🍁 Day_7 🍁 [I Love You]
Pair : Sukhoon.
Dom! Hyunsuk
Sub! JihoonWarning : angst, romance, bxb, yaoi, typo(s), baku, boyxboy, dll
| ●Note
| "Sukhoon" --> percakapan biasa
| "Sukhoon" --> percakapan bahasa isyarat dan melalui telepon
| 'Sukhoon' --> percakapan tanpa suara
| Sukhoon --> percakapan tertulis atau pesan
| Sukhoon --> catatan🍁🍁🍁🍁
Kalau aku mengatakan I Love You,
Apa kau akan menerimaku?
Atau malah menolakku?Aku harap kau menerimaku,
Walaupun aku tidak yakin.🍁🍁🍁🍁
🍂 Day 7
Alisku mengeriyit saat merasakan cahaya matahari yang tembus ke retina mataku, membuat tanganku meraba ranjang untuk mencari sebuah bantal di sebelahku dan menutupi wajahku lalu kembali tidur sebelum sebuah guncangan ditubuhku kembali mengganggu, aku memilih tidak peduli dan melanjutkan tidurku.
Lagi lagi guncangan itu kembali terasa olehku kali ini sedikit kencang membuatku mengerang kesal dan kembali menaikkan selimutku agar terhindar dari gangguan itu. Tapi saat aku akan kembali masuk ke alam mimpi, tarikan selimut itu membuatku menggeram dan membuka mataku siap untuk memaki siapapun yang sudah menganggu tidur nyenyakku.
"Bisa diem ga lo anj---" ucapanku tergantung saat mataku melihat wajah berseri Jihoon yang tengah menatapku dengan bertanya tanya.
Aku terkekeh garing, bisa bisanya aku ingin mengatakan binatang pada pemuda yang diam diam aku cintai. Yaa mungkin itulah yang aku rasakan, perasaan cinta yang tumbuh dengan cepat di hatiku.
"Bangun Hyunsuk, maaf yaa tadi aku mengutak atik dapurmu. Tiba tiba aku merasa lapar dan ingin makan, lalu aku mencoba masak di dapurmu. Tadinya aku ingin izin tapi kau tidurnya pulas sekali, jadi aku tidak tega. Oh iya.. gimana luka di tanganmu? "
Aku tersenyun lembut saat Jihoon mengatakan seperti itu, pemuda itu juga menunduk sambil memainkan jari jarinya seperti anak kecil yang melakukan kesalahan dan meminta maaf pada orang tuanya. Rasanya ingin sekali aku mencubit atau menerkam pemuda manis didepanku sekarang juga.
Soal luka tusuk di tanganku, sudah membaik tapi tanganku masih di perban.
Aku mengusak rambut Jihoon, yaa hanya itu yang berani aku lakukan sekarang membuat Jihoon menatapku yang tengah tersenyum lembut padanya.
"Tak apa semua yang ada disini itu sekarang jadi milikmu, kau bisa memakai sesukanya tanpa izin dariku kecuali jika kau keluar paham? Untuk luka di tanganku sudah lebih baik, jangan khawatir. " balasku membuat Jihoon mengangguk paham dan membentuk angka dua pada jarinya.
'Aku janji, ' ucapnya tanpa menimbulkan suara membuatku kembali tersenyum melihat perlakuannya yang begitu imut dimataku.
"Untuk lukanya, tiga hari ganti perban yaa. " pesannya membuatku kembali mengangguk dan tanpa sengaja mencubit pipi gembil Jihoon yang sedari tadi aku tahan.
Sungguh Jihoon adalah moodku sekarang, entah kenapa saat aku melihatnya membuatku ingin terus menerus tersenyum apapun yang Jihoon lakukan, tanpa sadar aku menarik sudut bibirku membentuk sebuah senyuman tipis atau bahkan senyuman manisku.
Jihoon bangun dari duduknya dan berjalan keluar kamar membuatku juga ikut terbangun dan berjalan ke arah toilet, untuk gosok gigi dan cuci muka tak lupa aku mengambil handuk di gantungan dan mandi sekalian. Aku memutar keran di belakangku lalu perlahan air yang berada diatasku tumpah mengenai kepala serta rambutku, membasahinya perlahan membuatku merasakan rileks seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day_7 || SUKHOON ✔️
FanfictionDay_7 [END] 🍁 EYD Masih Berantakan 🍁 Sinopsis : Musim gugur kali ini, aku bertemu seorang pemuda tuna rungu di sebuah stasiun tepatnya Saat senja itu muncul. Aku pikir pertemuan itu hanya sekali, ternyata Tuhan seperti tengah mempersatukan kita b...