9.KEMARAHAN NESYA

4.6K 277 2
                                    

"Semua orang bisa menahan sabar karena rasa sakit hati, tapi sabar itu ada batasnya dan mempunyai titik jenuh apabila sudah tak dihargai lagi"
Amelia Arafly Queenzia Wiliams

Happy reading!

Sekian kalinya mereka dibuat terkejut oleh Lia karna saat dia membuka mata, matanya berubah warna lagi! Kini mata Lia menampakkan bola mata yang berwarna hijau (mata vampir)

Nesya - Lia berdiri berjalan mendekati Zivanna yang sedang syok, tubuhnya begetar hebat, jujur dia takut melihat Lia yang sekarang.

"Dia udah bagunin singga yang tidur" guman Nia yang didengar oleh Rega dkk dan Nadya

"Maksud lo?" Tanya Arland bingung.
Nia hanya memutar bola matanya malas.

Zivanna yang melihat Lia berjalan dekatnya refleks berjalan mundur.

"Apa lo? Sana jauh jauh jijik gue dekat lo, gak usah sok berani deh!" Ucap Zivanna gugup, Nesya - Lia hanya menyeringai melihat wajah ketakutan dari Zivanna

"Heh jalang gak usah dekat dekat jijik gue, tar ketularan sama jalang lo"

"Ulang" pinta Nesya - Lia

"Gue jijik dekat dekat jal...."  ucapan Zivanna terpotong akibat sebuah tamparan yang mendarat mulus dipipinya.

Plakkkk

"Coba ulang lagi"

"LO ITU JALANG"

Plakkkk

"Itu buat lo yang udah bilang kak Lia jalang"

Plakkk

"Itu buat lo yang udah menghina Aldo"

Saat ingin melayangkan tamparan lagi,kedua tangan Nesya - Lia ditahan oleh Liora dan Charisya. Zivanna yang mengerti akan kode diberikan temannya langsung menghajar habis Nesya - Lia.

Sebenarnya Nesya - Lia bisa belawan, hanya saja dia ingin melihat sejauh mana kemampuan bela diri yang dimiliki oleh ratu bulying ini.

Bugh

Plakk

Bughh

Plakk

Plakk

Dught

Zivanna menendang , menumbuk, dan menampar Nesya - Lia hingga sudut bibir Lia mengeluarkan darah.

Nesya - Lia terkulai lemas, saat Zivanna menendang Lia hingga badan nya menumbruk meja yang ada dibelakangnya.

Sebenarnya dia tidak lemas hanya saja dia berpura pura lemah, pukulan Zivanna tak berarti apa apa baginya. Rian Edo dan Nia ingin sekali membantu Nesya - Lia, namun apa daya mereka saat mendapatkan tatapan tajam dari nya.

Zivanna berjalan mendekati Lia dan menyeringai tersenyum puas "lo gak usah sok hebat mau ngelawan gue, kenak kan lo! Gimana hadia gue? Menyenangkan bukan" ucap nya sinis seraya bersedekap dada.

Nesya - Lia hanya membalasnya dengan senyuman smirk. Dia bangkit lalu menatap tajam mata lekat milik Zivanna.

Nesya - Lia menyeka darah dari sudut bibirnya "cih, segitu doang kemampuan lo? Gak berasa apa apa, mau coba lagi? Nahh" ucap Nesya - Lia seraya memperlihatkan pipinya.

Semua orang yang dikantin (- Rian Edo dan Nia) dibuat cengo oleh perkataan Lia.

Plakk

Zivanna menampar Nesya - Lia kembali.

AMELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang