SATU

1.6K 138 5
                                    

Warning ⚠️This story is not for underage 🔞BoyxBoy story!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning ⚠️
This story is not for underage 🔞
BoyxBoy story!

"Your crime is scary, but you will still submit to me "
.




Roma, Italia

Saat mendengar kata Roma apa yang pertamakali kalian bayangkan? Kota yang penuh dengan bangunan bersejarah? Kota dengan Lambang "she-wolf" atau serigala betina serta identik dengan Cappucino tersebut adalah salah satu kota tertua dengan begitu banyak pesona dan bangunan dari masa lalu yang masih kokoh berdiri hingga kini. Kepopuleran kota gladiator ini pun kerap menjadikannya sebagai salah satu destinasi terfavorit dunia dan selalu ramai dikunjungi oleh turis mancanegara.

Selain memiliki banyak bangunan indah dan bersejarah, Italia juga memiliki banyak coffee shop yang bisa digunakan untuk beristirahat sejenak dan menikmati hidangannya. Seperti saat ini di salah satu cafetaria terbesar di Roma, La Murate Caffè Letterario, Cafe yang dulunya digunakan sebagai penjara, kini disulap menjadi best coffee shop in Itali.

Cafe yang menawarkan konsep ruangan outdoor ini menyediakan berbagai minuman dan makanan serta beberapa fasilitas seperti perpustakaan. Pengunjung La Murate Caffè Letterario bisa melakukan banyak hal seperti membaca buku atau menikmati live music.

Tengah duduk di pojok kanan sudut bangunan cafe dengan kaki menyilang dimana kaki kanan diatas kaki kiri. Kedua tangannya sibuk membolak-balikkan surat kabar harian di daerah tersebut. Mata tajamnya tertutup oleh kacamata hitam yang bertengger dihidung bangur miliknya. Bibir tebal itu terus bergerak pelan memnaca setiap bait kalimat yang tercetak di surat kabar tersebut.

Sesekali ia menyesap kopi hangat yang masih mengebul menggunakan tangan kanan dengan gerakan yang indah agar tidak menarik atensi pengunjung lain. Setelah membaca poin penting, surat kabar itu ia lipat menjadi empat bagian kecil.

"Ahhhhh.." Desahnya saat merenggangkan tubuh dengan bebas.

Duduk dengan posisi sempurna, punggung tegap serta tangan bertumpu pada ujung meja membuat sudut siku-siku. Ia merogoh saku celana mencari sesuatu, lalu mengeluarkan sebungkus rokok tak lupa dengan cerutunya. Membuka bungkus mengambil sebatang rokok dan menyalakannya tanpa merasa risih ketika semua orang beralih melihatnya.

Sang pelayan cafe ingin menegur Pria itu namun diurungkan ketika salah satu temannya menarik kembali untuk masuk dan meminta agar tidak mencari masalah dengan Pria itu.

Ia menghisap rokok tersebut sebelum menghembuskan asapnya menjadi bentuk-bentuk bulat. Menggelengkan kepala sambil berdecak kagum pada orang yang mempercantik jalan-nya.

[TAMAT] THE DOMINANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang