Huba AlMafia.(Tujuh)

936 72 2
                                    

Hari hari Zila lalui dengan berbaring dikasur,tidak ada perubahan selama 1 minggu ia lumpuh.

Zila hanya menangis,bagaimana sholatnya?bahkan ia tidak pernah mendengar Adzan,matahari ataupun bulan.Adi menutupnya dengan rapat hingga Ia tidak tau pagi,siang dan malam.

Zila hanya mujaroah didalam hatinya.apa yang harus ia lakukan ketika keadaanya begini?adakah harapan untuknya menggerakkan semua badanya?.

Gadis itu bingung,dimana dia sebenarnya?tidak ada suara sama sekali bahkan suara kendaraan,hanya kicauan burung yang terdengar.bahkan gadis itu tidak tau ia tidur di pagi hari ataupun malam.

'Yaallah...apakah aku bisa sembuh dari lumpuh ini?maafkan hambamu yang lalai dalam menjalankan perintahmu'

Cairan  bening mengalir dengan deras dari kedua mata cantiknya.

Tiba tiba pintu berwarna Gold itu terbuka dengan Adi yang membawa nampan yang Zila yakini adalah sebuah makanan.

Selama ini Adilah yang merawatnya,kecuali mandi karena ketika ia akan dibersihkan Zila selalu menangis dan Adi faham akan hal itu.Hingga Adi menyuruh sang dokter wanita pribadinya.

Adi mendekati Zila,duduk disebelah gadisnya.membelai rambut itu dengan penuh kasih sayang.

"Makan ya"tawar Adi yang tentu tidak menerima jawaban dari sang empu.

Dengan telaten Adi menyuapi Zila hingga bubur yang ia buat sudah masuk keperut Zila.

Sejujurnya Zila tidak bisa hanya untuk sekedar membuka mulutnya,tapi ia tetap berusaha untuk menambah Gizi didalam tubuhnya hingga ia bisa hanya sekedar membuka mulut.ia bahkan langsung menelan bubur lembut tersebut.

Zila telah membuat tekatnya untuk berusaha berbicara.bibir tersebut bergerak pelan seperti mengatakan sesuatu tapi nihil tidak ada suarapun yang keluar.

Semua itu tak luput dari mata tajam Adi.mengerti Zilanya akan mengucapkan sesuatu itu membuat Adi tersenyum kecil.

"Ada apa hmm??butuh sesuatu"seusai mengatakan itu membuat Zila semakin berusaha untuk berbicara,ternyata Adi tau ia ingin mengatakan sesuatu.

'Jam berapa sekarang'

Dengan pelan Zila mengatakan beberapa kata tersebut yang bahkan tidak ada suaranya...hanya bibir yang sedikit bergerak.

Adi menatap Zila seolah tak mengerti apa yang dia katakan.

"Apa hmm??"

Sungguh rasanya Zila lelah sekali hanya untuk sekedar berbicara tadi,seperti tenaganya habis terserot begitu saja.

Zila mencari akal bagaimana Adi bisa mengerti ucapanya.ketika tidak menemukan akal apapun,itu membuat air mata meluncur lagi dipelupuk mata Zila.

"Jangan menangis"ujar Adi mengahapus air mata Zila.

Zila menatap tangan Adi yang terdapat jam tangan mewah terlingkar ditangan kokoh Adi.

Menatap jam tangan itu lama lalu beralih menatap Adi,lagi dan lagi hingga 4 kali.

Awalnya Adi tidak mengerti ucapan Zila lewat bibirnya, tapi ketika gadis itu melihat jam tangan lewat ekor matanya membuatnya faham.

"Jam?"tanya Adi yang membuat mata Zila berkedip.

Adi tersenyum,lalu melihat jam tanganya dan beralih menatap Zila.

"Sekarang jam 11 waktu america"ujar Adi yang membuat mata Zila melolot terkejut.

Astaufirullah!

Tentunya Zila terkejut,bagaimana dia bisa disini?

"Tidak usah khawatir..."ujar Adi yang membuat Zila menatap Adi dengan kesal.ternyata Adi membawanya seperti barang.

Huba AlMafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang