Sang Wadah (2)

1K 132 29
                                    

.
.
.
.
.

Suguru mencari keberadaan pria bermata biru yang tak kunjung kembali. Tebakannya adalah pria itu tersasar atau sedang berkelahi. Namun, agaknya ia memilih opsi pertama karena tidak terdengar minimal bunyi dentuman karena ulah Satoru yang mengeluarkan jurus jujutsu baru yang ia kuasai. Intuisinya berkata kalau ia akan bertemu dengan uhuk, calon kekasihnya, di kuil tempat wadah Ryomen Sukuna berada.

Sesampainya di kuil Minashi, manik hitamnya disambut oleh sebuah torii yang terbuat dari batu berwarna putih berdiri tegak diujung undakan tangga. Langkahnya mengikuti arus para peziarah yang datang hanya karena ingin berdoa atau datang karena ingin bertemu dengan wadah Ryomen Sukuna. Tak banyak informasi yang bisa ia dapat karena kuil ini begitu tenang, yang mengunjungipun tak terlalu banyak buka mulut.

Setelah berputar mencari kesana kemari, akhirnya Suguru menginjakkan kaki ke tempat yang tidak terlalu dipenuhi orang. Lokasinya agak masuk ke sisi belakang kuil tepat disamping hutan. Beberapa penjaga terlihat berkeliaran, namun berhasil ia lewati dengan mudah. Aura di sekitarnya tidak terlalu mengenakkan, padahal bangunan ini masih ada di area kuil.

Wadah Ryomen Sukuna.

Ya, tidak salah lagi. Ia pasti berada di sekitar bangunan ini. Entah siapa duluan yang akan ia temui, Satoru atau sang wadah.

Tak berselang lama, manik hitam Suguru melihat sosok yang ia kenal sedang duduk di engawa bersama... anak kecil?

Pria bersurai hitam itu terpaku melihat pria bersurai platina sedang mengurusi seorang bocah yang sedang duduk dipangkuannya. Gelagat anak kecil yang sedang bermanja itu membuat Suguru mengerjapkan matanya tanda tak percaya. Seorang Gojo Satoru yang selalu bersikap angkuh, suka seenaknya sendiri dan tidak mau diatur, kini memangku seorang bocah sambil sesekali mengusap surai merah jambu miliknya. Inikah definisi setan kecil yang mendapatkan wahyu dari Sang Pencipta?

Pemilik manik cokelat madu yang merasa ditatapi menoleh ke arah pria bersurai hitam yang masih berdiri terpaku. Ia menarik-narik lengan baju Satoru sembari menunjuk ke arah Suguru yang akhirnya berjalan mendekati mereka. Sebagai anak hilang, Satoru tumben sekali mengambil langkah yang tepat, yaitu menunggu seseorang menjemputnya. Suguru menghela nafas panjang.

"Satoru, aku bersumpah kalau aku hanya menciummu saja 20 menit yang lalu dan sekarang aku sudah jadi ayah?" gumam Suguru, ia menggaruk pipinya yang tak gatal.

"HAH?! N-ngomong apa kau, mata rubah?!" pekik Satoru salah tingkah, wajahnya memerah.

Yuuji yang polos dengan penuh rasa penasaran bertanya kepada Suguru, "Kakak mata rubah, kakak pacarnya kak Satoru?"

"Benar sekali~"
"BUKAN!"

Yuuji dan Suguru tertawa geli melihat gelagat Satoru yang dengan muka semerah apel berusaha menampik pertanyaan yang dilontarkan secara spontan oleh bocah itu.

Anak bersurai merah jambu itu dengan semangat mengenalkan dirinya pada Suguru. Suguru tidak menyangka bahwa wadah Ryomen Sukuna adalah seorang bocah dengan cara tertawa yang seperti malaikat. Ia pun tak habis pikir, para petinggi itu pasti mempunyai sebuah rencana dibalik misi ini. Tidaklah mungkin mereka dengan sengaja menyuruh Satoru dan Suguru untuk mengamankan sang wadah tanpa ada sesuatu yang busuk dibaliknya.

Pria bersurai platina itu menceritakan dengan singkat rencananya untuk melindungi Yuuji dibawah nama klan Gojo. Mendengar cerita pria bermanik biru langit yang sudah jelas dibuat tanpa rencana yang matang, ditambah janji yang ia utarakan untuk Yuuji, Suguru memijat keningnya, "Jadi, anak ini ada dalam perlindungan klan Gojo sekarang? Dibawah namamu sebagai penerus klan baru?"

[SuguSato] Strawberry And CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang