Terimakasih

35 27 5
                                    

Happy Reading!

Hubungan Bella dan Vandro saat ini sudah berjalan sejauh 4 tahun lamanya. Lika-liku perjalanan cinta mereka sangatlah tak mudah. Vandro yang mudah cemburuan karena kedekatan Bella dengan Naufal adalah salah satu masalah diantara keduanya.

Namun, Bella tetaplah Bella yang bisa membuat keadaan membaik dalam hal apapun. Sungguh beruntung sekali Vandro bisa memiliki Bella.

Seperti saat ini, kebahagiaan dua insan yang sedang menikmati indahnya pantai di sore hari ini amatlah nyata.

"Sunset nya cantik banget" Vandro langsung menoleh menatap gadisnya yang terlihat sangat manis

"Cantikan yang bilang" Mendengar penuturan Vandro, Bella langsung menoleh menatap Vandro yang juga tengah menatapnya

"Mulut kamu itu emang manis banget ya" Gemas Bella sambil mencubit lengan Vandro

"Emang udah pernah coba?" Goda Vandro

"Es krim lebih manis wleee" Balas Bella sambil menjulurkan lidahnya

Vandro terkekeh geli melihat tingkah menggemaskan gadisnya ini, jadi pengen halalin kan.

"Gak kerasa ya kita udah sejauh ini sama-sama. Gak nyangka juga, aku bisa tahan selama ini sama kamu" Tutur Bella sambil memandang ke depan

"Kamu memang perempuan terhebat yang aku punya setelah mama. Aku beruntung bisa punya kamu, Bel" Balas Vandro sambil menggengam tangan Bella

Bella tersenyum ke arah Vandro dengan tulus

"Kita yang hebat, saling mengerti satu sama lain." Ujar Bella

"Aku memang bukan cowo romantis, cowo peka kayak Naufal, cowo perfect yang selalu kamu idam-idamkan. Tapi, disini Vandro adalah orang satu-satunya yang bisa merebut hati seorang Bellatrix Khasva Vangeline."

"Untuk itu Bella, maukah kamu mau menjadi pendamping hidupku selamanya?" Vandro mengeluarkan sebuah cincin yang sangat cantik

Bella tak bisa berkata apa-apa saat ini, ia sangat terharu atas apa yang telah Vandro berikan saat ini.

"I-ini ka-kamu bener-an nge-lamar aku?" Ucap Bella terbata-bata sambil meneteskan air matanya

"Iya sayang, kamu mau kan jadi istri aku?"

"Aku mau, Van" Vandro langsung memasangkan cincin tadi ke jari manis Bella

Bella langsung memeluk Vandro dengan erat, Vandro pun membalaa dengan eratnya juga.

"Terimakasih, I love you" Ucap Vandro

"I love you too.."

***

5 bulan sudah pernikahan Bella dan Vandro berjalan. Hubungan mereka selama menikah sejauh ini baik-baik saja, bahkan Vandro yang awalnya cemburuan sekarang tidak terlalu.

Bahkan Vandro dan Naufal menjadi sangat dekat. Bahkan ketika Vandro tidak ada di rumah, Naufal lah yang diminta Vandro untuk menjaga Bella.

Sampai saat ini Naufal masih betah untuk sendiri, bahkan Zahra yang dulu pernah menyukainya sudah bertunangan dengan teman kampusnya.

Entah mengapa Naufal tidak terlalu memikirkan pasangan. Ia hanya fokus untuk pekerjaannya dan tentu saja kebahagiaannya, Bella. Meskipun sudah berstatus istri orang, Naufal tetap bisa jaga batasan.

Seperti saat ini, Naufal sedang menemani Bella di rumah karena Vandro ada pekerjaan di luar kota selama 3 hari.

Karena saat ini Bella mengandung 2 bulan, maka dari itu Vandro sangat menjaga ketat istrinya bagaimana mestinya. Naufal adalah pilihan tepat untuk itu.

"Bel, lo gak mau makan sesuatu gitu?" Tanya Naufal pada Bella yang sedang asyik memainkan game cacing di ponselnya

Bella hanya menggeleng saja dan tetap fokus pada gamenya

Naufal mengelus kepala Bella dengan sayang. Karena posisi saat ini Bella tengah rebahan di sofa dengan paha Naufal sebagai bantalannya.

Mereka berdua sedang ada di ruang tamu, Naufal yang tadinya menonton televisi selalu terusik dengan pergerakan kepala Bella yang sepertinya kesal dengan cacing besar di game itu.

"Astaga cacing gede nya kurang ajar. Lewat gak bilang permisi, kalah gue jadinya." Gerutu Bella sambil bangun dari rebahannya

"Lo lagi hamil muda loh. jaga emosinya, kasian dede bayi nya." Tegur Naufal

"Iya om Naufal sayang." Jawab Bella sambil tersenyum

Naufal mengacak pelan rambut Bella dengan gemas.

"Andai gue yang jadi pendamping hidup lo bel, kita berdua bakal kayak gini tiap hari. Gue bisa leluasa sama lo dengan sikap lo yang bikin gue gak bisa berpaling.

Takdir memang kejam ya? Ngebiarin gue sendirian nahan rasa selama ini, dan gak ngizinin gue pergi buat lupain semuanya.

Tapi, gue tetep terimakasih sama takdir. Gue percaya, kebahagiaan bakal datang dengan sendirinya. Kebahagiaan gue ada dalam diri lo, Bel. Dengan gue ada selalu buat lo, itu udah lebih dari cukup.

Apapun keadaannya, gue bakal terima dengan ikhlas. Dan gue ngebiarin hati gue buat selalu mencintai lo.

Maafin hati gue yang gak bisa berhenti mencintai lo sedetikpun. Naufal sahabat lo akan selalu seperti ini."


TAMAT


YUHUUU AKHIRNYA TAMAT
MAKASIH BUAT SEMUANYA YANG UDAH BACA CERITA INI.
MAAF YA, CERITANYA GAK JELAS:")
TAPI AKU SENENG BISA NULIS KARYA DISINI, DAN KALIAN MERESPON DENGAN BAIK.
GOMAWO💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERCAYALAH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang