Punishment

4 0 0
                                    

Author pov

Siang ini terasa panas sekali. Sampai kerongkongan akan terasa kering jika kurang minum. Rasa panas itu juga terjadi pada dua orang laki-laki yang berbeda umur. Bisa dipastikan laki-laki yang lebih dewasa panas karena terbakar amarah, sebab sang istri tengah bermasalah. Sedangkan sang laki-laki muda dia tengah marah karena ada yang berani mengganggu kekasih nya. Sedang di tempat lain tepatnya di ruang BK, nampak mereka yang terlibat masalah ada di tempat tersebut dengan beberapa guru.

Aira pov

Sekarang aku sedang berada di ruang BK, takut? Enggak si sebener nya cuma kenapa manusia satu itu harus ngikut ke sini juga si. Tatapan matanya tajam menatap mata ku, kulihat ada amarah yang terpancar dari mata itu. Dan lagi, aku ngak peduli akan hal itu.

"Sekarang coba jelaskan ke ibu apa yang terjadi sebenar nya sampai kalian berkelahi di kantin?" Tanya bu BK pada kami

"Dia yang mulai bu, tiba-tiba dia nyiram saya pakai minuman bu" Jelas ku cepat sebelum keduluan cewek onar itu. Ku lirik dia sekilas yang nampak tak terima

"Bohong bu, dia yang mulai duluan" Bela nya

"Ok kalau begitu, untuk melihat siapa yang salah dan siapa yang benar, kita lihat CCTV sekolah. Sebelum itu ada yang mau mengaku? "Tanya bu bk

Kami diam. Aku diam karena memang aku enggak salah. Jadi buktiin aja kalo emang dia yang salah.

" Kalian diam berarti kita lihat saja CCTV ini "ujap nya lagi.

Para guru yang ada disitu pun tengah melihat CCTV kantin sekolah ini. Sedangkan aku cukup tenang aja toh aku enggak salah kan. Sedangkan cewek sebelah dia nampak gusar sendiri, rasa in lu.

" Ok, berdasarkan bukti yang ada, leni yang bersalah karena dia yang mulai menumpahkan minumak ke tubuh aira." Jelas bu BK

Aku bersorak dalam hati, kan aku emang enggak salah. Ku lirik si famous lagi, kulihat dia rada tenang walau mata nya tetap menatap ku tajam. Bodo amat lah sama dia.

"Iya bu saya ngaku saya salah tapi kan dia juga bales numpahin minuman ke saya dan temen saya bu" Ucap leni membela diri.

"Kalian berdua salah karena udah bikin keributan di sekolah. Jadi kalian berdua harus di hukum. Leni kamu akan membersihkan toilet lantai 2 selama seminggu, sedangkan aira kamu membersihkan toilet lantai 1 hari ini sepulang sekolah. Mengerti?" Ucap bu BK menjelaskan.

"Kalian mau protes? Mau ditambah hukuman nya?" Tebak pak henri.

"Enggak kok pak, makasih" Ucap kami bersamaan

"Sekarang kalian bisa kembali ke kelas masing-masing" Ucap bu BK

Ketika aku akan beranjak pergi, aku di kagetkan dengan sebuah suara.

"Aira kamu ikut saya sebentar, ada yang perlu saya sampaikan untuk kelas kamu" Ucap famous penuh penekanan.

Ini cuma alibi dia aja pasti, dia mau marah ni kayak nya. Dia udah main keluar lagi tau aja kalau gua mau nolak. Dasar si famous nyebelin. Aku pun bergegas keluar menghampiri dia yang berjalan ke arah parkiran yang sepi.

"Apa? Mau marah? Marah aja kan gua ngak salah" Ucap ku

"Kamu emang gak salah, tapi bisa kan kamu enggak bales kelakuan mereka?" Ucap nya menasehati.

"Ya gak bisa gitu dong, gua bukan cewek lemah yang bakalan diem aja kalau di tindas ya, udah ah gua mau ke kelas. Gak penting banget si bahas ginian" Ucap ku lalu beranjak pergi

Masak iya harus diem aja ditindas. Emang nya gua apaan, cewek lemah apa. Aneh-aneh aja deh si famous itu. Bodo amat lah.

Zafran pov

Hari ini sebenernya gua full di kantor, tapi ada berkas penting yang ketinggalan di meja ruang guru. Jadilah sekarang aku ada di sekolah. Aku sempet terkejut karena guru BK pergi ke arah kantin dan katanya ada yang berkelahi di sana. Spontan saja aku ikut menuju kantin, firasat ku tidak enak. Benar saja aira tengah berkelahi dengan dua perempuan yang tak ku ketahui nama nya. Begitu BK datang mereka berhenti dan kulihat baju nya basah dan menerawang. Sungguh aku tak rela bila tubuh istri ku terlihat oleh orang lain. Ketika aku ingin melepas jas ku, kulihat ada seseorang yang memakaikan jaket nya ke tubuh aira. Aku tak bisa melihat orang tersebut karena ramai sekali.

Di ruang BK aira begitu santai nya seolah dia tak salah. Jujur aku masih kesal dengan nya. Kesal karena dia bikin masalah di sekolah dan yang kedua ada laki-laki yang memberikan jaket nya ke aira. Kayak nya dia kekasih aira. Aira dapat hukuman membersihkan toilet lantai satu hari ini, syukurlah dia teebukti bukan orang yang mulai perkara tersebut. Setelah diijinkan kembali ke kelas, aku mengajak aira untuk mengobrol sebentar, aku ingin menasehati nya.

Kita sampi di parkiran, ku kira dia tak akan mengikuti ku ternyata ada sisi penurut nya juga dia.

"Apa? Mau marah? Marah aja kan gua ngak salah" Ucap nya tiba- tiba. Harus nya kan gua yang marah lha ini kenapa dia yang ngegas ya.

"Kamu emang gak salah, tapi bisa kan kamu enggak bales kelakuan mereka?" Ucap ku menasehati.

"Ya gak bisa gitu dong, gua bukan cewek lemah yang bakalan diem aja kalau di tindas ya, udah ah gua mau ke kelas. Gak penting banget si bahas ginian" Ucap nya lantas beranjak pergi

Yah begitu lah aira dia masih aja keras kepala, susah di nasehati. Biarin lah nanti bicara in di rumah sekarang waktu nya kerja.

Mau tau kelanjutan nya? Tau gak siapa si yang ngasih jaket ke aira? Bener cowok nya bukan si? Cowok nya yang mana sih btw.

My student my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang