Chapter 5 - Can't Let Go

974 113 35
                                    

Jeonghan masuk ke dalam apartemen Seungcheol tanpa menunggu sang pemilik membukakan pintu.

Ia memang diberi tahu passcode pintunya oleh Seungcheol karena terbiasa diminta ke sana oleh Choi eomma. Omega itu tidak melihat batang hidung Seungcheol, yang sebenarnya sedang meringkuk di tempat tidurnya tak nyaman. Tidak lama, Seungcheol akhirnya muncul dengan rambut kusut dan ekspresi seperti menahan sesuatu. Feromon alpha-nya menguar samar-samar, tapi tidak untuk waktu yang lama sebelum feromon itu menjadi pekat.

Di dapur sana, sembari merapikan makanan yang dibawakan oleh Choi eomma ke dalam kulkas, Jeonghan mengangkat panggilan dari Joshua, yang saat ini tengah berada di Amerika Serikat untuk mengikuti seminar dari kantor. Pesawat Joshua kabarnya akan tiba di Korea Selatan besok, sekitar pukul sembilan pagi. Penerbangan itu akan memakan waktu sekitar 12 jam.

"Jeonghanie, apa kau ingin dibelikan sesuatu?"

"Tidak usah, hyung. Nanti merepotkan."

"Benar tidak mau oleh-oleh dari Amerika? Tidak repot, kok. Aku punya cukup waktu untuk jalan-jalan sebelum berkemas."

"Mm... belikan aku permen lolipop saja."

"Lolipop?"

"Yang besar itu, lebih besar dari wajahku... aku pernah melihatnya di acara dokumenter. Hanya ada di Amerika katanya."

"Aku pergi jauh-jauh ke Amerika, dan kau hanya minta permen?"

"Iya... boleh kan, hyung?" Jawabnya malu-malu.

Joshua terkekeh di seberang sana. Alpha itu berpikir Jeonghan sangat menggemaskan.

"Tentu saja boleh. Baiklah, akan hyung belikan yang banyak!"

"Eh, jangan banyak-banyak! Satu saja cukup!!"

"Pokoknya hyung belikan yang banyak sampai pipi Jeonghanie jadi bulat!"

"Euuung~ tidak mau! Nanti aku akan paksa hyung untuk ikut menghabiskannya!!"

Suara protes Jeonghan yang seperti anak kecil merajuk justru membuat Joshua makin ingin menjahilinya. Sementara itu, Seungcheol mendengarkan semuanya dari sofa ruang TV. Ia tak menyangka Jeonghan dan Joshua akan menjadi seakrab itu dalam waktu yang singkat. Tapi kalau dipikir lagi, hal itu tidak mustahil setelah apa yang ia saksikan malam itu. Ada perasaan tidak rela yang merayap.

Apakah Jeonghan menyukai sepupunya?

Apakah Jeonghan akan meninggalkannya untuk Joshua?

Pertanyaan yang sama kerap mengusiknya, bahkan hingga membuat Nayeon mencurigainya. Mendengar pembicaraan Jeonghan dan Joshua di telepon barusan seakan menegaskan ketakutannya bahwa Jeonghan akan lebih memilih Joshua daripada dirinya. Sudah sejak lama ia menyadari dan menerima bahwa ia membutuhkan Jeonghan di sisinya. Ia menikmati semua perhatian yang dilimpahkan Jeonghan padanya. Dan ia ingin mendapatkan semua itu tanpa harus menjadi mate Jeonghan. Asalkan Jeonghan bisa tetap di dekatnya, itu sudah cukup.

Tanpa ada firasat apa-apa, Jeonghan perlahan menghampiri sang alpha dengan membawa dua gelas jus stroberi dingin kesukaannya. Tapi langkahnya terhenti tiba-tiba begitu ia mencium feromon Seungcheol yang memenuhi ruang TV. Kakinya pun seperti menolak menyangga tubuhnya. Ia menaruh dua gelas di tangannya yang gemetar dengan hati-hati ke meja, lalu terjatuh duduk di karpet.

"Hyung... kau mengalami rut?" Tanyanya lirih, sedikit menahan napasnya.

Seungcheol bisa melihat Jeonghan berusaha menggeser tubuhnya, menjauhinya, dan mengambil ponsel di tasnya.

"A-aku akan menghubungi Nayeon-noona... Aku akan minta noona ke sini secepatnya. Bersabarlah, h-hyung..."

Pada akhirnya Jeonghan tak kuasa menghadang ledakan hasrat itu. Deru napasnya terdengar sangat jelas di telinga Seungcheol. Tidak ada omega yang akan mampu menahan feromon alpha ketika sedang rut seperti ini. Sama halnya dengan alpha yang tidak bisa menahan godaan feromon omega yang sedang heat. Bukannya duduk tenang di tempatnya, Seungcheol justru mendekati Jeonghan, selangkah demi selangkah.

Punch to the Heart - CoupshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang