Lee Hyunjae dikenal sebagai mahasiswa kedokteran yang sialnya ia bertemu dengan seorang Psychopath di gang malam harinya saat pulang dari Jadwal Malam di Universitas nya.
Dan sekarang ia harus terjebak didalam rumah Psychopath itu dengan terdapat se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • _______________
Tomorrow*
Keesokan harinya, Hyunjae memutuskan untuk tidak mengikuti jadwal Kuliah dan memberikan sebuah alasan pada Dosennya.
Hyunjae memilih menikmati hari bolosnya di Rumahnya tanpa mempedulikan Juyeon yang pasti mencarinya saat ini, entah mencarinya atau tidak, ia tidak peduli.
Ia hanya menikmati harinya dengan tiduran di sofa sesekali memainkan Handphone miliknya, ia sudah memblokir nomor Juyeon.
Hyunjae benar-benar tidak peduli pada Juyeon yang sekarang sudah berhasil melacak nya.
Ingat, Hyunjae masih menggunakan Choker yang punya banyak Fungsi, sejauh apapun jarak Hyunjae dan Juyeon, Juyeon akan tau dimana posisi Hyunjae.
Choker yang dipakai Hyunjae adalah Buatan Juyeon yang sudah dirancang sedemikian mungkin, memiliki fungsi sengatan listrik didalamnya dan GPS yang tersambung di Handphone milik Juyeon, dan itu alasan Hyunjae akan mudah ditemukan.
Walaupun Hyunjae tau, ia tidak peduli dan lebih memilih menikmati hari bolosnya.
Hyunjae benar-benar ingin sendiri sekarang, mencoba melupakan perasaannya.
Bagaimana pun ia bukan siapa-siapa Juyeon kan?.
Ia tidak berhak mengatur Juyeon ataupun cemburu, untuk apa ia cemburu sedangkan mereka tidak punya hubungan spesial.
Sebenarnya ia tidak benar-benar berniat memancing Juyeon dengan kabur, melainkan ia hanya butuh waktu sendiri.
Daripada ia harus sakit hati karena perasaan yang menggantung, atau mungkin bisa disebut cinta sepihak. Lebih baik ia meninggalkan Juyeon sementara dan mencoba untuk menghilangkan perasaannya.
Ia tidak sempat memikirkan siapapun termasuk Eric, sebenarnya Hyunjae tidak tega meninggalkan adik kesayangannya itu, tapi bagaimana pun ia juga butuh waktu untuk istirahat kan.
Jika saja Juyeon membalasnya waktu itu ia tidak akan bertekad untuk kabur karena perasaan tergantung, tidak masalah Juyeon tidak memiliki perasaan padanya, tapi dengan cara mengabaikan dan menggantung perasaan itu lebih sakit.
Ia harus menanggung rasanya sendirian, tanpa ada orang yang mau membalasnya.
Ia sudah terlalu lama dan sering diabaikan, bahkan dimasa dimana orangtua nya masih hidup ia juga sering diabaikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
