Sebuah Misi

1.2K 142 16
                                    

.
.
.
.
.

"Yak, selamat jalan, duo bodoh. Jangan khawatir, kalau kalian mati, aku yang akan autopsi kalian kok," Shoko melambaikan tangannya sambil melangkah keluar dari kelas.

Pria bersurai platina mengepalkan tangannya dan bersumpah serapah diiringi senyuman licik dari Shoko yang menghilang dibalik pintu, "Sialan kau, Shoko!"

"Sudahlah, Satoru. Jujutsu miliknya tipe penyembuh, jadi wajar dia tidak ikut dalam misi," Suguru menepuk kepala Satoru dengan buku yang ia pegang.

"Cih, kenapa juga aku harus berdua denganmu di misi ini, poni aneh?" ketusnya, "Sendiri juga bisa!"

Pria bercepol itu menghela nafas, "Tanya saja Pak Yaga. Aku yakin kamu sendiri juga bisa, tapi Pak Yaga pasti khawatir karena bocah badan bongsor ini pasti melakukan sesuatu yang bodoh seperti meratakan bangunan dengan tanah," ujarnya dengan tampang mengejek sembari melakukan penekanan di beberapa kata.

Pria bertubuh 190cm itu bangkit dari kursinya, "Maksudmu apa? Memangnya kau babysitterku, gitu?"

"Memang ada alasan lain?"

"Sini keluar! Kutunjukkan padamu siapa yang terkuat!"

"Boleh saja! Maju sini!"

"Ehem!"

Suara Yaga membuat duo bodoh itu kembali ke tempat duduknya masing-masing. Walaupun mereka tetap menghujamkan pandangan masam, ditambah gestur Satoru mengacungkan jari tengahnya itu membuat Suguru berdecak kesal. Ingin rasanya menonjok wajah pria bermanik warna langit itu kalau saja Yaga tidak ada di depan mereka.

"Kutegaskan sekali lagi, misi kalian adalah mencari wadah Ryomen Sukuna di Takayama dan membawanya ke sekolah ini. Sebisa mungkin bawa dalam keadaan hidup. Namun, jika ia berontak dan mengancam nyawa di sekitarnya, bunuh,"

Kalimat Yaga yang penuh penekanan di akhir membuat Gojo Satoru menggeretakkan giginya tanda tak suka, sementara pria yang lain hanya bisa menghela nafas panjang. Berharap kawannya tidak benar-benar melakukan sesuatu yang bodoh.

"Kabarnya wadah itu menjadi satu sosok yang diagungkan disana. Jadi.. Suguru awasi Satoru, jangan sampai dia membuat onar," pria bersurai hitam melihat partnernya dengan tampang mengejek seolah membenarkan tuduhan Satoru bahwa ia memang pengasuhnya.

"HAAAH?" Jemari Satoru menunjuk wajah pria disampingnya, benar-benar tidak sopan kelakuan penerus klan Gojo ini, "Yaga, kau serius menyuruh Suguru untuk mengawasiku?!"

"Pfft, rasakan," ejek Suguru sambil terkekeh geli.

"Dan kau Suguru, jangan lupa turunkan tirai. Cukup 1 kali aku mendengar kalian lupa memasangnya. Kau harus paham kalau kami juga kesusahan menjelaskan kejadian karena kutukan pada media," tegas sang guru sambil mengetuk meja.

"Baik.."

"Heh, tampaknya kau yang perlu babysitter, poni aneh?" Satoru tersenyum lebar melihat Suguru pun kena omelan sang guru.

Sebal akan sunggingan menyebalkan pria berambut platina, Suguru memicingkan matanya, "Apa maksudmu, uban?"

Detik berikutnya kepalan tangan masing masing mendarat di wajah parternya. Yaga menghela nafas sebelum berjalan mendekati 2 bocah yang sedang bertukar kepalan tangan dan turut menghujam perut mereka berdua dengan sebuah pukulan telak tanpa ampun, membuat kedua muridnya meringis kesakitan. Nampaknya Yaga benar-benar kesal dengan kelakuan mereka kali ini, "Jangan berantem didepanku, bocah bodoh!"

"M-maafkan k-kami,"
.
.
.
.
.
To be continue
.
.
.
PS: Kok di Takayama? Bukannya sang vessel asalnya dari Sendai? Kenapa hayo👁👄👁

[SuguSato] Strawberry And CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang