Semua anak basket inti sedang berkumpul dilapangan saat jam istirahat. Pak Kai yang menyuruh langsung anak asuhannya untuk berkumpul sekarang karna ada keperluan penting.
Rapat ini diisi sama anak inti dan juga para adek kelas yang bakal jadi tim inti nantinya.
"Saya sengaja ngumpulin kalian semua sekarang karna ada sesuatu yang harus saya sampaikan sama kalian." Ujar Pak Kai membuat semua siswanya itu tegang.
Pak Kai menghela nafas panjang sebelum akhirnya ngeluarin suaranya lagi.
"Saya umumkan bahwa saya akan menggantikan Chenle sebagai kapten basket dengan anggota yang baru." Putus pak Kai membuat semua orang disana tercengang.
"Lah pak kok gitu?! Chenle kan udah sah jadi kapten basket kita 2 taun kedepan!" Seru salah satu murid disana.
"Iya pak! Chenle udah suport banget jadi kapten kenapa diganti?!" Seru Haechan yang ada disana.
"Sudah diam semuanya! Saya tidak meminta pendapat kalian tentang keputusan saya! Dan pengganti kaptennya sendiri akan diputuskan oleh Chenle." Jelas pak Kai tidak mau dibantah.
Semua murid dan tim inti disana menghela nafas kesal karna keputusan pak Kai yang tidak bisa diubah lagi.
"Maafkan saya Chenle, ini sudah menjadi tugas saya sebagai guru untuk menjaga kalian dengan baik." Kata pak Kai pada Chenle.
Laki laki berkulit putih itu malah tersenyum lebar pada gurunya itu. "Gak apa-apa pak, saya gak keberatan harus diganti. Lagi pula saya sudah tau siapa yang layak menjadi pengganti saya." Kata Chenle santai.
"Gak bisa gitu dong Chen!" Seru Haechan tidak terima.
"Ini udah jadi keputusan gue, Jeno yang bakal gantiin gue sebagai kapten basket kita." Ujar Chenle tegas.
Semua murid disana diam. Tidak ada yang senang jika Chenle harus digantikan. Walaupun mereka tahu pengganti Chenle itu setara skill nya dengan Chenle.
"Gue percaya sama lo Jen, sukses terus." Kata Chenle tersenyum ramah.
"Baiklah, kalo begitu saya putuskan Jeno yang akan menjadi kapten basket kita 2 tahun ke depan." Ujar pak Kai final.
"Sekian terimakasih atas waktunya, kalian bisa kembali ke kelas sekarang." Lanjutnya lantas meninggalkan kawasan lapangan basket lebih dulu.
Dilanjut Chenle dan teman temannya yang mulai meninggalkan area lapangan basket menuju kantin sekolah.
"Btw kenapa lo mundur?" Ujar Haechan yang masih tidak mengerti dengan keputusan Chenle tadi.
"Pak kai disuruh sama Mama gue." Jawab Chenle membuat teman temannya itu terdiam semua.
Chenle yang baru saja masuk ke dalam kawasan kantin melihat dirimu yang tengah duduk disalah satu kursi kantin lantas berniat menghampiri dirimu.
"Chenle!"
Tepat saat Chenle ingin duduk seorang gadis tengah memanggil namanya saat itu juga.
Chenle menoleh ke arah Giselle yang tengah memanggilnya itu. "Kita collab berdua." Ujar Giselle membuat Chenle mengerutkan kening tidak paham.
"Minggu ini adalah acara festifal ulang tahun sekolah. Anak Osis minta kita collab berdua. Bisa 'kan?" Ujar Giselle pada Chenle.
"Owh oke. Kalo gitu latihannya-
"Sekarang." Potong Giselle sebelum Chenle menyelesaikan kalimatnya.
"Ayo kita ke ruang musik." Ajak Giselle lagi.
"Tapi sel gue mau--
"Gue udah siapin makanan kok, jadi lo jangan khawatir." Ucap Giselle lagi.
Chenle berdecak pelan. Teman teman Chenle yang hanya bisa bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boyfriend [Chenle X You]✔
FanfictionTrust is the key to a relationship. 🔱firasbluelight -23012021-