TIGA BELAS

375 55 7
                                    

Duk-Duk-Duk!!

Sean Xiao yang tertidur di dalam mobil terkejut, ia membuka matanya dan menoleh ke arah jendela.

"Wang Duo?" Sean Xiao mengernyit.

Seorang pria dengan kemeja biru mengetuk kaca mobilnya. Sean Xiao keluar dan berdiri di depan adik angkatnya itu. Wang Duo, pria tampan yang sudah berpisah dengannya hampir satu bulan.

"What the hell, Ge! Jangan tidur sembarangan di dalam mobil, it's dangerous!' Wang Duo tampak khawatir.

Sean Xiao tersenyum. "Manisnya, terimakasih atas perhatiannya,"

"What? I'm serious! Please don't do that, Again! Kecuali kau bersama seseorang yang bisa menjagamu di dalam," balas Wang Duo.

Wait. Otak Sean Xiao kini tengah memproses sesuatu, pikirannya melayang ke beberapa jam yang lalu dimana ia pergi bersama Wang Yibo. Lalu-Sean Xiao menoleh ke sekitar, tak ada apapun. Yang ada hanyalah sebuah rumah mewah di tengah-tengah bebatuan, dan mobil yang dikendarainya bersama Yibo semalam.

"Kau sungguh hanya melihatku sendiri didalam mobil?" tanya Sean Xiao pada Wang Duo dengan raut bingung. Keningnya mengerut ditambahkan rasa pening menyerang kepalanya.

Wang Duo menganggukkan kepala, "Aku hanya melihatmu tertidur dikursi kemudi, aku bahkan bingung kenapa kau bisa sampai kesini?"

Sean Xiao meremas rambutnya kasar, lalu hembusan napas terdengar sangat pelan keluar dari bibirnya, 'Bagaimana aku bisa sampai disini? Bukankah aku ingin membawa Yibo bertemu dengan beberapa orang suruhan perdana menteri? Atau jangan-jangan-' batin Sean Xiao kalut dengan asumsinya sendiri.

"Hum-ya, tidak ada. Aku hanya kebetulan sedang jalan-jalan di Turki sambil memikirkan bagaimana cara untuk bisa menyelamatkanmu. Tapi, syukurlah aku lega melihat kau ternyata baik-baik saja,"

Wang Duo tertawa. "Okay, lain kali jangan diulangi lagi. Kau membuatku hampir mati berdiri saat keluar rumah dihadapkan dengan mobil tertutup, dan dirimu tertidur didalamnya,"

Sean Xiao melihat mobil yang tidak jauh darinya. "Lalu, kau sendiri kenapa bisa sampai ke Turki? Kenapa kau tidak mengabariku?"

"Ya, ceritanya panjang dan akan membutuhkan waktu kurang lebih dua hari untuk kau bisa mendengarkan semuanya. Untung saja aku diselamatkan oleh seseorang kala itu, jika tidak mungkin kau akan melihat namaku terpampang di pemakaman umum keluarga," papar Wang Duo sambil tersenyum bercanda.

Wang Duo mengajak Sean Xiao masuk ke mansion megahnya, namun gege-nya itu tidak sedikitpun bergerak. Hanya menatap gerbang mansion-nya dan tampak melamun.

"Ge," panggil Wang Duo.

Sean Xiao menoleh. "Ya?"

"Kau tampak berubah, apa ada masalah selama aku tidak ada?" tanya Wang Duo.

Sean Xiao tersenyum seraya menggeleng. "Tidak ada, hanya saja kejadian yang kebetulan ini membuatku sedikit bingung,"

Wang Duo mengerutkan dahi. "Mungkin ini sudah takdir," tangannya terulur mengusap bahu Sean Xiao dan mengulas senyum, "Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Ayo masuk!"

Mereka berjalan masuk melewati gerbang menuju mansion, tempat Wang Duo tinggal. Sesampainya di dalam mansion, pelayan menyambut kedatangan tuan mereka. Sean Xiao melihat kesekeliling, tempat ini penuh dengan kerlap-kerlip berlian. Ia berani bertaruh jika sebagian besar bahan yang digunakan dalam membuat rumah ini adalah kepingan berlian atau mungkin emas. Mansion ini seperti tidak dibuat dengan gaya turki, namun tetap kearah negara romawi.

[TAMAT] THE DOMINANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang