Huba AlMafia.(Satu)

2.5K 134 3
                                    

Bagaimana perasaanmu ketika kau berada jauh dari keluargamu,Apakah kau punya masa lalu yang membuatmu ditelantarkan oleh keluargamu?

Terkadang aku berfikir 'Sehina inikah aku ketika mereka semua meninggalkanku?'

Mengingat semua itu membuatku menjatuhkan cairan bening dari kelopak mataku.Disetiap sujudku selalu kusempatkan untuk mendoakan mereka.

Dendam?Tidak!aku malah bersyukur memiliki mereka meskipun hanya beberapa tahun,terkadang aku berfikir apakah mereka akan menerimaku ketika aku sukses?Jikalau jawabannya iya,aku akan membuat mereka bahagia karna aku.

Aku menanti saat saat itu tiba,aku percaya berjuang itu akan membuahkan hasil,apa perjuanganku?aku berfikir untuk menambah ilmu bagi mereka yang membutuhkan entah itu didunia dan akhirat.Buku cerita yang memiliki makna yang berbeda beda,sekalian untuk menambah pengetahuan mereka lewat sebuah novel yang aku tulis.Entah cara terbaik ataupun bukan,aku meyakini bahwa apapun yang aku tulis akan bermanfaat bagi dunia dan akhirat lewat sebuah buku.

"Dari Anas bin Malik RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjadikan akhirat tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya. Dia akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai berai, dan dunia datang padanya dalam keadaan hina. Dan barang siapa menjadikan dunia tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya. Dia akan mencerai-beraikan segala urusannya yang menyatu, dan tidak datang kepadanya dari dunia kecuali sekadar yang telah ditakdirkan baginya." (HR. Tirmidzi).

Awal kisahku memakai niqab berawal dari kesengsaraanku dimana aku di temukan seorang bidadari tanpa sayap.waktu itu umurku 14 tahun,mata bengkak akibat terlalu banyak menangis.

Malam itu semua berubah,rambut yang awalnya aku gerai indah sudah tertutup oleh hijab,wajah yang aku banggakan sudah tertutup oleh cadar yang hanya menyisakan kedua bola mata.

Hujan turun sangat derasnya hingga membuatku kedinginan yang hanya berteduh di sebuah pos kecil.beberapa saat kemudian tanganku mencengkram perutku dengan kuat diiringi air mata yang deras membasahi pipi.

"Perutku sakit sekali hiks" keluhku entah kepada siapa karna aku hanya seorang diri di pos yang aku teduhi.

Lama kelamaan perutku terasa sangat sakit,aku tidak pernah merasakan sakit ini sebelumnya.kulihat ada darah di celana yang kukenakan,aku sudah mulai putus asa dengan takdirku yang malang ini.perasaan kecewa,cemas,takut dan campur aduk.

"Assalamualaikumm... Nak,kamu ngapain di sini sendiri... Dan astaufirullah"

Sejujurnya aku bingung apa yang dikatakan seseorang perempuan yang tiba tiba mengelus rambutku begitu melihat darah di celana yang kukenakan sepertinya ia terkejut yang membuatku was was,Sakit diperutku tetap sama tidak bertambah dan tidak berkurang.

"Apakah ini akhir hidupku hiks"tanyaku pelan seperti gumaman,bibirku terasa kaku hanya untuk berkata lebih keras karna kedinginan yang membuat ku pucat.

"Astaufirullah.. gak boleh bicara begitu,kamu haid nak..."Ujarnya yang tak kuketahui apa arti kata di awal dan terakhirnya.

Aku hanya menjawab dengan sebuah gelengan tanda tidak tau yang membuatnya melihatku dengan tatapan kasihan.

'Seharusnya di usiamu ini,keluargamu ada disampingmu nak'ujar sang wanita dalam hati.

"Ibu kamu dimana nak?"tanyanya kepadaku yang membuatku menunduk lalu menangis.

