Chapter 20 : :')

1.4K 37 5
                                    

*author pov

"Darl, bangun lah, gua udah nunggu sebulan nih, gak kangen sama gua?"

Akan tetapi, tidak ada jawaban.

"Ace sama Aileen udah gua relain, mereka udah bahagia sekarang, gua udah gak ikut permainan bodoh itu lagi. Kurang apa lagi sih Darl? Lo gak bosen tidur terus?"

Harvey hanya memandang Darla yang sedang tertidur.

"Gue... kangen sama lo..."

"Sorry kalo gue selama ini dengan bodohnya gak sadar sama perasaan lo"

"Jadi... Bangun ya? Buat gue"

Tidak ada jawaban.

Harvey hanya menghela nafas.

Grt...

"Da-Darla?"

Darla membuka matanya perlahan.

"Lo bangun?! YES! Gue kangen sama lo!!!" Teriak Harvey yang membuat Darla benar benar shock.

"Diem... Gue bisa pingsan lagi kalo lo brisik..." Kata Darla perlahan.

Harvey mengangguk dan memberikan air untuk Darla minum.

"Kok lo lama banget sih bangunnya? Gue kangen tau sama lo. Eh lo tau gak? Gue udah gak ikutin Paulina lagi, gue udah relain Ace sama Aileen, trus trus, gue udah banyak banget cerita sama lo selama lo tidur, lo denger gak? Kan kalo orang tidur itu katanya rohnya kemana mana, lo begitu gak? Rasanya apa selama tidur? Oh ya banyak banget loh pr dari sekolah buat lo, sebagian udah gue kerjain sih, baikkan gue? Trus-"

"Stop. Brisik" kata Darla sambil mencubit mulut Harvey.

"Duh banyak banget tau yang mau gua ceritain" kata Harvey kesal.

"Nanti aja" kata Darla.

"Yaudah istirahat ya, gue panggilin dokter dulu" kata Harvey.

Darla mengangguk.

"Sorry Vey, harus ngebuat lo menunggu sebulan, lo juga harus tau betapa susah nya acting tidur selama sebulan" kata Darla setelah Harvey pergi

:):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):

"Ace tadi Harvey kasih tau aku, katanya Darla udah sadar!!!" Seru Aileen.

"Oh, yaudah nanti kita kesana setelah rapat" kata Ace.

"Sekarang aja ya, aku udah kangen sama dia" ajak Aileen.

"Biarkan mereka berdua dulu, pasti banyak yang mau mereka bicarakan" kata Ace.

"Oh iya, oke deh"

Mereka berdua pun memasuki ruangan OSIS.

"Semuanya duduk yang tenang ya. Jadi, Niko udah merencanakan tempat tempat untuk camp kita ini, silahkan Niko tampilkan gambar gambarnya" kata Michelle, ketua OSIS.

"Jadi, tempat camp kita kali ini bakal bagus banget. Bakal ada outboundnya dan dekat hutan. Tapi bukan hutan terpencil kok..." Dari begitu banyak nya penjelasan yang Niko berikan, Ace hanya ingin bentuk campnya segera.

Setelah di berikan beberapa foto, Ace hanya bisa menghela nafas.

"Ada yang mau bertanya?" Tanya Niko.

Ace segera mengangkat tangan.

"Ya?"

"Disana... ada jurang gak?" Tanya Ace.

Semua orang memandang Ace heran. Memangnya kenapa kalau ada jurang? Tanya mereka dalam hati.

"Ada, tapi gak dalem kok. Ada jembatan supaya kita bisa lewatin jurang tersebut" jawab Niko.

Silent CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang