"Tidak! Saat aku masih baik-baik saja dengan Dew aku tetap menangis karena merindukanmu. Mew aku tidak mau jauh darimu, Ak- aku Menyukaimu! Maafkan aku"
Mew tidak tau harus menanggapi kata-kata yang Gulf keluarkan. Ia hanya diam sambil memikirkan apa yang harus ia katakan, tapi tidak ada satupun kata yang bisa keluar. Mew takut ini hanya mimpi dan tidak mungkin Gulf menyukai nya.
"Mew, Apakah kau masih menyukaiku? " Gulf bersuara setelah sekian lama mereka dalam keheningan.
Mew bingung harus menjawab apa yang ia rasakan sekarang, tentu saja dia masih menyukai Gulf tapi dia tidak yakin ingin mengatakannya lagi di hadapan Gulf.
Gulf tetap setia menatap Mew yang hanya duduk diam sambil menunduk tidak ada keinginan untuk menatap apalagi menjawab pertanyaan Gulf. Pria itu hanya tenggelam dalam pikiran nya sendiri.
" Hiks, hiks kau tidak menyukai ku lagi" Mew terkejut karena Gulf Tiba-tiba menagis sambil menunduk.
"Gulf... "
"Gulf.... "
"Hiks, hiks, hiks.. "
Gulf hampir kehilangan nafas karena menahan isakan tangisnya."Gulf, berhenti menangis!" Mew mengguncang bahu Gulf agar pria itu berhenti menahan isakan tangisnya. Namun Gulf masih setia menunduk dengan nada segugukan terdengar berat.
Mew memegang kedua pipi Gulf dengan telapak tangannya, menegakkan kepala pria itu lalu mencium sekilas bibir Gulf setelah itu mendekapnya dengan erat.
"Berhenti menangis, dimana Gulf yang bar- bar yang dulu? Kenapa kau berubah jadi cengeng seperti ini? "
"Maafkan aku, hiks" Gulf yang terkejut langsung membalas pelukan Mew lebih erat.
"Aku juga merindukan mu Gulf " Setetes air mata Mew jatuh setelah mengatakan kalimat yang tidak ingin dia sampaikan dari saat Gulf datang. Namun saat ini ia tidak bisa menahannya lagi.
Gulf tiba-tiba melepas paksa pelukan mereka dengan tangan yang masih di pinggang Mew, mereka saling menatap ke dalam mata orang didepan dengan tatapan penuh kerinduan. Tidak tau siapa yang memulai lebih dulu, sekarang bibir dua orang itu sudah saling menempel dan bahkan sudah saling melumat. Tangan mereka sudah saling menyentuh tubuh masing-masing lawan sambil merubah ciuman menjadi lebih kasar.
"Ahhh.. "
Desahan Gulf keluar akibat tangan Mew menekan sesuatu dalam kemejanya.
Mew mendorong Gulf rebah di sofa dengan Mew yang berada diatas Gulf. Tubuh mereka sudah saling bergesekan dengan erotis, ciuman panas masih berlanjut.Gulf mendongakkan kepalanya memberi akses pada Mew yang mengalihkan ciumannya pada leher. Itu Terasa pedih akibat Mew yang terus mengecup, menggigit dan menjilat dengan cepat.
drrrtt, drrrtt, drrrtt, drrrtt
Bunyi ponsel Gulf menghentikan aksi Mew dan menoleh ke arah ponsel yang berada di meja. Mew melihat nama siapa yang menelpon ingin beranjak dari atas Gulf, tangan Gulf dengan cepat menarik leher Mew kembali.
"Biarkan saja, aku tidak peduli dengannya" Gulf menatap mata Mew dengan satu, mengisyaratkan bahwa ia ingin melanjutkan apa yang tadi mereka lakukan.
Ruangan itu kembali dengan suara ciuman panas dari dua orang pria yang saling bercumbu di atas sofa. Ponsel Gulf kembali berbunyi dengan penelpon yang sama.
"Angkat"
Mew menarik diri dari atas Gulf.Dengan perasaan kecewa Gulf bangkit mengambil ponsel nya. Nama Dew terpampang dalam panggilan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT SHOULD I DO?
RomanceMew suppasit "Aku sadar ini hanya akan menyakitiku, bahkan aku tau dia tidak akan berbalik untuk melihatku" Gulf Kanawut "Aku terus menyakitinya, bagaimanapun aku akan terus bersama nya meski itu menyakitinya" #mewgulf #BxB