Chapter 4

4.2K 567 11
                                    

Karina membuka lembaran buku secara perlahan. Sekarang sudah menunjukkan pukul setengah satu pagi. Tetapi ia masih saja terduduk di meja belajarnya.

Bukan Karina namanya jika tidak ambisi untuk menjadi yang terbaik di kelas, meskipun terkadang ia lelah, tetapi ia mempunyai semangat yang begitu besar, ditambah lagi dirinya ingin sekali masuk ke salah satu universitas incaran nya yang termasuk salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Tiba-tiba saja pikiran Karina menjadi tidak karuan. Ini semua karena ucapan Giselle di sore hari tadi. Ia jadi penasaran, apa yang terjadi antara Jeno dan Gibran.

"Ah, tapi siapa gue? Gue gak berhak tau juga," gumamnya.

"Duh, tapi gue kepo!"

Karina segera membuka aplikasi berwarna hijau itu, lalu langsung mengirim pesan pada sahabatnya, Giselle. Ia tahu bahwa sahabatnya itu pasti masih bangun saat jam segini, biasalah, manusia nokturnal.

Karina : Selle! Gue penasarann

Tak perlu waktu lama untuk menunggu Giselle membalas pesannya. Ya, meskipun Giselle hanya membalasnya lewat notif saja.

Giselle : bentar, gue lagi push rank

Ya, Giselle dan Karina memang saling bertolak belakang. Berbeda hal nya dengan Karina yang memprioritaskan pelajaran, Giselle justru lebih suka bermain game dan melakukan hal santai lainnya.

Mungkin memang banyak perbedaan di antara mereka. Namun, perbedaan itu lah yang membuat mereka masih bersahabat hingga kini. Lagi pula, mereka saling melengkapi satu sama lain.

Karina kembali membaca buku pelajarannya sembari menunggu balasan pesan dari Giselle.

'Ting!'

Karina segera melihat ponsel nya yang berbunyi. Bukan notif dari Giselle rupanya. Sebenarnya ia tak berminat untuk membalas pesan itu, tetapi kenapa nama kontak itu 'my baby my honey my daisy my only.' ? Seingatnya, ia tak pernah menyimpan nomor orang dengan nama se-alay itu.

my baby my honey my daisy my only : kenapa belom tidur, hm?

Karina mengerutkan dahinya heran. "Duh, siapa sih ini? Kenapa namanya di kontak gue alay banget?" Ia membaca pesan sebelum itu, betapa kagetnya ia jika itu adalah nomor Jeno.

"Sejak kapan gue save nomor dia?"

Karina menepuk dahinya pelan, ia yakin ini pasti kerjaan Giselle saat ia menitipkan ponsel nya tadi. Ia segera menghapus kontak Jeno dari ponselnya.

Berharap Jeno tak mengusiknya lagi, ternyata harapannya tak terkabulkan, Jeno malah mengirim pesan lewat aplikasi lain.

Jeno : read doang, nih?
Jeno : apa nungguin chat dari gue sampe ketiduran makanya ke read doang?

"Astaga Giselle, awas aja lo!" Karina kesal.

Karina : jangan kepedean!

Jeno : asal sama lo gapapa, ujungnya juga lo bakal jadi milik gue

Karina : cringe

Jeno : tidur gih, besok pagi gue jemput

Karina : hahaha emang lo tau rumah gue? meskipun tau juga gue ogah di jemput sama lo

Jeno : tau lah, kartu pelajar lo ketinggalan di perpus tadi, kalo mau gue balikin ya syaratnya gue jemput

Karina : balikin di sekolah aja sih, ribet banget

180 DEGREES : Jeno X KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang