54

180 23 0
                                    

tok tok tok..

"Masuk." Jawab Sehun tnpa mengalihkan fokusnya terhadap laptop yang sedang ia pandangi di hadapannya.

"Hun.." sapanya. Sehun menoleh, sedikit tersentak ia menajamkan tatapannya kepada orang itu.

"Gue udah bilang kan kemarin?"

"Tapi aku mau jelasin semuanya Hun.."

Sehun menyandarkan badannya, mimijat pelipis kepalanya dengan emosi.

"Sejeong. Gue udah bilang gue engga peduli apapun itu alasan lo. Dan gue udah bilang kan kalo gue engga akan mau ketemu lo lagi? Masih kurang jelas di telpon kemarin, Hah?!"

Sejeong berjalan mendekati meja sehun. Sedangkan Sehun masih tetap menatap tidak suka kepada Sejeong

"Kamu harus tau alasan aku apa Hun, aku bener bener engga ada maksud kaya gitu. Ak-" 

Kalimat sejeong terhenti saat Sehun tiba tiba berdiri dan menggebrak meja di depannya.

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah sejeong, menahan badannya dengan tumpuan kedua tangannya di atas meja.

"Gue mau lo keluar. Sekarang."

"Sehun serius, lo harus dengerin gue!" Teriak sejeong di hadapan Sehun.

Sehun membuang napasnya kasar, kemudian ia berjalan mendekat kearah sejeong.

"Keluar." Katanya sambil menutupkan kedua matanya, dan kedua tangannya ia taruh di dalam saku celananya.

Sejeong terdiam, tidak menjawab.

"Oke kalau lo gamau."

Sehun menarik lengan Sejeong paksa. Sedangkan sejeong terus menerus menahan dirinya sendiri.

Sejeong menarik balik lengan Sehun dengan keras, dan dengan tiba tiba ia mencium bibir milik Sehun.

Sehun melotot, terkejut dan badannya diam seperti patung. Saking terkejutnya ia hingga tidak tau harus berbuat apa.

Brak!

"Hun kamu gapa-" 

Sehun dengan cepat memisahkan dirinya dengan Sejeong. Ia menoleh terkejut kearah pintu ruangannya.

Andinta terdiam sambil menutup mulutnya dengan tangannya.

Sehun mendekati Andinta secara perlahan.

"An, ini bukan seperti yang kamu kira."

Kedua manik mata Andinta perlahan lahan mulai menjatuhkan air matanya.

Sehun memegangi tangan Andinta. "An.."

Andinta melepas tangan Sehun dengan kasar. "Aku ternyata salah percaya sama kamu."

Ucapnya kemudian berlari keluar dari ruangan Sehun.

"ANDINTA!"

Sehun mengacak rambutnya frustasi, kemudian berbalik menghadap kearah Sejeong denga wajahnya yang sudah mulai memerah padam, akibat marah.

"LO JANGAN PERNAH TEMUIN GUE LAGI. ANJING!"

Setelah itu Sehun keluar berniat untuk mengejar Andinta.

Syukur sekali di area kampus tidak terlalu ramai, hingga Andinta tidak perlu mengkhawatirkan pendapat orang orang tentang apa yang sedang terjadi kepada Andinta.

"Lo bodoh An, lo bodoh. Kenapa lo bisa percaya sama cowok kaya dia." Katanya sambil terus terisak.

"Seharusnya gue cukup berhenti dari dulu. Cukup gue disakitin kaya dulu. Gaperlu disakitin kaya gini."

•Dosen Ganteng ✖ Oh Sehun• [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang