Chapter 4 : Kakak, Paket bertiga, Traktir

250 41 2
                                    

Wei Wuxian punya satu prinsip.

Yang bisa menghentikan dirinya adalah dirinya sendiri. Seperti motto seorang pemain basket dengan nama yang Wei Wuxian lupa, yang ia ingat hanya mottonya yaitu yang bisa mengalahku hanya diriku sendiri.

Peraturan tidak bisa menghentikannya. Jiang Cheng tidak bisa menghentikan.

Hidupnya bebas bagai burung. Tapi tetap saja, dia adalah tipe burung yang akan tetap pulang ke sangkarnya walaupun terbang sejauh mungkin. Walaupun begitu dia adalah burung yang sudah ditinggal induknya semenjak belum bisa terbang. Jadi burung Weiying dulu selalu sedih setiap hari. Namun akhirnya dia diselamatkan oleh burung baik yaitu Paman Jiang dan Tante Yu! Dia diangkat menjadi anaknya sendiri lalu ia mendapatkan saudara, yaitu Jiang Cheng yang melindunginya dan Kak Yanli yang cantik dan baik! Burung Weiying akhirnya menjadi senang lagi dan akhirnya bisa terbang!

Tapi akhir-akhir ini, sangkarnya tidaklah senyaman biasanya.

Jiang Cheng sepertinya sedang pubertas. Dia selalu marah-marah jika di rumah dan tidak berubah saat di kampus. Saat Wei Wuxian bertanya apa masalah kakak angkatnya itu dia akan bilang jangan ganggu aku, tinggalkan aku sendiri dan lain-lainnya. Wei Wuxian yang mencoba ramah pun di tendang olehnya. Sebegitu menyebalkannya kah Wei Wuxian di mata yang terhormat Jiang Wanyin? Karena ini masalah harga diri kedua belah pihak. Wei Wuxian akhirnya mundur sendirinya.

Dan yang terburuknya adalah kakak perempuan mereka menikah dan pindah rumah.

Bohong jika Wei Wuxian tidak menangis di pernikahan kakaknya. Dan menangisnya pun dengan berbagai alasan. Pertama, dia tidak akan serumah lagi dengan kakaknya dan rumahpun berubah menjadi membosankan dan menyeramkan (terimakasih Ibu Yu dan Tuan Muda Jiang yang sedang pubertas). Kedua, dia tidak akan mencoba sup favoritnya lagi. Ketiga, Kenapa harus Jin Zixuan?! Dari sekian banyak lelaki, kenapa dia?! Mata kakak perempuannya dibutakan oleh apa sehingga mencintai pria sengak seperti itu? Tapi cinta bisa datang dari mana saja, jadi Wei Wuxian tidak akan protes lebih jauh lagi. Dan Keempat, setelah menikah, kakaknya akan pindah ke Amerika.

Amerika woi! Kalau ingin kabur dari rumah, Wei Wuxian tidak akan bisa pergi ke Amerika! Paling jauh hanya warnet terdekat rumahnya dan rumah Nie Huaisang! Kenapa Amerika?! Ini pasti kerjaan Jin Zixuan si kaya yang kerjanya harus ke Amerika!

Lalu dalam seminggu setelah kepergian kakak perempuannya ke Amerika, Wei Wuxian tidak bisa tidur karena sedih. Di pertengah malam kadang ia terbangun dan haus, saat ia ingat kakaknya sudah tidak di rumah lagi, dia menangis sambil minum air. Lalu saat ia bertanya kenapa ia bisa menangis semudah ini, ternyata yang ia minum adalah alkohol milik Paman Jiang yang entah kenapa bisa di kulkas. Kebetulan ini mah.

Esoknya dia dimarahi habis-habisan oleh Tante Yu karena minum alkohol sembarangan. Lagi salah siapa menaruh itu di kulkas?!

Dan Si Jiang Cheng itu sepertinya jauh lebih tersiksa dari Wei Wuxian. Di seminggu pertama, dia akan bangun dengan mata bengkak dan suara serak, seperti anak kecil yang diomelin habis-habisan. Saat dia melihat ponselnya, dia akan sedih lagi saat membaca pesan kakaknya. Belajar tidak masuk dan makan tidak tertelan. Wei Wuxian sangat kasihan, tapi Jiang Cheng bukan tipe yang terima dikasihani jadi memilih menganggapnya angin lalu. Berharap waktu dapat menyembuhkannya. Wei Wuxian pun makin sering tidak di rumah karena ingin mencari suasana baru agar tidak selalu bersedih.

Saat Wei Wuxian sudah move on dari kakak perempuannya, Jiang Cheng masih suka murung sendiri sehingga Wei Wuxian yakin jika ia membahas kakak mereka. Jiang Cheng akan meledak begitu saja. Mengetahui Jiang Cheng yang meledak bukan tandingannya, ia menyerahkan semua urusan menenangkan Jiang Cheng ke Nie Huaisang, teman mereka yang lembut dan kalem meski sangat menyebalkan karena bebal minta ampun.

Daily life of Rainbow [MXTX Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang