5

334 29 10
                                    

Perputaran dunia sungguh tidak dapat diduga. Begitu pun perjalanan hidup manusia. Siyeon melirik cincin berlian elegan yang berkilau di jari manisnya. Dia datang ke perusahaan ini karena sebuah panggilan keberuntungan yang datang tak diduga. Dan hanya karena satu kejadian di malam pesta itu, tiba-tiba dia menjadi tunangan pemilik perusahaan ini. Siapa yang bisa mengira? Bahkan di dalam imajinasinya yang paling liar pun dia tidak pernah menduganya.Semua ini terjadi terlalu cepat... terlalu tiba-tiba. Dia bahkan tidak mengenal jauh Mr. Lee... Siyeon membatin dalam hati, dan tanpa sadar mengernyitkan dahinya. Yang dia ketahui tentang Mr. Lee hanyalah info dari majalah bisnis yang dibacanya ketika mencari tahu tentang perusahaan yang memanggilnya untuk interview itu, dan beberapa info dari Somi, yang sekarang sudah mengambil cuti hamilnya. Somi akan sangat terkejut kalau saja dia ada di kantor untuk menyaksikan semua drama ini. Siyeon tahu bahwa Mr. Lee adalah pendiri perusahaan yang jenius, berdarah Amerika dari ibunya, dan mempunyai adik perempuan dengan masa lalu yang sungguh menimbulkan empati. Meskipun sekarang Lami sudah menjadi wanita yang tegar. Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu alasan utama Siyeon menerima pertunangan ini adalah karena empatinya kepada Lami, dan kekagumannya akan rasa bertanggung jawab Mr. Lee karena begitu memikirkan kesedihan yang pernah dialami Lami. Mr. Lee pasti sangat menyayangi adiknya. Siyeon tidak pernah punya saudara kandung, dia anak tunggal, yang pada akhirnya harus berakhir sebatang kara. Karena tragedi itu... Tragedi yang sudah dilupakannya dan dikuburkannya dalam-dalam. Karena setiap dia mengingatnya akan muncul rasa marah terpendam, membuatnya ingin berteriak atas ketidakadilan kehidupan. Ingatan tentang kemarahan itu menjadi samar-samar seiring berjalannya waktu. Siyeon belajar menyimpan jauh-jauh. Tidak sepenuhnya melupakan. Tidak sepenuhnya memaafkan. Siyeon mengerjapkan mata ketika mobil hitam yang elegan itu meluncur dengan mulus dan berhenti tepat di depannya. Mr. Lee sendiri yang menyetir mobilnya, dengan sopan, dia turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang di sebelahnya untuk Siyeon,

"Maafkan aku, aku sedikit tertahan di lobi tadi. Aku harap kau tidak menunggu lama."

"Tidak. Aku baru beberapa menit di sini." Siyeon melangkah masuk ke mobil dan lelaki itu menutupnya, lalu kembali ke balik kemudi dan menjalankan mobilnya.

Tiba-tiba sebuah pemikiran melintas di benak Siyeon, bahwa dia bahkan tidak tahu nama lengkap lelaki ini.

"Bagaimana mungkin kita melanjutkan semua ini, kalau kita bahkan tidak saling mengenal sama sekali?" tanpa sadar Siyeon menyuarakan pemikirannya.

Jeno melirik sedikit ke arah Siyeon dan tersenyum, "Masih banyak waktu, dan dengan senang hati aku akan membuka diri sehingga kau bisa lebih dalam mengenalku." Suaranya merendah lembut, 

"Dan aku harap kau juga membiarkanku mengenalmu lebih dalam."

Siyeon menghela napas. Kenapa kata-kata Mr. Lee yang biasa saja bisa terdengar begitu sensual di telinganya? Apakah itu memang nyata atau dia selalu berkonotasi mesum sejak kejadian malam itu? Dengan tak kentara Siyeon menggelengkan kepalanya, mencoba berkonsentrasi kepada sesuatu yang logis.

"Siapa nama lengkapmu?"

Jeno mengerem dengan mendadak. Hampir membuat ban mobil berdecit dan tubuh Siyeon terdorong ke depan, untunglah mereka sedang berada di jalanan yang sepi. Siyeon menoleh ke arah Mr. Lee dan menatap bingung. Lelaki itu tampak kaget... karena pertanyaannya, ataukah karena sesuatu di jalan? tetapi Jeno dengan cepat menguasai diri, dia menatap Siyeon dan meminta maaf, 

"Maafkan aku, tadi ada kucing menyeberang." gumamnya cepat sambil mengalihkan pandangan kembali ke arah jalan. Apakah hanya perasaannya saja...atau Mr. Lee sedang mencengkeram kemudinya erat-erat? Siyeon mengalihkan pandangannya ke jalan dan akhirnya tersenyum, 

"Kucing memang sering menyeberang tiba-tiba, kadang kita baru melihat ketika mereka sudah di seberang mata, membuat kita kaget setengah mati."

"Yah. Dan aku memang kaget setengah mati." Lelaki itu melirik Siyeon, 

Unforgiven Hero - JenYeon ver REMAKE BY SHANTY AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang