Part 9 ~ airmata~

9 3 2
                                    

Hai Teman-temin yang kusayangi gimana PART SEBELUMNYA SUKA? Tapi jangan lupa untuk TAMBAHKAN CERITA AKU KE READING LIST KALIAN.🌻🌻

HAPPY READING GUYS.🌻🌻

Jika sesakit ini mengapa aku dipertemukan dengan mu?

Untuk sekian kalinya airmata menetes untuk orang yang bahkan tidak menganggap mu ada didunia ini, tapi kau terus menangisinya "bodoh" seandainya saja kita tidak dipertemukan beberapa tahun yang lalu atau akuu menolak tawaran papa ku untuk mengikuti les gitar semua tidak akan seperti ini, tidak ada tangis yang ada hanya tawa.

(Salah besar jika kamu berpikir seperti itu bahwasanya Tuhan sudah mengatur seluruh kisah dengan sangat apik!)

Pagi kali ini tidak seindah pagi lainnya hari ini awan tampak kelabu sama seperti suasana hati Kaila, sungguh miris keadaannya saat ini mata sembab, kantung mata membesar dan hitam (uhhh)

Kaila bercermin dan berbicara kepada dirinya.

" Alahh selemah ini Lo Kaila katanya kuat? Ternyata menangis, bahkan seperti orang yang tidak ada tanda-tanda kehidupan!" Monolognya sambil tersenyum miring.

" Gaya-gayaan dikaca aja sok senyum nyatanya itu hati lagi hancur, sehancur-hancurnya!!"

" Gila gila sok tegar banget cewek yang depan kaca ini hahaha"

Sambil mengatakan segalanya kepada dirinya tanpa disadari airmata Kaila terjun bebas sesukanya sampai ia tak sanggup menatap dan melanjutkan pembicaraannya kepada dirinya walaupun hanya melalui kaca, selemah itulah saat ini hati Kaila.

" Kailaaaaa.... Bangun, ayok berangkat ke kampuss nanti telat," teriak mama Kaila.

Kaila mengatur napasnya dengan baik agar tidak ada yang curiga melihatnya, ia merapikan rambut dan pakaiannya sambil menyemangati dirinya.

" Yuukk senyumm, jangan lemah ya," lirihnya.

" Iya ma, kakak udah selesai kok, udah pesan ojol juga bentarlagi kakak keluar ya," jawab Kaila.

Jangan tanya Kaila sedang apa dikamar dia sedang menghabiskan sarapannya yang tadi pagi diantar mamanya ketika iya mandii.

Kaila berpamitan kepada mama dan papanya, adiknya Farel sudah berangkat ke sekolah sejak tadii karena jarak sekolahnya cukup jauh dari rumah mereka.

" Bye mom, pa " ucap Kaila sambil menyalami kedua orangtuanya lalu segera berlari kedepan rumahnya menghampiri ojol yang telah ia pesan.

🌻🌻🌻🌻🌻

Kampus hari ini terlihat sangat ramai walau cuaca sedang tidak begitu mendukung. Kaila menyusuri koridor dan menaiki tangga untuk menuju keruangan yang sudah ditentukan oleh dosennya.

Kali ini Kaila tidak menyapa para sahabatnya yang sudah tiba lebih dahulu di kampus, karena suasana hati yang sedang sangat gusar dan kedua sahabatnya pun ikut tetap diam hanya menatap Kaila. Kaila memilih kursi dibagian paling belakang dan menutup seluruh wajahnya sungguh-sungguh tidak ada kebahagiaan yang menyelimuti hatinya saat ini.

" Steven sedang dekat dengan Kirana"

" Argh," lirihnya

" Berhenti menganggu pikiran gue, gue capek, lelah, tersiksa dengan rasa ini! Stopp!" Batinnya

Pelajaran dimulai sampai berakhir tatapan Kaila hanyalah sebuah sorot tatapan yang sangat kosong.

" Lihat Kaila," tunjuk Risa.

" Gue bingung dan gue juga merasa bersalah tetapi jika ini tidak gue sampaikan gue juga pasti salahkan?" Tegas Freya.

" Gini aja, nanti selesai kuliah kita hibur dia. Gimana? " Tanya Risa

1825 day (FIVE YEAR) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang