Pagi ini tidak seperti biasanya,Nata harus pergi ke sekolah bersama Rey
Rey memaksa nata agar berangkat sekolah bersamanya walaupun Nata telah menolak berkali kali tetap saja Rey memaksa
Bukan Rey kalau tak memaksakan semua kemauan nya termasuk memaksa Nata untuk menjadi pacarnya
"pagi cantik" Nata benar benar kaget ia tak menyangka kata kata itu muncul dari mulut Rey
"ih apaansih kak geli gua" Nata mencoba untuk bersikap biasa saja
"udah ah buru ke sekolah gua ga mau telat gara gara lu" Nata dengan cepat naik ke motor ReyRey hanya tersenyum tipis melihat Nata dari kaca spion nya
Di perjalanan menuju sekolah tak ada percakapan apapun antara mereka
Keduanya sibuk dengan pikirannya masing masing
"sampe" Rey menyadarkan Nata dari lamunannya selama di perjalanan
"ah iya" Nata dengan segera turun dari motor Rey
Tepat saat mereka sampai di sekolah, tatapan dari siswa siswi yang ada di sekolah mereka seolah bertanya tanya tentang hubungan antara Nata dan Rey
"kak gua ke kelas ya, makasih ya tumpangan nya" Nata benar benar tak suka menjadi pusat perhatian karena itu ia ingin menghindar dari semua nya
"iya, pulang nanti bareng aku lagi" Rey mengusap pipi Nata lembut kemudian berjalan ke arah kelasnya yang berlawanan arah dengan kelas Nata
Nata sekarang benar benar malu ia menjadi pusat perhatian dan hal itu adalah hal yang sangat tidak ia sukai
Dengan segera ia berlari menuju kelasnya tanpa memperdulikan tatapan orang orang di sekitarnya
Saat sampai di kelas ia di kagetkan oleh Zahra yang sekarang berada di ujung kelas
Tidak seperti biasanya Zahra duduk di tempat itu sendiri, Zahra seolah menghindari Dinda dan Uwa
Sesaat setelah meletakkan tas nya di bangku miliknya ia segera menghampiri Zahra yang sedang duduk sendirian
"ra ngapain disini sendiri?" tanya Nata tiba tiba dan membuat Zahra terkejut
"ah enggak nat, lagi pengen aja" Namun Nata merasa ada yang aneh dengan Zahra karena matanya terlihat begitu sembab
"lu abis nangis ya nyet?" lagi lagi Nata bertanya kepada Zahra
"hm iya nat" saat ini Zahra tak bisa menutupi apapun dari nata
"nat sebenernya cowok yang jadian sama dinda itu, dia lagi deketin gua juga" Nata yang kaget mendengar itu pun seketika langsung menutup mulutnya refleks"ra? you okay? kalo mau nangis nangis lagi aja gapapa dinda sama uwa ga liat kok" Nata mencoba menenangkan Zahra yang sekarang sudah benar benar menangis di pelukan Nata
Tak berselang lama handphone Zahra berbunyi menandakan ada sebuah panggilan masuk
Zahra tak ingin mengangkat telepon itu dan nata berhasil melihat Nama orang yang menelpon tersebut yang diberi Zahra nama "Ken"
Hal itu semakin membuat Nata penasaran ia benar benar merasa bahwa semua yang terjadi di antara teman temannya ini ada yang salah
Saat Zahra sudah mulai tenang, Nata mengajak Zahra untuk kembali duduk di bangku mereka
Tidak ada percakapan apapun antara Dinda dan Zahra
Nata sangat membenci posisi seperti ini lalu ia mencoba mencairkan suasana
"eh gaes katanya bakal ada anak baru ya?" Nata mencoba membuka topik obrolan namun hanya uwa yang menanggapi omongannya tersebut
"iya nat gua juga tau dari uta katanya si kakak kelas gitu sekelas sama Kak rey sama uta juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata.
Fiksi RemajaBagi Nata, Rey adalah sebuah cahaya yang menerangi kegelapan dalam hidupnya. Namun bagi Rey, Nata adalah pengisi kekosongan dalam hidupnya dan pelarian akan rasa rindu nya terhadap mantan kekasihnya. begini lah kisah Nata yang bingung harus tetap me...