Hanya Milikku

2.1K 143 31
                                    

NSFW
18+/21+ Only
.
Silakan lewati jika:
1. Tidak merasa nyaman
2. Minor (Baca dengan tanggung jawab sendiri)
3. Ingin puasanya khusyuk 🌚
.
Chapter ini tidak akan mengganggu jalan cerita utama.
.
Warning: Penggunaan kata explicit minim sensor.
Warning 2: 1500+ words... im hormy or what?

Enjoy~
.
.
.

Jemari dingin menyusupi kaos putih yang dipakai Satoru. Tangannya meraba setiap jengkal tubuh tanpa perlawanan itu. Satoru tersentak ketika lawannya mencubit puting merah jambu di dadanya, sementara sepasang bibir menyesap leher pucatnya, meninggalkan noda kemerahan disana.

"S-Sugu.."

Bibirnya kembali melumat bibir lawannya, dan lidahnya mencuri kesempatan untuk masuk ketika Satoru membuka mulut untuk mengambil oksigen. Kedua lidah saling bertautan, menyusuri tiap sudut mulut lawannya, sementara kaki Suguru mulai menggoda bagian privasi Satoru yang sudah tegang dibawah sana. Membuat pria bersurai platina itu mendesah pelan disela-sela ciuman mereka.

Suguru mengakhiri ciuman intens itu dengan sebuah gigitan di bibir ranum lawannya. Manik hitamnya melihat semu rona kemerahan di wajah kepayahan pemilik surai platina, sebuah air mata menetes dari pelupuk dan menyatu dengan saliva miliknya.

Kaki Satoru yang lemas tak dapat menahan lagi berat tubuhnya sehingga ia jatuh terduduk di lantai dengan punggung tersandar di pintu. Sebuah senyuman nakal merekah di wajah Suguru, kapan lagi ia bisa menyaksikan Satoru dengan wajah erotis tanpa perlawanan jatuh terduduk dihadapan pria bersurai hitam itu?

Suguru mendekatkan bibirnya ke daun telinga Satoru, membisikkan namanya dengan desahan. Tangannya ia bawa untuk memijat bagian tegang dibalik celana yang dikenakan Satoru.

"S-Suguru, tung—,"

Suguru tak mengindahkan permohonan Satoru, ia melucuti celana lawannya dan mulai memompa milik Satoru yang sudah basah karena pre-cum. Desahan tak dapat ditahan walaupun ia coba untuk menutupinya dengan kedua tangan. Suguru meraih tangan Satoru dan meletakkannya ke belakang lehernya. Desahan erotis pemilik surai platina membuat pria bersurai hitam mempompanya lebih cepat, sesekali ibu jarinya memainkan kepala 'adik' Satoru. Membuat cengkraman erat mendarat di baju yang dikenakan Suguru, tanda ia sudah mendekati puncaknya.

"A-ah! Su-guru a-aku—,"

"Keluarkan saja," ujarnya sambil mengecup air mata di pipi lawannya, "...kau manis sekali, Satoru,"

Cukup satu kata itu yang ia dengar dan Satoru melepaskan cairan putihnya ke tangan Suguru. Pandangannya kabur, namun ia tahu kalau Suguru menjilati tangannya sendiri. Ya, tangan yang sama dengan yang memompanya hingga keluar barusan.

"H-hentikan, bodoh," ucap Satoru lemah, namun tentu saja tidak menghentikan Suguru yang menyesap cairan itu, "...milikmu ternyata manis. Apa karena kau suka makan permen?"

Satoru menyembunyikan wajah merah padamnya di bahu Suguru, "Berisik," Pria bersurai platina menggunakan kesempatan ini untuk menghirup aroma tubuh Suguru. Menenangkan dirinya sesaat sebelum ia mencium bibir Suguru singkat dan memanggil namanya, "Suguru, I want yours,"

Manik hitamnya terbelalak mendengar permintaan Satoru, "Pardon?"

Satoru berdecak sebal, ia merasa tidak perlu menjelaskan maksudnya karena malu atas permintaannya sendiri. Namun, ia telan bulat-bulat egonya demi memenuhi hawa nafsu yang tidak dapat terbendung lagi. Satoru melepas pakaiannya sendiri, tangan kanannya meraba tenda yang berdiri dari balik celana Suguru, "I want you.." tangan kirinya mengarahkan jemari Suguru ke atas perutnya yang terekspos erotis, "..here, inside me,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[SuguSato] Strawberry And CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang