Chapter 2 - You are Not Alone

953 124 12
                                    

"Wonwoo-ya, terima kasih untuk bukunya. Aku sangat menyukainya!" Seru Jeonghan pada pria yang baru saja keluar dari ruangan khusus staf toko di belakang meja kasir.

Ia mengambil sebuah buku dari meja -- buku klasik berjudul "Language of Flowers" dengan ilustrasi cantik yang lengkap pada zamannya -- dan memegangnya dengan hati-hati.

"Aku senang kalau kau menyukainya." Balas pria bernama Jeon Wonwoo itu -- suara rendahnya mengisi toko kecil mereka.

Wonwoo menyukai bunga dan mempelajari makna jenis bunga dan warnanya. Karena Jeonghan kebetulan bekerja sambilan di toko bunga milik neneknya, Wonwoo pikir buku itu adalah bahan bacaan yang tepat untuk Jeonghan. Dan untungnya sang omega berpikiran sama.

"Apa aku boleh meminjamnya lebih lama? Aku ingin membuat catatan..." Pinta Jeonghan.

Mendengar itu, Wonwoo mengulum senyum pada Jeonghan sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Buku itu buatmu saja, Jeonghanie."

Jeonghan sedikit terkesiap.

"Eh? Benarkah? Aku jadi tidak enak... Aku tidak bermaksud meminta buku itu --"

Wonwoo menggeleng.

"Tidak apa-apa. Aku yang ingin memberimu. Buku itu milikmu sekarang." Ucapnya lembut.

"Terima kasih banyak, Wonwoo-ya!" Pekik Jeonghan gembira lalu memeluk Wonwoo tanpa sadar.

Sang alpha membalas pelukan itu dan menepuk punggung Jeonghan. Bukan hanya Jeonghan yang merasa senang saat ini.

"Ah, maaf..." Kata Jeonghan gugup, baru teringat kalau dirinya sedang memeluk Wonwoo.

Jeonghan yang tertawa canggung dengan wajah bersemu merah membuat Wonwoo mati-matian menahan gemas. Wonwoo agak menyayangkan momen kecil mereka berakhir karena mereka harus mulai bekerja. Setelah merapikan tatanan bunga-bunga segar hari ini, Jeonghan melihat Wonwoo yang kembali duduk di sudut ruangan dan menuliskan sesuatu pada buku memonya.

Wonwoo pernah bercerita bahwa dia berambisi menjadi seorang penulis. Tidak perlu terkenal; Wonwoo puas jika ada segelintir orang yang menyukai dan mengapresiasi karyanya.

"Aku salut padamu karena kau sudah tahu apa yang ingin kau lakukan di masa depan. Aku berdoa agar kau menjadi penulis sukses, Wonwoo-ya!"

"Terima kasih, Jeonghanie!"

Jeonghan membiarkan Wonwoo mencari inspirasi untuk ceritanya sambil menunggu pelanggan, sementara dirinya terkadang mengerjakan tugas kuliahnya. Tak terasa jam makan siang sudah tiba. Jeonghan menutup laptopnya setelah menyimpan tugasnya yang sudah setengah selesai. Ia merapikan penampilannya dan menunggu dengan sabar di dekat pintu toko.

Ah, pria itu sudah datang, pikir Wonwoo.

Pria yang sering menjemput Jeonghan pada jam makan siang. Dan bisa dibilang Seungcheol adalah salah satu pelanggan toko bunga mereka. Wonwoo atau Jeonghan akan membantunya memilihkan bunga untuk berbagai acara -- biasanya acara keluarga atau ulang tahun orang-orang terdekat.

Ya, selama ini Wonwoo memperhatikan Jeonghan yang memperhatikan Seungcheol.


**********


Menepati ucapannya, Seungcheol benar-benar serius mendekati staf barunya.

Wanita jelita itu bernama Im Nayeon dan usianya 25 tahun. Dia adalah alpha perempuan lulusan terbaik di kampusnya dan lahir dari keluarga terhormat. Dan dengan kinerja wanita itu di kantor yang impresif, semua kriteria yang Seungcheol inginkan untuk pasangan hidupnya sudah terpenuhi. Di matanya, Nayeon adalah perempuan paling sempurna yang pernah dilihatnya. Wanita idaman yang selama ini dicarinya.

Punch to the Heart - CoupshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang