Romansa dimalam hari

17 1 0
                                    

"Cinta abadi tak lekang oleh waktu, sebagaimana bumi yang tak akan pernah  lupa mengelilingi matahari"

Author pov

Tak semua malam terasa indah bagi setiap orang. Malam ini terasa berbeda, udara malam yang dingin dapat di halau dengan limpahan kasih sayang yang melingkupi suasana malam ini. Aroma daging bakar dan bumbu yang pas mampu mengobrak abrik indra penciuman, hingga mampu membangkitkan rasa lapar. Disinilah aira berada, dihalaman belakang rumah mertuanya sambil menikmati perbincangan hangat dengan saudara suaminya serta keluarga yang lain.

Zafran Pov

Bulan itu indah karena cahaya nya yang menerangi malam, tapi untuk malam ini cahaya itu tlah terkalahkan oleh sebuah senyuman. Dia tak pernah sebahagia itu, senyum nya begitu lebar, tawa nya sungguh indah, mata nya nampak berseri bahagia. Sungguh, Allah jangan kau hapus senyum dari bibirnya lagi, aku ingin dia terus tersenyum seperti itu.  Lama kupandangi wajahnya dari kejauhan sampai aku tak memperhatikan jika bukan lagi tusuk sate yang ku pegang, melainkan besi yang membara yang ku pegang. Ya Allah sakit sekali.

"Au..."Jerit ku sambil mengibaskan tangan ku berulang kali. Semua orang yang ada disini menengok kearah ku termasuk dia.

"Ya Allah, kok bisa gini si, sayang tolong obatin tangan suami mu, mama mau ambil kotak obat nya dulu " ucap mama pada aira yang di jawab dengan anggukan.

Aira berjalan kearah ku, dan segera membawa ku ke arah keran air di pojokan. Dengan telaten dia mengarahkan tangan ku ke air yang mengalir lalu membawa ku untuk duduk di kursi berkumpul dengan yang lainnya.  Dari arah belakang mama berlari sambil membawa kotak P3K untuk mengobati luka ku.

Dengan perlahan jari lentik nya mulai mengobati luka ku. Terlihat raut serius kala mengobati ku mungkin dia mencoba agar aku tak terasa sakit. Sesekali aku mengerang kesakitan kala dia mengobati ku yang membuat nya ikut mengernyitkan dahi seperti merasakan rasa sakit itu.

"Udah selesai " ucapnya sambil memasukkan barang yang dikeluarkan dari kotak tersebut.

"Makasih " ucap ku tulus

"Hmm " ucapnya singkat

Kuliat sekitar dan ternyata yang lain melanjutkan aktifitas mereka tadi dan sepertinya masakan nya sudah matang

"Aira, zafran sini gabung sama yang lain. Yuk makan bareng" ucap mama pada kami berdua.

"Iya ma" ucap kami bebarengan

"Cie pengantin baru kompak banget jawabnya" ucap mereka bersamaan

"Apaan si gak jelas banget" ucap ku sambil melirik nya sekilas lalu kembali bergabung dengan yang lain.

Makanan sudah tersedia di depan mata Aira juga sudah mengambilkan untuk ku. Ku liat sekitar semuanya sedang makan. Dan pemandangan yang sangat indah ada di mama dan Papa yang saling menyuapi layaknya ABG yang baru pacaran.

"Cie mama sama papa kayak anak muda aja  suap-suapan inget umur dong pa" ucap ku pada mereka

"Kalo kamu pengen ya tinggal suapin aira kan kamu udah punya istri. Ngak usah ganggu mama sama papa" ucap mama ketus

"Kenapa juga jadi aku, kan lagi bahas kalian yang romantis di depan umum kan kasihan tu mereka yang jomblo " ucap ku menunjuk sepupu ku yang lain

"Lu aja kali bang yang syirik sama om sama tante kita mah terhibur melihat keromantisan mereka" ucap salah satu dari mereka.

"Iya bener" sahut yang lainnya

Males juga kalo udah gini, yang lain nyerang semua jadi ngak mood. Akhirnya aku pun mulai memakan makanan yang telah di ambilkan aira untuk ku sambil melihat yang lain.  Malam ini keluarga ku tampak tersenyum bahagia, tidak terkecuali istri ku. Para pasangan suami istri yang lain nampak memeluk istri nya dengan penuh sayang dan ada juga yang menari nari diiringi petikan gitar dan nyanyian dari saudara ku yang lain. Romantis sekali mereka itu andai aku bisa seperti itu.

Aira pov

Keluarga ini sungguh mesra, lihat saja dari tadi para pasangan suami istri saling suap - suapan terus berpelukan. Jangan lupa lihatlah sekarang ini betapa senangnya mereka berdansa layaknya berada di gedung mewah dengan diiringi petikan gitar dan juga alunan suara yang indah. Ya Allah nikmat mana lagi yang akan hamba dustakan. Bersyukur sekali bisa hadir dikeluarga mereka.

Kulihat pak zafran dia agak kesulitan memakan makanan nya karena tangan nya yang sakit. Rasanya ingin membantu tapi males ah nanti dia kepedean lagi.

Gimana? Suka ngak cerita nya. Don't forget to give comment and vote ya gaes.

My student my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang