Huba AlMafia. (Sembilan)

897 72 3
                                    

Adi memeluk Zila dengan erat seolah oalah ia akan pergi meninggalkannya.

Zila menangis dalam diam,seseorang menculiknya tapi Adi menyelamatkannya.terkadang Zila berfikir bahwa Adi hanya mempermainkanya.berawal dari sebuah tembakan dan berakhir denganya yang lumpuh tapi mulai membaik karna perawatan dari Adi.Apakah adi menghawatirkannya?.Maybe.

"Kenapa kau menolongku?"lirih Zila yang membuat Adi menundukkan kepala melihat hijab yang dikenakan Zila.

Lelaki itu tau,orang yang ada didekapannya ini sedang ketakutan sangat tentara dari bahunya yang bergetar dan ujung hijab yang dikenakannya basah oleh air mata yang pasti menandakan ia sedang menangis.

"Aku mencintaimu"jawab Adi yang membuat Zila kaget."aku akan menjadikanmu milikku seutuhnya"lanjutnya.

"Jangan mencintaiku dan aku bukanlah milik siapapun selain Allah"tolak Zila.

Adi geram,baru pertama kalinya seorang gadis menolak seorang Adi Tanaka,bahkan beribu ribu gadis menyerahkan tubuhnya kepadanya dengan suka rela tanpa Adi minta.dan apa ini?gadis kecil seperti Zila menolak cintanya?

"Allahmu itu tidak akan pernah melindungimu,itu hanyalah khayalan semata"ujar Adi berusaha memendam kemarahanya.

"Aku selamat dari orang jahat itu karna allah,melalui dirimu"

Deg!

Ucapan Zila menohok relung hati Adi,jantungnya berdegup dengan kencang hanya karna ucapan seperti itu.bahkan ketika bermilyar milyar manusia memuji dirinya ia hanya merespon datar seperti tidak terjadi apa apa.

Dan ini?sungguh membuat wajah Adi sedikit malu yang membuatnya refleks melepaskan pelukanya kepada tubuh Zila.

"Ak-akuu emph.. aku tidak tau"gugup Adi diawal kata dan berusaha datar di akhir kata.

"Terimah kasih tuan Adi Tanaka"Ucap Zila dengan tulus disertai senyuman"dan dirimu tuhan"Lanjutnya dalam hati

Blus!!

Adi dibuat salah tingkah setelah kata tulus itu terlontar dari bibir Zila.dan jangan lupakan Senyuman itu yang membuat wajah Adi memerah."apa apaan ini!"rutuk Adi dalam hati.

Adi menghela nafas berniat memendam rasa aneh ini dan mengantinya dengan datar.

"Ya"

Adi menggendong Zila ala bridal style,berjalan angkuh di hadapan anak buahnya.

Dalam perjalanan menuju mansion hanya ada keheningan,ketika sampai dengan sigap Adi menggendong Zila menuju kamarnya.

Setelah membaringkan Zila adi beranjak keluar dan berhenti diambang pintu.

"Lupakan kata kataku tadi"ujar Adi dingin tanpa menatap Zila.

Zila menatap punggung kokoh Adi,menghela nafas dengan cepat.

"Apa dia memainkanku?"

Zila bertanya tanya dalam hati,Sifat Adi selalu ber-ubah ubah terhadapnya.tapi yang Zila lihat dimata Adi ada rasa ragu dan takut yang tidak Zila mengerti

.
.
.
.
.
.
£££

Lantai terbuat dari marmer yang bergesekan dengan sepatu hitam itu menimbukan suara dengan nyaring.

Orang yang berada dipinggir lorong ruangan tersebut menunduk hormat kepada sang atasan.

Ruangan paling ujung adalah tujuang sang bos.

Huba AlMafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang