#6

105 31 39
                                    

INCOMPLETE #6

Kalian perlu tau satu hal.

Meski Adriel adalah pentolan sekolah yang selalu jadi incaran kaum hawa dan punya tampang cowok badboy. Adriel itu bukan anak geng motor, dia bukan termasuk geng pembuat onar. Diluar sekolah dia memang punya kumpulan, tapi dia bukan cowok yang suka nyari keributan.

Kalian gak bakal nemuin dia yang akan ngejar-ngejar cewek polos yang kalem nan pintar, dia gak bakal suka sama murid cewek baru, apalagi sampe punya kisah benci jadi cinta. Dia bukan tokoh fiksi yang ada dibeberapa cerita novel tersebut.

Tapi kalau membicarakan soal cewek, memang akhir-akhir ini ada satu orang yang membuat dia sedikit tertarik. Bukan tertarik dalam artian 'suka', dia lebih ke penasaran tentang sosok tersebut.

Tentang Vira.

Sebenarnya dia memang sempat terkagum dengan sikap Vira yang kemaren tak sengaja ia lihat. Tapi ini bukan soal itu, Kenapa setiap kali ia bertemu dengan Vira, Entah ada aja hal yang membuat dia merasa bingung dengan tingkah laku cewek tersebut.

Adriel sudah dua kali menemukan Vira berubah jadi orang yang sangat cemas dan punya ketakutan berlebih. Dia sempat berpikir kalau Vira itu punya gangguan kejiwaan? tapi kayanya juga gak mungkin. Didepan orang banyak, cewek itu selalu keliatan normal. Adriel yakin, pasti ada alasan dibalik rasa ketakutan Vira itu.

Adriel baru ingat, Baju olahraga Vira masih ada dengannya. Dia berpikir untuk mengantar langsung kerumah cewek itu, sekalian pergi kerumah Novan. Dia mengambil jaket dan kunci motornya, lalu segera melesat ketempat tujuan.

Sesampainya didepan rumah Vira, Adriel tak sengaja mendengar keributan dari dalam. Ia jadi ragu untuk mengetuk pintu. Kedengarannya, seperti orang tua Vira yang sedang bertengkar. Adriel tidak tahu, apakah Vira sedang ada didalam atau tidak? Dia pun belum memiliki nomor hp cewek itu untuk sekedar menghubungi. Mungkin lain kali saja dia mengembalikan, besok pun sebenarnya bisa pas mereka lagi disekolah. Sebetulnya Adriel ingin sekalian saja, karna kebetulan dia akan pergi kerumah Novan melewati rumah cewek itu.

Adriel hendak berbalik, ketika suara berat seseorang menyapa indra pendengarannya dari belakang, "Nyari siapa?" itu adalah Arga—kakaknya Vira yang baru saja datang.

Adriel menjawab singkat, "Vira."

Cowok itu hanya mengangguk tanpa sepatah kata.

"Gue cuma—" belum sempat Adriel menyelesaikan kalimatnya. Cowok itu sudah berlalu masuk kedalam rumah, dengan ekspresi sama saat pertama kali Adriel menatap cowok itu. Dingin.

Arga membiarkan pintunya terbuka setelah melewatinya. Adriel masih berdiri ditempat, teriakan demi teriakan dari arah dapur dekat ruang tamu rumah ini semakin jelas terdengar ditelinganya. Dia sempat mendengar suara Arga yang juga berteriak memberitahu Vira bahwa sedang ada temannya menunggu dibawah.

Tidak lama menunggu, Vira pun muncul dengan keheranan, "Lo? Ada apa?"

Adriel dapat melihat mata sembab Vira, jelas sekali seperti orang yang habis menangis. Dia tidak berbasa basi untuk menanyakan hal itu, langsung saja ia menyerahkan baju olahraga Vira yang sudah dibungkus rapi dalam plastik putih, "Baju lo."

Vira menepuk jidatnya pelan, "Ohiya, baju lo juga. Astaga! masih dimesin cuci. Besok gue kembaliin ya." Tutur cewek itu merasa tidak enak.

Adriel mengangguk, "Santai aja. Itu juga udah gue cuci."

Vira menampakan senyum dibalik matanya yang memerah, "Nyucinya dikloset gak?" Bukannya berucap terima kasih Vira malah tanpa sadar membuat guyonan atas perkataan cowok tersebut yang kemaren tidak sempat ia balas—ngerendem baju Vira didalam kloset.

INCOMPLETE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang