Part 31

410 36 4
                                    

"Learn to forget and let go . For even better things "

"Memaafkan bukan berarti kembali
Namun untuk hal yang akan membawa kebaikan untuk kedepannya"
    ~jisoo

Semenjak pertengkaran yang terjadi 2jam yang lalu. Jisoo pun menceritakan semuanya. Sejak awal dia hamil sampai saat ini.

Begitu pun seokjin, yang meminta maaf atas kesalahpahaman, tidak, bukan kesalahpahaman melainkan kesalahan yang sesungguhnya.

"Maaf"ucap seokjin lirih.
Kedua tangannya memegang erat tangan jisoo yang masih menangis sesenggukan.

[Jangan lupa vote]
{Maksa:)wkwkwk tapi bohong ya }

Entah sudah untuk yang keberapa kali kalimat itu terus terucap lirih dari bibir tebal lelaki itu.

Ia sangat menyesal, tidak dapat menyaksikan proses lahiran jisoo, tidak dapat menyaksikan pertumbuhan anak nya.

Rasa penyesalan dan rasa kecewa terhadap dirinya sendiri tidak dapat dibendung lagi.
Ketika gelas sudah retak. Ingat masih retak.

Masih ada sedikit kesempatan untuk memperbaiki gelas yang retak itu kan, sebelum gelas itu benar-benar pecah.

"Sayang, kemari Daddy ingin memeluk kalian "ucap seokjin lembut membawa kedua saudara kembar beda kelamin itu mendekat.

Seokjin memeluk erat anak kembarnya itu. Pelengkap hidupnya. Buah hatinya.

"Daddy, Hani sayang Daddy"ucap haeun sesenggukan yang masih memeluk erat leher seokjin.

Menyalurkan kerinduannya terhadap ayah yang hanya ada di dalam khayalannya selama ini.

"Maaf Daddy do Hyun sudah besar Sekarang. Jadi sekarang Do Hyun paham semua masalah ini."ucap Do Hyun sedikit tegas.

Meskipun umurnya terbilang masih sangat muda namun anak itu sudah memiliki pemikiran yang sangat dewasa.

Seokjin kembali diselimuti rasa bersalah nya.

Ia kembali memeluk tubuh Di Hyun erat. Mendekap erat tubuh anak yang wajahnya merupakan fotokopinya.





{Bentar ... Absen kota kalian😅😅}

"Aku memaafkan Daddy , tapi tidak dengan eomma aku belum paham dengan eomma"ucap Do Hyun menunjuk ke arah jisoo yang masih menatap mereka dengan mata memerah.

Begitupun dengan rose, Jungkook, dan Lisa yang menyaksikan kejadian itu. Namun bagi mereka kesalahan seokjin sudah sangat fatal.

Dan lagipula untuk masalah yang satu ini. Mereka tidak dapat membantu seokjin. Salahnya juga bukan karena dia lebih memikirkan nafsunya dibanding istrinya.

Jadi tidak ada yang bisa disalahkan, karena kesalahan itu hanya ada pada seokjin. Nafsu yang menghancurkan rumahtangga nya. Nafsu yang membuatnya kehilangan moment pertumbuhan anaknya. Dan nafsu yang membuatnya kehilangan kepercayaan dari keluarganya.

Seokjin bergerak ke arah jisoo, tangan kekarnya kembali menyentuh tangan lembut milik jisoo. Mengaitkan jemari-jemari mereka.

"Kembali lah kepadaku, aku akan menebus semua kesalahanku, aku berjanji akan menjadi suami dan Daddy yang baik buat anak-anak kita "ucap seokjin.

Jisoo menggeleng.

"Tidak semudah itu untuk aku dapat menerima mu kembali" ucap jisoo melepaskan tautan jemari mereka.

"Aku berjanji, aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik"ucap seokjin.

"Memaafkan bukan berarti menerima bukan. Jadi berhentilah berharap, mungkin takdir mempermainkan kita seperti ini. Namun, banyak hal yang membuatku menyadari bahwa tidak semua orang yang memberi kita cinta diawal akan tetap menjadi orang yang merangkul kita dengan cintanya ketika kita sedang depresi. " Jisoo menarik nafasnya dalam

"Tapi, saat aku mengalami itu semua , kau tidak ada bukan. Mungkin takdir kita hanya sampai ketika kau lebih memilih nafsumu. Mengusirku dengan kata-kata yang menyakitkan sebelum akhirnya aku memilih berpisah. Dan sekarang aku bersyukur atas apa yang terjadi. Banyak hal yang membuat aku semakin kuat" ucao jisoo .

"Tidak adakah cinta yang tersisa untukku dihatimu"tanya seokjin sedikit menaikkan oktaf suaranya.

"Tidak " ucap jisoo menepis tangan seokjin yang mengelus rambut nya.

"Kenapa ?" Tanya seokjin berusaha menahan emosi dan airmatanya.

"Karna dua Minggu lagi aku akan segera menikah "ucap jisoo berjalan menuju pintu utama .

Kembali masuk kedalam ruangan tadi dengan mengeratkan genggaman nya pada lengan pria tersebut.

"Perkenalkan,oh tidak perlu kau sudah mengenal nya bukan" ucap jisoo.

"Mark, sahabat kuliahku, yang memberikan bahunya sebagi tempat bersandarku, ketika aku memang benar-benar membutuhkan nya.
Pria yang menerima ku apa adanya . Pria yang selaku berusaha menjadi pelitaku. Pria yang merangkul ku ketika aku tau bahwa hidupku di ombangambingkan oleh takdir Tuhan. Tau banyak kebenaran di dalam hidupku "ucap jisoo terisak.

"TAPI KAU TIDAK MENCINTAINYA BUKAN"teriak seokjin.

                            Tbc.




1

.satu kata untuk part ini

2. Nemu cerita ini dari mana

3.setuju gak jisoo sama seokjin pisah

4. Spam next  💜


Dan  aku minta maaf bangat jika part ini singkat , soalnya masih fokus ujian. Jadi ngetiknya hanya bisa segini dulu ya.

Nih aku kasih foto
Jinsoo💜💜

Rela gak sih couple kek mereka dipisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rela gak sih couple kek mereka dipisahkan





TAKDIR CINTA ||JINSOO|| ^Complete ^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang