10(Anita pov)

4 1 0
                                    

#RUMAHSAKIT#

"Gimana dengan keadaannya Anita, Ren?"tanya Syila ketika Reno keluar dari pintu UGD

"Mah... Anita baik-baik aja"ucap Reno berbohong

"Nggak Ren. Mamah tau kamu bohong. Terlihat jelas dari wajah kamu. Mamah sama papah ini orang tua kalian. Jujur sama mamah Anita sakit apa"timpal Syila dengan perasaan yang tak karuan. Reno menghela nafas

"Mamah jangan nangis. Mamah kan tau Reno enggak suka liat cewe nangis mah"ucap Reno merasa bersalah pada mamahnya. Amanda yang sedari tadi tak kalah khawatir duduk di kursi tunggu menghampiri Syila dan menenangkan Ibu dari sahabatnya itu

"Tante tenang ya jangan nangis"ucap Amanda merangkul bahu Syila

"Nggak bisa Manda. Tante tau ada yang mereka sembunyikan dari tante"ucap Syila pada Amanda

"Udah mah udah tenang. Mamah duduk dulu"timpal Wira kemudian menuntun Syila untuk duduk di kursi tunggu rumah sakit. Reno pun menghampiri kedua orang tuanya dan berjongkok mensejajarkan posisi mereka

"Mah.."Reno menunduk menggenggam tangan lembut ibunya kemudian menunduk menghela nafas berat

"Sebenarnya... Anita terkena... leukimia"lanjut Reno air matanya sudah tak dapat ia bendung.

Amanda yang masih berdiri menyaksikan penuturan Reno kepada kedua orang tuanya pun mematung. Tubuh Amanda serasa tersambar petir di siang bolong

Plakkk...

Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi Reno dari sang ayah

"Anita sakit kanker dan kamu menyembunyikan hal sebesar itu dari orang tua kalian. Kalian sembunyikan semua itu dari kami"ucap Wira pelan namun dengan penuh amarah

"Maaf pah, tapi Anita membuat Reno berjanji untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapapun"jawab Reno menunduk tak berani menatap wajah sang ayah yang kini di penuhi amarah

"Sejak kapan adik kamu sakit"timpal Syila menatap tajam Reno penuh amarah dan berlinang air mata

"S-sejak satu setengah tahun yang lalu ketika Anita duduk di bangku kelas 1 semester 2"ucap Reno tak berani sedikitpun menoleh baik pada Amanda yang masih berdiri mematung di belakangnya, ataupun menatap kedua orang tua yang kini berada di hadapannya

Brukkk...

Reno berbalik melihat ke asal suara dan ternyata Amanda terjatuh di lantai tak sadarkan diri

"Amanda.."Reno kemudian menghampiri Amanda dan membopong Amanda masuk kedalam UGD dibaringkan di samping ranjang Anita kemudian memeriksa keadaannya. Kemudian Reno keluar dari ruangan itu

"Gimana keadaan Amanda dan Anita"tanya Syila diselimuti kecemasan

"Amanda dia hanya syok dan kecapean mah. Anita masih kritis. Keduanya belum sadarkan diri"setelah mendengar perkataan Reno, Syila langsung menerobos Reno dan masuk kedalam ruangan UGD diikuti oleh Wira. Reno tak melarang mereka. Ia menghela nafas kemudian ikut masuk keruangan tersebut

Syila duduk dikursi samping Anita

Hatinya hancur melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit

"Maafin mamah sayang"Syila mencium tangan anak bungsunya penuh kasih sayang dan menangis

"Semua ini salah kita mah. Kedua anak kita tidak salah. Kita yang terlalu sibuk mengurus perusahaan dan juga Bela di Singapore"timpal Wira yang kini berdiri di sampingnya merenung
atas semua kesalahannya selama ini

Anita mulai membuka matanya perlahan-lahan. Bau obat-obatan rumah sakit menyeruak kedalam hidungnya dan ketika menoleh kesamping kanan ternyata dia melihat Syila dan juga Wira juga Reno

"Mah..."suara serak dan lemah Anita membuat ibu, ayah dan kakak nya yang menunduk pun mengangkat kepalanya

"Anita"ucap mereka bertiga serempak. Kemudian Reno memeriksa keadaan Anita

"Kamu masih perlu perawatan intensif"ujar Reno setelah selesai memeriksanya

"Maafin kakak, dek. Kakak mengingka-"belum selesai Reno berbicara. Anita menganggukkan kepalanya tersenyum mengerti

"Udah. Gak papa kak"ucap Anita menatap mata Reno

"Udah mamah jangan nangis. Adek enggak apa-apa kok. Anita baik-baik aja kok"ujar Anita beralih menatap Syila yang sorot matanya penuh ke khawatiran dan penyesalan

"Gimana mamah enggak khawatir. Kamu sakit kanker dan mamah tidak pernah mengetahuinya"timpal Syila kesal dan marah kepada dirinya sendiri

"Sayang. Minggu depan kita ke singapore. Kamu berobat di sana sampe kamu sembuh. Ini keputusan mutlak dari papah"ucap Wira pada Anita dan Anita hanya tersenyum mengangguk.

Ketika Anita menoleh kesamping kirinya. Dilihatnya Amanda yang tak sadarkan diri

"Amanda"lirihnya mengernyitkan alisnya

"Dia syok berat dek dan dia pingsan"timpal Reno menatap Amanda

"Kakak Amanda kenapa?"ucap Anita panik melihat Amanda yang seperti kesulitan bernafas. Dan Reno yang melihat nya langsung memeriksa keadaanya dan memasang oksigen.

"Mah aku keluar sebentar. Aku akan memanggil dokter umum untuk memastikan kondisi Amanda"ucap Reno setelah kondisi Amanda stabil kemudian keluar

"Kamu tenang sayang Amanda pasti baik-baik aja. Sekarang Reno sedang memanggil dokter lain untuk memeriksa keadaan Amanda sayang"ucap Syila mengerti akan ke khawatiran yang terpancar jelas di wajah Anita. Tak lama kemudian Reno datang dengan seorang dokter laki-laki kemudian dokter tersebut bergegas memeriksa Amanda.

"Amanda terkena penyakit asma. Bahkan ini sudah sangat lama"ujar dokter tersebut setelah selesai memeriksa Amanda. Semua yang ada di ruangan tersebut terkejut dengan penuturan dokter tersebut. Dan Reno jangan ditanya lagi. Dia bahkan syok

"Terima kasih dok"ucap Reno

"Kalo begitu saya permisi"ujar dokter tersebut kemudian pergi dari ruangan tersebut

Dia Cinta Masa laluku (Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang