14

235 13 2
                                    

Berita itu membuat jantung Jeno berdenyut kencang. Siyeon hamil, Siyeon mengandung anaknya. Mereka akan punya bayi bersama. Tadi Jeno langsung menyetir mobilnya setengah mengebut ke arah asrama Siyeon. Dia tidak sabar bertemu Siyeon, memastikan istrinya baik-baik saja, dan calon anaknya juga sehat di kandungan istrinya.Apapun yang akan terjadi, dia akan mempertahankan pernikahan ini. Bayi itu semakin memperkuat alasannya untuk berjuang mendapatkan Siyeon kembali. Semoga Siyeon setidaknya mau memberinya kesempatan. Hati-hati dia memarkir mobilnya di depan asrama. Beberapa mahasiswa yang lalu lalang di jalan menoleh ke arahnya, beberapa yang lain bahkan sampai tidak mampu mengalihkan pandangannya. Asrama itu memang dekat dengan kampus ternama di kota ini, sehingga banyak mahasiswa yang lewat dengan berbagai urusannya. Jeno memang layak untuk dilihat dua kali. Ketampanannya sangat eksotis dan menyolok, sehingga menarik perhatian, rambutnya yang agak basah karena buru-buru sehabis mandi, disisir begitu saja ke belakang dengan jemarinya, membuatnya tampak semakin eksotis. Lelaki itu benar-benar tampan. Tetapi dia adalah lelaki tampan yang gugup. Langkahnya ragu sekaligus bersemangat. Seluruh kata-kata terjalin campur aduk di benaknya. Dia harus bisa meyakinkan Siyeon supaya kembali kepadanya. Ketika Jeno sampai ke depan pintu asrama, dia hendak mengetuk. Tetapi pintu langsung terbuka dari dalam, menampakkan wajah Taeyeon yang pucat pasi.

"Siyeon pergi. Dia tidak ada di mana-mana, aku tidak tahu kapan dia pergi. Dia meninggalkan surat ini..." Mata Taeyeon membelalak panik, "Ya Tuhan, Jeno, sepertinya dia mendengar percakapan kita tadi pagi dan marah karena menemukan satu kebohongan lagi."

Kepala Jeno seperti dihantam dengan keras menerima kabar itu, dia menerima surat itu dari Taeyeon dan membacanya. Wajahnya memucat membaca pesan singkat yang ditulis di atas kertas sederhana tersebut.

~Kau tidak akan bisa mengatur-atur kehidupanku lagi Rafael. Aku akan pergi jauh, dan kau tak akan bisa menemukanku lagi.~


Siyeon mengetuk pintu rumah Somi, dan menunggu dengan cemas. Beberapa menit kemudian, terdengar suara langkah kaki dari dalam dan pintu dibuka.

"Siyeon?" Somi menatap Siyeon dan tersenyum lebar, "Kenapa kau tidak mengabari kalau kau mau datang? Aku bisa memasakkan makanan istimewa untukmu..."

"Somi." Ekspresi wajah Siyeon yang begitu serius membuat senyum Somi memudar dan menatap Siyeon dengan bingung. "Berjanjilah kepadaku kau tidak akan mengatakan kepada Jeno kalau aku ada di sini."

"Ada apa Siyeon?" Somi melihat kepada Siyeon, "Apa yang terjadi kepadamu?"

"Berjanjilah dulu Somi." Somi melihat betapa seriusnya Siyeon. Dia menganggukkan kepalanya dengan cepat, "Baiklah, aku berjanji. Ayo masuklah dulu, aku akan membuatkan minuman untukmu."

Siyeon mengikuti Somi masuk ke dalam rumah. Somi membuatkan teh untuknya dan mengajaknya duduk di ruang keluarga. Sepertinya bayinya sedang tidur karena suasana rumah sangat sepi ."Suamiku sedang keluar kota. Tugas kantor, dia baru pulang seminggu lagi. Jadi aku hanya berdua di sini dengan si kecil." Somi menuangkan teh ke cangkir Siyeon, "Ini minumlah dulu."Siyeon menerima cangkir itu dan menyesapnya, merasakan keharuman mint dan melati yang menyegarkan. Somi menatapnya dengan cemas,

"Apakah kau sedang bertengkar dengan Jeno?"

Siyeon mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya, bingung, " Hampir seperti itu, tetapi bukan juga... ceritanya panjang.."

"Aku punya banyak waktu." Somi tersenyum, "Ayo, ceritakanlah kepadaku."Dan Siyeon pun bercerita, semuanya, dari awal. Menjelaskan perasaannya kepada Jeno, sakit hatinya ketika dibohongi Jeno, dan keputusannya untuk menjauhkan dirinya dari lelaki itu. Ketika selesai. Somi hanya termenung dan menatapnya dengan skeptis. Siyeon memandang Somi, meminta pendapatnya

,"Benar bukan Somi? Menurutku Jeno sangat arogan, dia mengatur seluruh kehidupanku, berusaha membentukku menjadi apa yang dia mau. Dia seolah ingin berperan sebagai Tuhan dalam kehidupanku. Dan lagi dia memulai semuanya dari kebohongan." Siyeon berusaha mencari pembenaran dari Somi.

Unforgiven Hero - JenYeon ver REMAKE BY SHANTY AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang