Nar, ...

15 4 0
                                    

Seseorang itu kini telah kecewa. Yang dulu hatinya berdebar, kini terkapar. Ia sekarat oleh harapannya sendiri yang pernah tinggi diindahkan. Sekali lagi, kisah yang terlukis di kepalanya, perlahan memudar. Kuas yang dahulu menyapu kanvas dengan indah, sekarang punah.

Perlahan, jarak membunuh rasa. Meski kadang harap masih sesekali mampir dalam mimpi jua sepetak puisi, namun pada akhirnya rasa itu padam.

Selamat, hari ini harimu patah.

Edsa

Siklus BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang