Huba AlMafia.(Sepuluh)

929 71 2
                                    

Malam di negara America terasa dingin,Angin bertiup kencang di gorden yang terbuka itu.

Gadis yang terbaring diranjangnya hanya diam,sesekali ia bedoa agar ada seseorang yang menutup Gorden tersebut.

Tubuhnya mulai menggigil,ia bisa merasakan apa yang diberikan suhu udara yang berbeda beda kepada tubuhnya.tapi kenapa ia tidak bisa menggerakkan semua tubuhnya?.

"Dingin..."Lirih Zila.Ia hanya ingin menutup Gorden tersebut tapi apa yang bisa ia lakukan?

Ceklek!

Pintu berwarna Gold itu terbuka menampilkan Adi dengan tatapan terkejut dan juga cemas.

Adi buru buru menutup Gorden tersebut.

"Bagaiamana kau diam saja ketika kedinginan.harusnya teriaklah memangil seseorang untuk menutup gorden itu"ujar Adi lalu meninggalkan Zila.

Zila menatap semua gerak gerik Adi.apakah Adi begitu khawatir?

Adi menatap semua maid dan bodyguard yang berjejer rapi di ruangan utama.

"Kenapa maid disini tidak memeriksa ruangan Zila!"bentak Adi yang terkesan mengintimidasi.

Semua maid saling menunduk ketakutan,salah bicara saja akan berakibat Fatal.

"T-adii semuanya sudah beres tuan"jawab salah satu maid.

Adi menatapnya datar,lalu siapa yang membuka Gorden tersebut?Kucing.

"Lalu bagaimana Gorden itu bisa terbuka!"

Adi menatap Maid tersebut dengan nyalang,apakah ia berbohong?

"Kau berbohong?"tanya Adi yang membuat maid tersebut buru buru menggeleng dengan keras seraya menatap Adi.

Adi melihatnya,tidak ada kebohongan di matanya.ia berkata jujur.

"Lihat CCTV"perintah Adi yang langsung dipatuhi oleh penjaga CCTV di mansion Tanaka.

Beberapa menit kemudian sang penjaga datang dengan laptop yang ada ditangannya.

Menunduk didepan Adi.

"Ma-maaf tuuan CCTV dikamar nyonya Zila rusak"ujarnya yang membuat Adi menyergitkan dahinya bingung.

"Apa maksutmu?"

"Semua CCTV aman selain dikamar nyonya Zila"

"Kalian semua tidak becus!!"bentak Adi lalu meninggalkan mereka semua.

Adi masuk kekamar Zila,melihat Zila sedang tidur diranjangnya.

Melangkah kearah jendela dan membukanya hingga angin malam membuat rambut Adi berterbangan diringi dengan sinar bulan yang terang.

Adi bertumpu tangan dibawah jendela tersebut,merasakan aneh di jendela tersebut.

"Lumpur?"gumam Adi menatap tanganya yang ada noda lumpur.

Adi menatap lantai putih tersebut dengan senyum sedikit tipis.jejak lumpur yang tercetak sepatu seseorang.

'Semua apa yang dilakukan seseorang pasti meninggalkan jejak'Smirknya

.
.
.
.
.
.
£££

Zila bangun tepat jam 01:53.

Berusaha menggerakkan tubuhnya yang tidak bergerak sedikitpun.jari jarinya mulai bisa bergerak tapi tidak dengan lenganya.

"Yaallah sembuhkanlah hamba"lirih Zila memejamkan matanya.

Zila melihat jendela,sudah ditutup rupanya.Alhamdulillah.

Huba AlMafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang