Laugh

720 138 20
                                    

🍁 Day_7 🍁 [Laugh]

Pair : Sukhoon.
Dom! Hyunsuk
Sub! Jihoon

Warning : angst, AU, bxb, yaoi, typo(s), baku, boyxboy, dan kesalahan lainnya dalam cerita.

| ●Note
| "Sukhoon" --> percakapan biasa
| "Sukhoon" --> percakapan bahasa isyarat dan melalui telepon
| 'Sukhoon' --> percakapan tanpa suara
| Sukhoon --> percakapan tertulis atau pesan
| Sukhoon --> catatan

🍁🍁🍁🍁

🍂 Day 3

Sejak kejadian kemarin dimana pemuda tuna rungu bernama Jihoon itu memberikan pletser di keningku, membuatku terus menerus menyentuh pletser bergambar lagi lagi bunga. Entah mungkin dia menyukai bunga? Atau dia tidak sengaja membelikan pletser bergambar bunga?

Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku, semenjak Jihoon muncul di hadapanku rasanya darah di tubuhku seperti berdesir dengan hangat bahkan respon dari tubuhku yang membuat ku bingung seketika, apalagi sebuah benda pletser yang menempel di keningku membuatku terus menerus menyentuhnya entah kenapa?

Yang lebih parahnya lagi, saat ini aku tengah menonton sebuah video tutorial bahasa isyarat untuk tuna rungu, sungguh aku tidak mengerti apa yang terjadi padaku sekarang?

Aku merasa diriku harus bisa untuk berkomunikasi dengan Jihoon menggunakan bahasa isyarat, serajin itukah diriku? Walaupun aku cerdas di sekolah Treasure tapi aku tidak mungkin sampai seperti ini.

Kemana diriku yang sombong dan angkuh itu??

"ARGGHH!! Apa yang terjadi padaku?!! " erangku kesal sambil menjambak rambutku dengan kedua tanganku, perlahan aku menghela nafas sebentar dan kembali fokus pada video yang tertampil di laptopku.

Mataku kini fokus pada seseorang yang tengah mengajarkan bahasa isyarat di videonya, perlahan namun pasti aku mengikuti gerakan tangan yang di ajarkan disana sesekali aku tersenyum miring saat diriku bisa mengikuti orang di dalam video itu, ini mudah bagiku. Sampai waktu menunjukkan pukul dua belas siang, tiba tiba deringan telpon membuatku menoleh ke arah ponselku dan mempause video itu sebentar.

Ternyata itu Haruto yang menelpon ku.

"Halo, "

"Anak anak mau minum, lo ikut ga? "

Keningku berkerut, Haruto mengajak minum di tengah hari gini? Tidak salah bukan?!

"Kapan? "

"Malam nanti lahh yaa kali sekarang belum buka bos, gue tunggu di alun alun yakk jam 10 malam. " ucapnya membuatku terkekeh geli saat dirinya sedikit menaikkan nada bicaranya. Benar juga ucapan Haruto, ternyata otakku bisa bodoh juga.

Pip.

Telpon di matikan, membuatku melempar ponselku dan menidurkan badanku yang ternyata begitu lelah bahkan rasa sakit di sekujur tubuhku akibat tawuran kemarin masih terasa. Perlahan aku memejamkan mataku dan lambat lambat aku bisa merasakan mimpi akan datang sebentar lagi, meninggalkan video yang aku pause tadi.

🍁🍁🍁🍁

Sore harinya, aku memutuskan untuk keluar dari apartemen ku yang begitu megah dan mewah. Yaa aku terlahir anak orang kaya, semuanya bisa aku beli seperti apartemen ini yang bisa aku beli dengan uangku sendiri. Hebat bukan, aku membeli apartemen seperti membeli minuman yang berada di pinggir jalan, mudah sekali.

Segitu kayanya diriku, sampai sampai aku di panggil sultannya SMA Treasure. Berlebihan memang tapi aku suka.

Aku tidak sadar, kini diriku sudah sampai di sebuah taman pohon maple yang kini daunnya terlihat berguguran disekitarnya, ohh aku lupa saat ini sudah masuk musim gugur makanya daun pohon maple berterbangan mengikuti arahan angin.

Day_7 || SUKHOON ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang