Tidak seperti biasanya pagi ini seorang Natania Shanaz Aprilia atau yang sering di panggil Nata itu terlambat datang ke sekolah, dan sekarang ia harus mengerjakan hukuman nya yang tak lain dan tak bukan adalah membersihkan lapangan bersama dengan siswa dan siswi lain yang terlambat.
"sialan coba semalem gua ga begadang buat nonton series,pasti sekarang gua ga telat trus di hukum kek gini" Nata terus saja mengutuk diri nya sendiri
namun ia tetap melanjutkan hukumannya, sampai salah seorang guru mengakhiri hukuman tersebut.
"oke anak anak hukuman kalian sudah selesai,kalian boleh kembali ke kelas masing masing, tapi ingat jika kalian terlambat lagi hukuman kalian akan lebih parah"
"halah paling juga di hukum bersihin lapangan lagi" ucap Nata dalam hati
Ingin sekali nata menjawab ucapan guru tersebut tapi dia tak ingin mendapat hukuman tambahan
Akhirnya semua siswa dan siswi yang terlambat satu persatu kembali ke kelas mereka masing masing
Termasuk Nata ia segera berlari ke kelas nya agar tak mendapat hukuman tambahan dari guru yang mengajar di kelasnya
Dan Untung saja guru mata pelajaran Matematika itu belum masuk ke kelas jadi natania bisa tenang dan duduk di bangkunya
"heh nat tumben lo telat , biasanya lo dateng duluan" ucap salah satu gadis cantik bernama Azahra piana wulandari
"iya nat tumben banget, pasti semalem lo ngegalau ya? iya kan iya?" ucap teman nata yang lain bernama Dinda apiza salsabila yang selalu berfikir bahwa natania itu galau setiap saat
"apaan si din, gua semalem nonton series makannya telat gatau deh semalem gua tidur jam berapa lupa gua" Nata berusaha menjelaskan kenapa ia bisa telat
Belum sempat melanjutkan obrolan mereka tadi, guru matematika pun datang dan memulai pelajaran
~
"oke anak anak pelajaran ibu sampai disini dulu ya, jika ada yang belum paham boleh ditanyakan" Ucap bu nur mengakhiri pelajaran Matematika
Akhirnya guru tersebut pergi meninggalkan kelas XI IPS 4 itu, ya Nata duduk di bangku kelas XI iya lebih memilih untuk mengambil jurusan IPS karena ia lebih suka membaca dan menghafal tapi tentu saja ia tidak bisa menghindar dari pelajaran Ekonomi
Menurutnya itu lebih baik daripada harus mengambil jurusan IPA dan di suguhi pelajaran Fisika Kimia Matematika Wajib yang membuat nya pusing
Ia selalu berfikir anak IPS bukan berarti bodoh hanya saja keahlian setiap orang berbeda beda termasuk dalam memahami pelajaran yang ia sukai atau yang tak ia kuasai
Karena dalam belajar Nata selalu menggunakan perasaan jika ia sedang bahagia ia bisa menyelesaikan tugas apapun dalam sehari namun jika ia sedang badmood jangankan mengerjakan tugas mengobrol dengan teman temannya saja ia tak mau
Walaupun kelas Nata kelas akhir dalam artian kelas yang selalu terbelakang dalam hal apa pun, ia tak perduli yang penting nilai nya tetap bagus dan ia mempunyai teman yang bernasib sama dengan nya, sama sama harus belajar di kelas XI IPS 4.
~
Dikantin masih seperti biasa terlihat ramai dan sesak banyak sekali siswa dan siswi yang berebut membeli makanan namun tidak dengan Nata dan ketiga temannyamereka tetap santai dan memilih duduk di meja paling pojok sembari menunggu kantin tak terlalu ramai lagi.
"kalian mau makan apa? gimana kalo bakso aja?" tanya salah satu dari teman Nata yang bernama Nazwa keysa alana tapi nata dan yang lainnya sering memanggilnya Uwa
"iya de wa, bakso aja lagian antrian bakso yang udah sepi tuh" jawab Dinda yang sudah mulai lapar
"yaudah yaudah gua pesen dulu deh lu bertiga diem disini" ucap Nata
Memang Nata yang selalu memesan makanan atau minuman bukan karena teman temannya tak mau memesan sendiri tapi karna Nata tak mempercayai teman temannya yang selalu salah dalam memesan makanan
Selesai menunggu bakso, Nata berjalan membawa 4 mangkok bakso dan 4 gelas es teh ia sangat berhati hati membawa nya karena kondisi kantin masih lumayan ramai
Namun sedetik kemudian nampan yang berisi 4 mangkok bakso dan 4 gelas es teh tersebut sudah berada di tangan orang lain
orang itu adalah Tian Prasetya, Sahabat Nata dari kecil banyak yang mengira mereka pacaran padahal tidak
Tian selalu mengganggu Nata di manapun dan kapan pun, seperti kali ini ia membuat Nata kaget karena nampan yang ada di tangannya di ambil alih oleh Tian
"sialan lu, kaget gua anj sini balikin tu nampan lu kalo laper pesen sendiri aja kali, lu belom jatuh miskin kan masih punya uang kan,pesen sendiri sana" oceh nata yang kesal karena Tian membuang buang waktu nya
"yee si bahlul duit gua ga akan abis 10 turunan, ini gua mau bantuin lu, soalnya gua liatin muka lu kek ngeri ngeri gitu bawak nya" ucap tian sambil berjalan ke arah meja teman teman Nata
"ya kan bisa gitu ngomong dulu kek, lu main ambil ambil aja kek maling tau" Nata masih kaget dan terus menggerutu
belum sempat Tian menjawab perkataan Nata mereka sudah sampai di meja tempat teman teman nata menunggu
"yaudah makasi dah sono, gua mau makan disini lu ganggu pemandangan aja" usir Nata yang muak melihat wajah Tian
"awas aja lu ye ga usah balik bareng gua" ancam Tian namun tak di pedulikan oleh Nata
Akhirnya tian meninggalkan meja tersebut dengan tersenyum lebar kepada teman teman Nata
"eh nat lu ga baper apa sama tian? kalian kan temenan dari kecil?" tanya uwa yang selalu memperhatikan interaksi antara Nata dan Tian
"baper, tapi gua punya alasan kenapa gua sama tian ga bisa bersatu" ucap Nata sambil meminum es teh
"emang alasannya apa si nat?" tanya zahra yang mulai kepo dengan topik obrolan antara nata dan uwa.
"kepo banget si lu bocil, udahlah alasannya pasti rahasia" ucap Dinda sambil menepuk pundak zahra dengan keras
"uhukkk uhukkk, sialan lu din sakit bego mana gua lagi makan kan jadi batuk" Zahra membalas pukulan yang diberikan dinda tadi
"eh udah udah kenapa lu berdua malah maen pukul pukulan" lerai uwa yang mulai pusing melihat kelakuan Zahra dan Dinda
akhirnya mereka melanjutkan aktivitas makan mereka yang sempat tertunda karena obrolan tadi
Tak lama setelah mereka selesai makan bel masuk pun berbunyi
akhirnya mereka memutuskan kembali ke kelas masing masing namun tidak dengan Nata yang baru ingat bahwa ia harus melakukan sesuatu
"kalian duluan aja gua mau ke perpus dulu" ucap nata sambil berlari meninggalkan ketiga temannya
Karena sangat terburu buru Nata sampai tak melihat sekitar sampai akhirnya ia menabrak seseorang yang sedang membawa Jus buah naga
Brukkkkkk..
"SHIA.... baju guaaaaaaaaa" teriak Nata yang kaget melihat bajunya sekarang sudah berubah warna menjadi merah
Dengan cepat ia melihat siapa pelaku yang membawa jus tersebut
dan saat ia melihat ia terkejut dengan apa yang ia lihat
"K...kak rey?"
-
-
-HEHE SEKIAN DULU YA CHAPTER SATU NYA
MAAPIN KALO GA JELAS HEHE😭🔫
jangan lupa vote and coment🤗🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Nata.
Teen FictionBagi Nata, Rey adalah sebuah cahaya yang menerangi kegelapan dalam hidupnya. Namun bagi Rey, Nata adalah pengisi kekosongan dalam hidupnya dan pelarian akan rasa rindu nya terhadap mantan kekasihnya. begini lah kisah Nata yang bingung harus tetap me...