"K...kak rey?"
Nata langsung berdiri dan memilih pergi dari hadapan pria yang tadi ia sebut Kak rey
Rey putra Andrean, lelaki tampan yang memiliki keturunan Thailand, ya benar Thailand negara yang di gilai oleh Nata
namun Nata tidak tergila gila dengan Rey karena Rey adalah kakak kelasnya bukan aktor favorit nya Pond Naravit
~
Nata terus mengomel sendiri melihat bajunya yang kotor karena jus milik rey tadi
sekarang niatnya untuk bolos ke perpus gagal, ia harus mengganti pakaiannya terlebih dahulu
"ah sialan pake acara nabrak tu kulkas lagi, bukannya minta maaf cuma ngeliatin doang dasar ga punya hati" oceh Nata sambil merapikan baju yang baru saja ia ganti
Nata menghela napas panjang setela selesai mengganti baju nya dan memasukan baju kotor nya tadi di dalam plastik
Ia berniat menyuci baju tersebut setelah pulang nanti, karena ia tak ingin mendengar ocehan dari penyihir yang ada di rumah nya
"Dahlah kalo gini ga jadi gua bolos, auah ke kelas aja deh ah"
Akhirnya nata memutuskan kembali ke kelas dengan membawa plastik yang berisi bajunya yang kotor
Sesampainya di kelas ternyata tidak ada guru yang mengajar, dan sudah pasti suasana kelas sudah tak terkendali
Ini bukan hal baru bagi anak kelas XI IPS 4 karena jam kosong sudah menjadi makanan sehari-hari mereka
"Eh nat darimana lu? itu bawak apaan?" tanya Zahra yang bingung melihat Plastik yang ada di tangan Nata
"iya nat itu apa? bukannya lu tadi bilang mau ke perpus ya?" kali ini uwa ikut bertanya
"ga jadi,ini baju" jawab nata seadanya
Dinda yang sadar bahwa nata sedang tidak mood akhirnya mengalihkan topik agar uwa dan zahra tak memperpanjang obrolan yang membuat Nata semakin kesal
"eh eh gua lagi deket sama cowok nih" ucap dinda yang membuat fokus uwa dan zahra teralihkan namun tidak dengan nata yang masih diam
"ih siapa din? emang ada yang mau sama lu?" tanya zahra dengan nada mengejek
"wah wah seolah olah banget si, ada deh nanti deh gua tunjukkin" ucap dinda dan di balas anggukan oleh zahra dan uwa
Akhirnya mereka sibuk dengan aktivitas masing masing
Zahra yang sibuk dengan wattpad nya
Dinda yang sibuk dengan Handphone nya
dan Uwa yang sibuk dengan tontonan nyaSedangkan Nata ia masih sibuk dengan dirinya sendiri ia masih merenung dan tak memperdulikan siapa pun yang ada di sekitar nya
Sampai akhirnya Tian duduk di sampingnya dan mulai mengganggu nya
"NATANIA SHANAZ APRILIA" Teriak tian di depan wajah Nata
Nata hanya menghela nafas panjang, namun sedetik kemudian ia memukul wajah tian dengan keras
"si anjing, sakit woy gila kali muka gua yang tampan mirip sama idola lu siapa Nanon keparat" ucap tian dengan percaya diri nya
"Nanon Korapat, Tiannnnnnn" ucap nata dengan senyum paksa andalannya
"ah salah dikit doang gua nyebutnya, eh tu muka kenapa di tekuk begitu udah jelek makin jelek lu" tian berusaha menghibur nata walaupun diakhiri dengan ejekan
"dih orang gua cakep juga, buta lu mata lu?" lagi lagi Nata harus menahan emosi nya
Jika sedang berhadapan dengan Tian, nata tak bisa terus terusan marah atau diam karena tian selalu tau apa kelemahan nata
jadi sebelum Tian mengeluarkan jurusnya lebih baik nata menahan amarahnya itu
"iya cakep banget emang, emang nya lu kenapa si nat?" tanya tian ia masih ingin tau kenapa nata begitu kesal
"baju gua kotor karena jus jadi ini make baju lama gua yang ada di loker" jelas nata
"terus kenapa se kesel itu?" lagi lagi tian bertanya
"karena orang yang punya jus ga minta maaf sama gua dia diem aja ga ada inisiatif buat bantuin gua, tapi emang gua salah sih berharap si kulkas minta maaf terus bantuin gua" kali ini nata tidak bisa diam lagi ia melampiaskan kekesalannya ke pada tian
"weh santai tenang, emang siapa si ngab?" tian mencoba menenangkan Nata
"lagian ya gua kesel banget kenapa dia ga bantuin gua gitu ya seenggaknya minta maaf deh cukup" Nata terus saja mengomel tanpa memperdulikan tatapan teman temannya yang sekarang tertuju padanya
"yaudah tenang anjrot lu ga malu apa yang lain pada ngeliatin kita" ucap tian yang mulai sadar bahwa teman temannya sedang melihat ke arah nata
"apa lo semua kenapa liatin gua?" teriak nata ke pada teman sekelasnya dan membuat Tian makin kewalahan
"heh nata de coco, kenapa lu malah lampiasin ke temen temen mereka ga salah" akhirnya tian menarik nata keluar kelas agar tidak terjadi keributan di kelas
Tian menarik nata ke kantin karena tian tau hal yang bisa mengembalikan mood nata hanyalah MAKAN
"kenapa lu ngajak gua ke kantin anjir" Nata melepaskan tangannya dari cengkraman tian
"udah diem, gua tau lu laper makanya jadi ngamuk kek gini" ucap tian lalu ia pergi meninggalkan nata
Tian memilih memesan roti dan goodmood rasa yogurt favorit tian dan nata
"nih goomood biar mood lu bagus lagi" ucap tian sambil memberikan minuman itu kepada nata
Nata tak menjawab apapun ia langsung meminum goodmood pemberian tian
Dan memakan roti yang tian beli untuknyaTian tidak keberatan kalau harus menghabiskan uang untuk membuat nata senang karena menurutnya membuat nata senang hanya dengan membelikannya makanan
"makasi ya, karna lu mood gua balik lagi" ucap nata sambil menatap tian yang sibuk dengan minumannya
"yaelah kek sama siapa aja udah ah santuy ma pren" Ucap tian dengan santainya
Nata tersenyum dia beruntung memiliki sahabat seperti tian yang selalu mengerti dirinya dan selalu sabar menghadapi sifat kekanak-kanakan dirinya
setelah merasa lebih baik nata dan tian memutuskan kembali ke kelas
Namun belum sampai ke kelas lagi lagi Nata bertemu yang mulai hari ini ia benci
Siapa lagi kalau Bukan Rey kakak kelasnya yang membuat mood nya hancur beberapa saat lalu
Dia ingin sekali berlari agar bisa menghindari kontak mata dengan rey namun dengan cepat rey menarik tangan nata
"gua minta maaf soal tadi"
Nata mematung ia bingung dengan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar karena seorang Rey Putra Andrean meminta maaf padanya
"ha?i-iyaaa"
hehe segini dulu yah soalnya bingung banget
jan lupa vote and coment ngab😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Nata.
Roman pour AdolescentsBagi Nata, Rey adalah sebuah cahaya yang menerangi kegelapan dalam hidupnya. Namun bagi Rey, Nata adalah pengisi kekosongan dalam hidupnya dan pelarian akan rasa rindu nya terhadap mantan kekasihnya. begini lah kisah Nata yang bingung harus tetap me...