7(Anita pov)

3 2 0
                                    

-Di dalam mobil-

"Kakak. Ada apa ini? Kenapa kalian menyembunyikan semua ini? Kakak yang sudah mengenal Amanda jauh sebelum perkenalan hari ini. Kepura-puraan kalian. Kakak bahkan sudah mengenal Om Wijaya. Kenapa. Ada apa? Apa yang terjadi yang tidak aku ketahui selama ini kak"Anita melemparkan begitu banyak pertanyaan yang ada di benak nya pada Reno sedang menyetir sambil sesekali menoleh pada sang adik yang keadaan nya masih sangat pucat

"Minum obat nya. Hari ini kamu tidak satu pun meminumnya" timpal Reno sambil memberikan sebuah toples yang berisi butiran-butiran obat yang dia ambil dari saku jasnya

"Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan kakak"kemudian Anita menaruh toples itu disampingnya. Rasa kantuk mulai menyerang dirinya

"Baiklah. Jadi gini..."Reno menoleh dan dilihat nya ternyata adiknya sudah tertidur pulas dengan kepala yang bersandar di jendela mobil

"Dasar katanya minta penjelasan. Tapi malah tidur. Kamu pasti cape dan masih lemah sayang. Selamat tidur dek"ucap Reno tersenyum sambil mengelus kepala adik tersayang nya

Reno melajukan mobilnya memasuki gerbang rumahnya kemudian berhenti di halaman rumah nya yang begitu luas dan rumah yang begitu besar dan mewah milik keluarga nya

Seorang lelaki paruh baya menghampiri nya yang tak lain adalah satpam dan sekaligus supir sekali-kali jika di perlukan

"Mang Kasim ini kunci mobil nya. Saya minta tolong mamang masukin mobil saya ke garasi ya. Nanti kunci nya simpan aja di kamar"ucap Reno sambil tersenyum menyerahkan kunci mobil miliknya. Kemudian Reno turun dari mobil dan menggendong Anita yang masih tertidur yang ia sandarkan pada dada bidang nya kemudian memasuki rumah.

Dan saat Reno masuk ternyata di sana sudah ada Syila dan Wira. Orang tua dari mereka yang langsung menoleh kemudian spontan berdiri dengan tatapan khawatir

"Reno dia kenapa"tanya Syila dengan nada agak keras dan khawatir

"Sssstttt. Pelan-pelan mah. Anita nggak apa-apa, dia hanya tertidur di mobil. Reno bawa Anita ke kamarnya dulu ya"jawab Reno yang membuat perasaan kedua orang tua nya lega kemudian tersenyum mengangguk dan Reno pun melangkah dan menaiki anak tangga menuju ke kamar Anita.

Setelah sampai di depan kamar Anita, Reno dengan sedikit susah membuka pintu kamar milik adiknya kemudian menidurkan Anita dengan sangat hati-hati agar Anita tidak terbangun

Setelah selesai menaruh Adiknya di atas tempat tidur. Reno kemudian merogoh ponsel yang ada di saku jasnya untuk menelpon seseorang yang tidak lain adalah mang Kasim

"Halo mang. Saya minta tolong bawa kresek yang berisi infus dan semacam nya ke kamar Anita. Dan ingat kalo mamah nanya jawab aja itu peralatan rumah sakit yang Saya beli untuk besok"ucap Reno dengan nada tegas yang tidak dapat di bantah kemudian ia menutup telponnya

Tak lama kemudian Mang Kasim pun datang membawa sebuah kresek besar yang sudah terisi barang

"Ini den" ucap Mang Kasim tersenyum sambil meletakkan kresek tersebut

"Iya terimakasih Mang. Mamah nanyain gak Mang"

"Nggak den nyonya sama tuan seperti nya sedang di kamar saya permisi dulu den"

"Iya" kemudian Mang Kasim pun pergi dan kembali menutup pintu kamar Anita

Reno pun seperti biasa ia dengan sangat hati-hati memasang peralatan medis. Dari mulai menaruh infus pada gantungan yang memang biasanya di gunakan rumah sakit kemudian memasang alat pernafasan dan terakhir menaruh jarum dan selang infusannya di tangannya dengan hati-hati

Dia Cinta Masa laluku (Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang