"Siyeon." Jeno meraih lembut jemari Siyeon yang melangkah menjauh.
"Tolong dengarkan aku dulu."
Siyeon menatap Jeno dengan marah. "Kenapa kau harus membawaku ke dalam situasi ini Jeno? Dia, perempuan itu tampak sekali sangat membenciku, dan sepertinya ingin menyingkirkanku. Dan dia tahu bahwa kita sudah menikah dan berbulan madu, tetapi dia tetap datang dan tidak mempedulikanku."
"Aku akan mengusirnya. Segera. Sementara itu kita harus menahan diri." Jeno merangkum jemari Siyeon dan mengecupnya,
"Aku juga membenci kehadirannya, Siyeon, lebih benci darimu. Tetapi Karina perempuan yang kejam. Aku takut kalau kita tidak hati-hati melangkah, dia akan berbuat jahat kepadamu."
Siyeon mendesah kemudian menghela napas panjang, "Iya Jeno, maafkan aku, mungkin aku terlalu bingung dengan ini semua."
"Aku yang harus meminta maaf karena menempatkanmu ke dalam situasi seperti ini." Jeno merengkuh Siyeon ke dalam pelukannya, "Kita akan mengatasinya bersama. Oke?"
"Oke." Siyeon memejamkan matanya dan menempelkan pipinya ke dada Jeno yang hangat membiarkan lelaki itu membuainya.
Sementara itu di depan pintu kamar tamu yang terbuka di lantai dua. Karina berdiri dan menatap ke bawah. Pemandangan dua pasangan yang saling berpelukan mesra itu tampak jelas dari atas. Membakar hatinya, membuat matanya menyala penuh kebencian. Siyeon ...Karina...Dua nama itu begitu mirip ketika diucapkan. Namanya sebenarnya Karina, tetapi dia tidak sudi dipanggil dengan nama itu. Karena nama itu mengingatkannya dengan sebuah nama lain yang selalu membuat dadanya sakit ketika mendengarnya, "Siyeon". Terlebih ketika Jeno, laki-laki yang sepenuh hati ia cintai menyuarakan nama itu ketika mereka bersama. Dan kini kebencian itu semakin membakarnya, ketika pada akhirnya ia bertemu dengan pemilik nama yang sangat ia benci itu.
Jeno duduk dengan gusar di ruang kerjanya. Siyeon tadi tertidur di ranjangnya, dan menolak bercinta dengannya. Kedatangan Karina telah merusak moodnya. Tentu saja, perempuan mana yang tidak rusak moodnya ketika menghadapi bahwa mantan kekasih suaminya dengan tidak tahu malu menyusul mereka di saat mereka sedang berbulan madu. Tetapi Jeno tidak bisa bertindak gegabah. Karina perempuan pandai yang licik dan sedikit jahat ketika ingin mencapai tujuannya. Dia akan menggunakan segala cara untuk memperoleh apa yang dia mau. Meskipun itu harus melindas orang lain. Tadi, Karina sudah menyiratkan ancaman ketika mengatakan 'nama Siyeon membuatnya terkenang akan masa- masa indahnya' Jeno tahu persis apa maksud perkataan Karina. Dia menyiratkan bahwa dia akan memberitahu Karina bahwa Jeno sering menggunakan Karina ketika mereka bercinta, dengan memanggil dan menganggapnya sebagai Siyeon. Dengan frustasi Jeno mengacak rambutnya, kenapa Karina menyusul kemari? Dia tidak habis pikir.
Hubungan mereka sudah berakhir. Jeno sudah mengakhiri hubungan mereka baik-baik dan waktu itu Karina tampak menerimanya dengan baik pula. Apakah pada saat itu Karina masih berpikir bahwa Jeno akan kembali kepadanya? Dan ketika ternyata Jeno menikah dengan Siyeon, hal itu memicu sifat posesif perempuan itu? Jeno harus mencari cara untuk menyingkirkan Karina dari pulau ini. Jauh-jauh dan tidak akan kembali lagi untuk mengacaukan hidupnya. Tetapi dia harus berhati-hati melakukannya.
"Makanan ini enak sekali." Karina sepertinya sudah berdandan habis-habisan untuk makan malam mereka. Gaun sutranya panjang dan berwarna keemasan, nampak membungkus tubuh indahnya dengan sempurna dan indah.
"Mungkin aku harus membujuk kokimu supaya mau ikut denganku."
"Taeil ahjussi tidak akan mau. Baginya pulau ini adalah rumahnya."
Karina tersenyum sensual kepada Jeno, "Ah, kau seperti lupa bagaimana caraku membujuk dan merayu.. Jeno, mungkin aku harus mencari kesempatan untuk mengingatkanmu kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero - JenYeon ver REMAKE BY SHANTY AGATHA
RomanceJeno Lee adalah seorang pengusaha sukses keturunan dari keluarga kaya yang berpengaruh. tetapi sebenarnya Jeno menyimpan rasa bersalah yang menyiksa seumur hidupnya. Di masa mudanya, Jeno pernah menyebabkan kecelakaan parah yang membunuh seorang sop...