"Aku tidak tau"jawabku pelan

"Emm kamu ikut umma dulu aja dulu ya?mau kan?"tawarnya padaku dan jangan lupakan tanganya yang setia mengelus kepalaku dengan sayang.

Awalnya aku merasa bimbang menerima tawaranya,tapi melihat senyum tulusnya membuatku mengiyakan ajakannya.

Dia membawaku ke tempat besar yang tidak kuketahui apa namanya,seperti sekolah tapi ada bangunan besar yang di atasnya ada sebuah tulisan arab yang tidak aku ketahui apa bacaanya.

"Nah...kamu tunggu sini dulu ya"ujarnya lalu meninggalkanku sendirian di ruangan yang ada kasurnya.

Ceklek~

Atensiku mengarah ke sumber suara pintu yang baru dibuka,menampilkan seseorang seperti ninja yang aku lihat seperti seorang gadis.apakan dia mempunyai luka bakar di mukannya hingga ia menutupnya dengan kain itu?tanyaku dalam hati.

"Assalamualaikum"ucapnya yang tidak ku mengerti.

Aku menyergit heran yang menimbulkan sebuah kerutan didahiku..maybe!

"Ohh.. emm perkenalkan namaku Nikmatul Ula" ujarnya memperkenalkan diri yang membuatku menatapnya datar tanpa menjawab.

"Ohh emm.. mau berteman denganku?"tanyanya.

"Ya... Musyrifatun Nazila"ujarku balik memperkenalkan diri.

Sejak Saat itulah semua berubah.

Senyum terukir dibibirku yang tertutup cadar ketika mengingat saat pertama kali aku menginjakkan kaki di asrama ini.memang statusku islam tapi aku tidak tau islam sesungguhnya,tapi 3 tahun setelah aku ditelantarkan oleh keluargaku aku tau tentang islam.3 tahun juga aku menghafal ayat ayat suci Al-Qur'an,alhamdulillah aku sudah menghafalnya dan setiap seminggu sekali pasti aku akan mujaroah bersama nikma, sahabat sekaligus anak dari orang yang menolongku yang sudah aku anggap umma.

"Zilaaa!!!zilaaaa!!!!"panggil nikma dengan berteriak yang membuatku menbuyarkan lamunanku.

"Astaufirullah!!!datang itu salam duluuuu atuhh" peringatku padanya sambil mengelus dadaku.

"Yaallah... aku memberi salam tadi!tapi kamu yang gk denger!!"pekiknya yang membuatku salah tingakah.

"Ohh Waalaikumussalam "ujarku cepat.

"Ngelamunin apa sihh,nanti kerasukan setan loh"

"Engk apa apa kok..hanya lelah saja"

"Itu sihhh kamuu!!!mentingin buat nulis novel aja ihh!!"kesalnya lalu mencubit pinggangku.

"Akh.. iyha iyha ampunnnn" mohonku,tapi tetap saja ia menyubitku.

Ini dia yang aku suka dari dia,tingkah konyolnya,jahilnya dan tingkah kekanakan dan dewasa secara bersamaan.

"Nyebelinnn!!"ujarnya

"Ihh yaudah sana pergi"

"Ihh... gk peka!!!"pekiknya lalu keluar dari kamarku.

"Zila!..aku minta krupuk kamu ya?"ujarnya menyembulkan kepalanya disela sela pintu.

"Lohh.. katanya aku gk peka yaudah sana pergi"usilku mencoba mengodanya.

"Ihh zila jahatttt"umpatnya padaku tapi tetap mengambil krupuk yang ada di meja belajarku.

"Ehhh jangan di bawa semuaaaaa"

"Biarin"ujarnya acuh lalu keluar dari kamarku.

Aku hanya terkekeh melihat tingkah konyol dan usilnya yang bersamaan itu,lanjut ku menulis buku novelku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

To Be Continue
___________________________________


Huba AlMafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang