Happy reading!
Setelah mengantarkan Lia pulang kimi Rega telah berada di kamarnya. Menatap kosong langit langit kamarnya. Dia senyum senyum sendiri kala mengingat kisahnya dengan Lia tadi siang.
Rega beralih menatap ponsel yang terletak di nakas yang ada disampingnya. Dia mengambil benda pipih itu lalu menatap fotonya dengan Lia sewaktu di pantai.
"Bagaimana pun lo harus jadi milik gue Li" ucap Rega seraya menatap fotonya dengan Lia. Tak taukah dia bahwa mama nya (Dira) melihat tingkah lucunya sedari tadi.
Dira memasuki kamar Rega lalu menepuk pundak anaknya. Sontak itu membuat Rega kaget.
"Cewek mana yang berani buat anak bunda senyum senyum sendiri?" Goda Dira pada anaknya. Dia tau bahkan sangat, gimana antinya cewek bagi Rega kecuali dirinya dan adik perempuan Rega
"Apa sih bun" elak Rega, kemudian menyembunyikan ponselnya
"Cerita Ga, cewek mana yang berani buat kamu senyum sendiri? Bunda tadi juga dengar lo kamu bilang gini 'gimana pun caranya, cewek itu harus jadi milik kamu' "
"Okeh aku akan cerita, Rega suka sama salah satu cewek di sekolahan Rega bun, dia itu cewek nerd, dingin, Rega mau deketin dia tapi Rega takut ditolak."
"Belum lagi dicoba udah pasrah, coba dulu ungkapin perasaan kamu sama dia. Setidaknya itu udah buat kamu legah, masalah ditolak atau tidak itu urusan nanti! Yang penting kamu udah berusaha"
Huftt" Rega coba deh bun"
"Gitu dong, anak bunda ga boleh lemah" ucap Dira tersenyum tulus "yaudah kamu tidur gih, besok kan mau jumpa calon pacar" goda Dira
"IH BUNDAA"
••••
Rembulan sangat cepat berlalu, kini digantikan dengan sang mentari. Gadis yang tidurnya terganggu akibat bunyi dering hp nya kini terbangun. Dengan malas Lia mengangkatnya.
"Hallo"
"Hallo sayang, kamu baru bangun ya? Maaf ya mama ganggu" ucap Fifah dari sebrang sana
Mata Lia terbablak ketika mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya
"Tudep"
Huftt"keputusan kamu gimana sayang?"
Lia tampak berpikir sejenak
"Saya setuju"
"Makasih sayang, kamu yang rajin ya sekolahnya. Sampai jumpa nanti sia---" ucapan Fifah terpotong oleh Lia
"Jalan melati, saya akan tunggu anda di terminal biss disana. Jam 12.00" ucap Lia lalu mematikan sepihak telfonnya
Dengan malas Lia berjalan kamar mandi, bersiap siap untuk kesekolahnya.
••••
Lia dan Nia kini telah sampai di AHS. Kenapa Nia? Karna Lia nebeng sama Nia buat ke AHS alasannya malas bawa mobil.
Ketika berjalan dikoridor telinga Lia tak sengaja menangmap seseorang yang kini membicarakannya.
"Dih ga malu banget masih beraninya datang kesekolah setelah kejadian semalem" ucap salah satu murid
"Gue mah ogah ogahan dtg ke sekolah, MALU WOII" sahut temannya yang diketahui namnya Gita.
"Ga diakui anak, dikatakan pembawa sial lagi. Prustasi banget yak sampai jual diri, bahkan punya anak lagi" timpal temannya satu lagi yang diketahui namnya Billa
"Kasian banget anak nya ga punya bapak" ucap Ella selaku ketua geng
"Pake acara kesurupan segala, sok sok an marah dih najis"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMELIA [END]
Teen Fiction[KARYA PERTAMA SAYA] [MAAF, JIKA ADA PERSAMAAN KATA ATAU DIALOG] [MENGANDUNG BANYAKNYA KATA KASAR] Gadis yang diusir akibat kesalahpahaman, dia di fitnah ingin membunuh anak teman bisnis papanya. Gadis yang diusir pada usia 5 tahun itu harus berjua...