Huba AlMafia.(Delapan)

912 76 1
                                    

Matahari menampakkan diri dengan malu malu ke arah gorden ruangan Zila,gadis itu tertidur setelah menjalankan solatnya hanya dengan kedipan mata.

Sejujurnya ia merasa sangat bersalah karna tidak menjalankan perintah Allah dengan sempurna,dan ia dengan seenaknya berada diruangan yang sama dengan Adi lelaki yang bukan mahromnya.

Lelaki itu tidur diruangan yang sama dengan Zila,ia beralasan hanya akan menjaga Zila... apakah ia sadar?ini semua karna dirinya?dan alhamdulillah ia bertanggung jawab atas semua kesalahanya tersebut.

Adi perlahan membuka matanya dan mendapati Zila yang sudah bangun terlebih dahulu,punggungnya terasa remuk karena tidur disofa.

Zila yang mengetahui Adi sudah bangun,tersenyum tipis dan itu semua tidak luput dari mata tajam Adi.

Adi memasuki kamar mandi yang berada diruangan tersebut,beberapa menit kemudian ia keluar dengan baju santai dan celana training.

"Aku akan mengambilkan makanan"Ujar Adi lalu meninggalkan ruangan tersebut.

Zila menatap kepergian Adi,ia berfikir Adi tidak terlalu buruk.tapi memikirkan kejamnya ia menembaknya dan sahabatnya membuatnya memiliki rasa dendam,ia tau dendam itu sangat di benci oleh Allah.tapi ia tidak suka melihat seorang lelaki yang menyakiti wanita.

Beberapa menit kemudian Adi datang dengan nampan makanan yang berada ditangan kananya.

"Ayo buka mulutmu"ujar Adi menyodorkan nasi dan lauk yang berada diatas sendok untuk Zila makan.

Zila berdoa dalam hati,lalu membuka mulutnya dan mengunyah makanan tersebut.ia bersyukur karna lambat laun kondisi tubuhnya akan normal,bahkan jari jarinya sudah bisa bergerak.

Suapan terakhir terhenti karna anak buah Adi mendobrak pintu ruangan itu dengan sangat keras.nafasnya tersengal sengal dengan darah bercucuran di bahu dan perutnya.

"ADA APA DENGANMU!!"Triak Adi dengan keras mengampiri anak buahnya.

"Mu..Uhuk..suh men..Uhuk..yerang"jawabnya terbata bata dengan darah yang keluar dari mulutnya.

Shit!

Adi geram,siapa yang berani beraninya menyerangnya dan ia akan bersumpah akan membunuhnya dengan kejinya.

BRAK!

Adi menggeram marah,keluar ruangan dengan amarah yang sudah mengebu.

Dor!
Dor!
Dor!

Senjata api saling beradu antara anak buah Adi dengan anak buah para musuh.

Adi mengepalkan tanganya,semua anak buahnya sudah tewas begitu saja oleh musuh.

Semuanya sudah direncanakan!

Adi menembaki semua orang yang menghalangi langkahnya hingga ia menemukan musuh bebuyutannya yang duduk angkuh di sofa Adi.

"Hai bocah.."sapanya dengan nada mengejek.

Adi membenci pria ini,orang yang sombong akan kekayaannya yang bahkan tidak sepadan dengan Adi.

Ia memiliki rasa iri kepada Adi hingga ia nekat membunuh Adi dengan cara apapun.semuanya ia lakukan untuk menghancurkan Adi Tanaka,dari masalah yang terkecil hingga yang terbesar.

Ia sangat kikir dan hidupnya hanyalah mencari uang dan uang yang pada akhirnya tidak tau ujungnya.

Adi menatapnya dengan angkuh yang membuat suasana menjadi lebih mencengkam.

"Sebelum kau menyesali perbuatanmu ini,pergilah"ujar Adi dengan datar.

"Baiklah... tapi aku akan membawa barang paling berharga bagi seorang Adi Tanaka yang hanyalah seorang bocah"

Huba AlMafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang