chapter 10 : :')

1.3K 42 7
                                    

*Darla pov

"Pokoknya gue harus bisa dapetin Leen! Gak mau tau! Bantuin gue ya!" Seru Harvey padaku.

"Iya" jawab ku sambil membentuk cross finger  dengan jari ku dibelakang tubuh ku.

"Makasih banyak La! Lu sahabat yang terbaik!" Seru Harvey senang lalu pergi.

Iya, sama sama Vey. Tapi maaf, aku gak janji.

Lagi pula tadi itu kan cross finger, tidak di hitung.

Ya. Ini aku, Darla.

Seseorang yang mengetahui segala sesuatunya.

Seseorang yang mengetahui segala kejadian rumit ini.

Seseorang yang kisah cintanya sangat mengenaskan dan bertepuk sebelah tangan.

Aku hanya dapat mendengarkan cerita cerita mereka. Cerita Aileen, cerita Maceo, cerita Claudia, cerita Ace dan cerita Harvey.

Mereka menyebut ku seseorang yang sangat bijaksana dan dapat menyimpan rahasia. Aku tidak peduli saat semua orang berkata "kamu sahabat terbaik!"

Ya. Aku gak peduli. Tapi rasanya sakit saat Harvey yang mengatakannya.

Ya. Sakit. Karena hanya sebatas teman.

Aku hanya dapat mendengarkan segala curhatannya yang selalu berisi Aileen. Bukan aku ataupun yang lain.

Ia selalu berusaha menyembunyikan perasaanya dari Aileen karena ia takut hubungannya dengan Aileen rusak.

Kalau hubungan ku dengannya rusak, ia takut gak ya? Kayaknya gak.

Iya. Karena aku hanya sebatas sahabat baginya. Tidak lebih.

Aku hanya dapat memandang punggungnya. Aku hanya dapat melihat dirinya yang sedang kesal dengan Ace saat Ace menyakiti Aileen. Aku hanya dapat mendengarkannya curhat tentang Aileen.

Tadi siang, aku melihatnya memukul Ace seperti orang kesetanan. Ya. Aku ada disana saat itu, tapi ia tidak menyadarinya karena terlalu terbawa emosi. Ia kesal dengan Ace yang menyakiti Aileen. Tapi ia sendiri tidak sadar bahwa ia memyakiti ku.

Ia memukul Ace dan berkata secara terang terangan bahwa ia akan merebut Aileen. Lalu Ace membalasnya dengan kata kata yang kurasa sangat tidak pantas untuk Harvey.

Harvey bukan banci! Dan tidak seharusnya Ace berkata demikian.

Tapi tidak apa apa. Aku tau mengapa Ace membalasnya kali ini.

Selama ini, saat Harvey memukul Ace, Ace tidak pernah membalas karena ia tau ia pantas mendapatkannya.

Tapi kali ini...

Ace membalasnya. Ia takut Aileen pergi. Ia takut Aileen hilang.

Aku tau itu, ya, aku tau.

Karena aku selalu mendengarkan segala kepedihan Ace.

Ace selalu bercerita bagaimana sakitnya saat ia harus bersikap dingin kepada Aileen.

Jangan pernah tanya begini.

"Kalo sakit, kenapa terus dingin sama Aileen?"

Jangan pernah tanya. Karena kalian tidak tau bagaimana sakitnya Ace.

Kalian tidak tau alasan Ace bersikap demikian.

Ia selalu berkata ia adalah pria ter brengsek yang pernah ada. Ia selalu berkata dirinya bodoh dan tidak berguna.

Bahkan ia pernah tidak makan selama tiga hari. Benar benar tidak makan, hanya minum. Ia juga pernah tidak tidur selama lima hari.

Dan itu semua karena Aileen.

Silent CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang