Play song on mulmed~
-It's You- by "Ali Gatie"***
Tawan menatap kedatangan Win yang berada dideoan pintu caffe dengan heran, setelah seminggu tidak datang lelaki itu kembali datang kesini. Ditambah jam yang masih menunjukkan pukul 08.30 pagi, hal yang tidak pernah Win lakukan karena lelaki itu akan datang disaat hari sudah sore. Apalagi tertera jelas dipintu caffe masih bertanda Close, masih 1 setengah jam lagi untuk membuka caffe.
"Ah Win, kau datang lagi kesini. Apa kabar Win?" sapa Tawan ketika membukakan pintu caffe.
"Aku baik, bagaimana denganmu? kudengar dari New bahwa kau sedang mengalami kesulitan dalam mengurus caffe ini," balas Win seraya berjalan masuk bersama Tawan.
"Ya semua ini karena Bright, akhir-akhir ini dia tampak tidak fokus dan selalu datang terlambat. Seperti saat ini, biasanya ia akan datang sebelum aku ataupun Off, dan ketika kami sampai ia hampir selesai menyelesaikan segala persiapan caffe. Maka dari itu kami sepertinya akan membuka lowongan pekerjaan untuk beberapa orang, ditambah pelanggan yang memang semakin banyak,"
"Benarkah? apa aku boleh melamar pekerjaan disini?" tanya Win antusias, sedangkan Tawan menatapnya dengan bingung.
"Apa kau yakin? kulihat kau tidak membutuhkan uang lebih, dan jangan lupakan bahwa kalian sedang melakukan tugas praktikum yang pasti membutuhkan waktu lebih, kan?"
Win yang mendengar jawaban Tawan pun menimbang-nimbang, benar juga apa kata Tawan.
"Benar juga sih apa katamu, tapi aku benar-benar ingin membantu disini," jawab Win lesu.
Tak lama kemudian senyuman terbit dibibir merah ranumnya, "Bagaimana kalau aku bekerja setengah hari? jadi saat sore hari hingga malam aku akan kesini, jika kalian tak membayarku aku juga tak apa kok, lagipula aku bekerja disini bukan untuk mencari uang."
"Kau gila, mana mungkin kami tega tak memberikan hak-mu yang sudah menjadi kewajiban kami. Untuk soal ini aku tak bisa memberikan kepastian, aku harus berdiskusi dengan Bright dan Off dahulu. Nanti akan kuberi tahu kabar lebih lanjutnya,"
Win pun tersenyum antusias mendengar jawaban Tawan, setidaknya ada. secercah harapan agar ia bisa bertemu Bright dengan alasan yang jelas.
"Oke terimakasih Tawan, kau memang kekasih sahabatku yang terbaik," ucap Win seraya mengacungkan dua ibu jarinya.
"Sepertinya Off juga akan menjadi kekasih sahabatmu nanti hahaha,"
"Ah maksudmu Off dan Gun? aku sudah duga sih, dari awal mereka bertemu tatapannya menjelaskan semuanya,"
"Iya tunggu saja, sebentar lagi Off bergerak. Setelah itu aku akan menunggu kabar tentang kalian berdua," Tawan memang berniat menggoda Win, tapi sepertinya usahanya sia-sia melihat reaksi Win yang justru kebingungan.
"Memangnya ada apa dengan kabar kami? kabar kami baik-baik saja kan,"
Tawan pun hanya mampu terkekeh geli, "Kau sangat polos Win, baiklah kau tunggu dulu disini aku akan menyiapkan minuman untukmu, tapi jangan berharap minuman yang terbaik dari menu kami karena itu tentu belum siap, siapa suruh kau datang cepat hingga aku pun belum mampu mempersiapkan apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
D R E A M | BrightWin
Fanfic~Dream~ "Don't Remember Everything About Me" Jika memang mengatakannya adalah hal yang akan membuat semestanya pergi. Ia tak akan mengatakannya, tak mau dan tak akan pernah mau. Namun, Bright hanya bisa menyesal. Nyatanya, semestanya telah kembali...