WHAT SHOULD I DO?

Prolog

"Mew!" Gulf menyapa sahabatnya yang baru saja terlihat keluar dari kelas  hari ini. Gulf sangat tau tentang semua jadwal orang yang sekarang sudah berdiri di hadapannya itu. Tentu saja, Dia adalah sahabat yang paling pengertian!

"Temani aku makan Mew!"
Orang yang di ajak bicara hanya diam sebentar dengan ekspresi datar lalu sedikit tersenyum "dimana pacarmu? Apa dia tidak masuk hari ini?".

Yang ditanya malah meletakkan kedua tangannya di pinggang dengan wajah kesal "Dew sangat sibuk,aku tidak mau mengganggunya dia punya banyak tugas yang harus di kerjakan",Mew yang mendengarkan malah pergi menjauh dari gulf.
"Hei, Mew! Kau mau kemana? Temani aku makan! Kesana bukan jalannya!"
"Aku juga sibuk untuk belajar di perpustakaan, Maaf".
"Kau tidak mau makan siang karna mau belajar?"
"Hmm" Jawaban Mew membuat Gulf mendengus kesal.
"Baiklah,aku juga tidak akan makan jika kau tdk makan, ayo ke perpus!"
"Apa-apaan kau! Tidak usah ikut-ikutan, aku tidak suka. Sebaiknya kau makan dan jangan ikuti aku!". Perintah Mew sedikit membuat Gulf terkejut karena Mew menggunakan nada tinggi dengan ekspresi tidak suka. Baru kali ini Mew membentak Gulf di depan umum, tanpa ia sadari banyak mata yang melihat keduanya sedari tadi.

" Mew, kau harus mengurangi terlalu dekat dengannya! Jangan terus menuruti apa katanya! Jangan lihat ke belakang! Jangan pikirkan wajah sedihnya! Berhenti menyukainya! " Gumam Mew dalam hati yang perlahan ia menjauh dari tempat ia berdiri dengan Gulf beberapa waktu yang lalu.

....................

"Papa ingin kamu kuliah S2 di Inggris setelah ini nak, Tapi masih ada waktu beberapa bulan lagi. Jika kau tidak mau Papa tidak masalah, semua bergantung pada keputusan mu"
"Baik , akan aku pikirkan" Mew menjawab dengan singkat, ia tidak terlalu akrab dengan ayahnya untuk bercanda gurau lainnya.

"Sampai kapan anakku akan dingin seperti es kutup itu" Guman Tuan Roy sembari meminum air Herbal di depannya.