nyuri anak orang" ucap gue PD
"Gantengan juga Aldo" gumannya yang masi bisa gue dengar. Gue hanya senyum tipis mendengarnya.
Kalian tanyak kemana sifat gue yang dingin? Gue akan tetap lembut dan hangat sama anak kecil. Karna gue emang suka sama anak kecil, rasanya pen nonjok gitu saking imutnya. Canda canda.
"Iya iya Aldo ganteng, oh iya Aldo kenapa ada disini? Orang tua Aldo mana? Dan kenapa Aldo nangis gini?" Tanya gue bertubi tubi
"Uncle kalau nanyak itu satu satu, Aldo pusing jawabnya"
"Iya iya Aldo kenapa ada disini?" Tanya gue lagi berusaha sabar
"Ih uncle kepo deh"
Huft sumpah ya, ni anak pen banget gue cemplungi ke sugai amazon.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMELIA [END]
Teen Fiction[KARYA PERTAMA SAYA] [MAAF, JIKA ADA PERSAMAAN KATA ATAU DIALOG] [MENGANDUNG BANYAKNYA KATA KASAR] Gadis yang diusir akibat kesalahpahaman, dia di fitnah ingin membunuh anak teman bisnis papanya. Gadis yang diusir pada usia 5 tahun itu harus berjua...