#1

260 65 71
                                    

Incomplete #1

Sebuah teriakan yang melengking dari luar kamar sebagai pengganti alarm untuk membangunkan seorang gadis bernama Vira Bestari di pagi ini. Suatu hal yang lumrah terjadi dirumahnya dan Vira sudah sangat hapal sekali siapa pemilik suara itu. Ia melirik jam disamping tempat tidurnya yang masih menunjukkan pukul 6 pagi. Vira segera turun dari ranjang dan keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Seperti biasa, Hal yang hampir setiap hari ia saksikan dirumahnya bahkan dari ia masih kecil hingga sekarang. Pertengkaran kedua orang tuanya. Bukannya berusaha untuk menghentikan mereka, Vira memilih untuk segera bersiap berangkat kesekolah. Membiarkan kedua pasangan dewasa itu terus beradu argument.

Vira berpikir setiap hari yang ia lalui adalah hari-hari buruknya. Dan pagi ini semakin ditambah buruk dengan motor yang akan ia gunakan untuk berangkat kesekolah malah tidak bisa menyala. Ia melihat abangnya—Arga baru saja memasuki mobil. Tumben sekali ia bangun sepagi ini, biasanya cowok itu baru akan berangkat kerja pukul 9 pagi.

Vira segera berlari menghampiri abangnya tersebut, "Anterin gue kesekolah, motor gue mogok." Ujarnya dengan wajah datar seperti biasa. Karna hubungan keduanya memang tidak pernah akrab.

Arga menggeleng cepat, "Gak bisa. Gue lagi buru-buru ada meeting hari ini. Lo pesan gojek aja sana," Ia Mengibas-ngibaskan tangannya menolak permintaan tolong dari adiknya tersebut.

"Lama nunggunya, Gue bisa telat." Balas Vira dengan ekspresi kesal.

"Gue juga bisa telat kalo harus ngantar lo dulu. Sekolah lo dan kantor gue itu beda arah. Udah sana lo minggir!" ketus Arga.

Vira diam, ia membiarkan mobil abangnya itu melaluinya tanpa harus berteriak-teriak atau mengadu keorang tuanya.

Segera Vira memesan gojek. Seperti dugaannya , pintu gerbang sekolah sudah ditutup sesaat saat ia sampai. Hanya satu menit perbedaan waktunya tapi tetap saja dianggap telat. Padahal hari ini ada tugas yang harus dikumpulkan.

Vira menatap sekelilingnya, ternyata bukan hanya dia. Ada banyak siswa lain yang juga datang terlambat pagi ini. Ada beberapa yang langsung pulang kerumah dan ada juga yang optimis menunggu gerbang dibuka walau ujung-ujungnya bakal diusir satpam juga.

Ya begitulah peraturan baru disekolah ini, siswa yang telat akan langsung disuruh pulang dan tidak ada yang diperbolehkan masuk. Kalau kemarin, Vira sering telat juga tapi hukumannya masih sebatas membersihkan halaman atau toilet dan masih bisa mengikuti jam pelajaran selanjutnya.

Vira menghela nafas pasrah, ia melangkahkan kakinya kewarung Mang Kasep yang berada disamping sekolahnya. Lalu membuka hp-nya untuk mengirim pesan di grup yang hanya berisi 3 orang teman dekatnya saja dikelas.

Vira : Guys gw tlat

Vira : Tlg bkinin gw surat skit y

Melia : Kesiangan lg lo?

Melia : Lo taukn gue bego gbs bkin srat

Vira : Gw td naik gojek

Vira : Motor gw gbs nyala

Vira : Nora/Raline suruh buatin

Melia : Raline lg diperpus

Vira : Msi pagi gni

Melia : Biasa ank pintar

Nora : Kbiasaan bgt si Vir, makanya kmren dicek dlu mtor lo

Nora : Jd ngrepotin org mlu kan_-

Vira : Bru skli dh gw mnta tlg lo bkinin surt

Nora : Y

Vira mendengus kesal. Sebenarnya ia tidak begitu menyukai sifat Nora yang selalu keberatan jika dimintai tolong. Coba kalau gadis itu yang membutuhkan sesuatu. Pasti harus selalu dituruti, wajib dan harus cepat. Selalu berlagak seperti seorang ratu.

INCOMPLETE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang