Selamat membaca :∆
.
.
.Mentari pagi yang nakal itu menelisik masuk tanpa seizin pemilik kamar.
"Ughh" pemilik kamar terusik, mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk, menghilangkan rasa pusing yang melandanya.
"Sudah pagi" ucapnya kemudian beranjak menuju kamar mandi dan bersiap untuk menjalani aktivitas yang melelahkan.
"Dek bangun" panggil kakak tengah dengan suara khas bangun tidur
"5 menit lagi kak" jawab sibungsu tanpa terusik dari pulau kapuknya
"Abang bilang kita harus cepat, kalau engga abang datang ke sini buat bangunin adek katanya"
Sontak bikin sibungsu langsung pergi ke kamar mandi, demi apapun dia lebih memilih mengejek si sulung daripada harus dibangunkan oleh rubah galak itu.
*
*
Sarapan pagi seperti biasa, makanan, minuman yang pastinya susu, lalu ada kakak, abang, mamih dan bibi yang bekerja di rumah ini.
"Huh mamih, papih berangkat pagi lagi?" tanya sibungsu
"Ada pemotretan katanya" jawab sang mamih sembari menyuapkan sarapan ke mulutnya
"Kok mamih ga ikut?" sibungsu masih kepo tiap hari papihnya pasti sangat sibuk
"Kepentingan mamih harus nganterin kalian, anak mamih lebih penting" ujar mamih yang menyelesaikan sarapannya beralih menatap sibungsu
"Gyu ga mau kalau nanti punya mamih baru" gerutu sitengah
Semuanya menoleh, bahkan paham apa yang di maksud anak tengahnya itu bagaimana sibungsu memilih cuek dan memakan sarapannya daripada mendengarkan gerutuan pagi yang sudah sangat biasa.
"Kita berangkat sekarang yuk" ujar mamih setelah menyelesaikan ritual pagi mereka
*
*
*
*
"Kak, kok ngomongnya gitu sih?" sang abang menatap adik tengahnya yang berjalan bersisian dengannya
"bang Jjun juga tau kan kalau papih dekat sama salah satu model cantik di perusahaan itu, bahkan bang Jjun liat sendiri mereka jalan bareng" sungut si tengah tanpa menatap kakak sulungnya
"Tapi ga gitu juga kak, kita sarapan loh tadi" ujar si sulung dengan tenang
"Iya bang, kakak minta maaf deh"
"Maafnya ke mamih, bukan abang. Oh nanti kita jemput adek ya pulang sekolah"
"Iya bang, nanti langsung bawa ke ruang biasa kita masih latihan kan"
"Yep, abang atau kakak yang jemput?"
"Kakak aja deh, nanti abang masih ada evaluasi kan?"
"Ouh abang lupa, ya udah belajar baik baik ya kak" ujar si sulung sambil mengusap pelan rambut si tengah
"Abang juga" lalu mereka berpisah di lorong lantai dua karena kelas si sulung berada di lantai tiga
*
*
*
*
*
*
"Wonieee~~!!" teriak manja seseorang mengalihkan atensi semua siswa yang berada disana bahkan dapat didengar setiap pagi oleh siswa MOA High School

KAMU SEDANG MEMBACA
Problem [Yeonbin]
Fiksyen PeminatPermasalahan yang terbelit belit tanpa ada penyelesaian. Menghindar adalah solusi yang tepat, bisa dianggap diam menjadi sesuatu yang baik. "Capek" ujarnya bermonolog. Simple di ucapkan. Satu kata yang menjadi toxic bagi orang yang mendengar. 🌼Y...