"Hanya bunga tidur yang menghantui pikiran. Karena nyatanya semua hanya pengisi tidurku"
~jinsooJangan lupa vote dan komen
Absen kota dong ......
"Jis.... Jisoo, Dugong bangun" ucap Mark sembari memukul-mukul pipi sahabatnya itu dengan lembut.
Pasalnya keringat dingin dari tadi bercucuran membasahi seluruh pelipis jisoo.
Entah apa yang ada di mimpi sahabatnya itu. Seharusnya dia merasa bahagia ketika mengetahui bahwa ia sedang mengandung janin yang akan melengkapi keluarga kecilnya nanti.
"Woi, dugong bangun kita udah sampai di kantor laki lu " ucap Mark lagi.
"Eugh...anjing,sakit"bentak jisoo ketika Mark dengan tampang polosnya menampar wajah jisoo sedikit keras.
"Ya mau gimana lagi lu tidurnya udah kayak kelelawar, eh ralat mayat "ucapnya lagi.
"Anjing Lo, yaudah sana pulang " sentak jisoo keluar dari mobil Mark
"Gak bilang makasih nih" ucap Mark kesal
"Kayaknya gak perlu deh, btw katanya Daniel lagi balik " ucap jisoo lagi .
"Iya balik kerumah orangtuanya, bukan kesini bagong"ucap Mark kesal
"Kasian amat sih , nasib lu"ucap jisoo memeletkan lidahnya .
"Gue pergi deh, lagi pengen makan mi kampret "ucap Mark
"Anjir, belum pernah dengar . Kirain kerjaan Lo cuma rebahan dan bermalas-malasan,"ucap jisoo
"Ahk, gue pergi deh"
"Dari tadi pengen pergi tapi gak jadi jadi,Sono balik Lo, rebahan lagi "usir jisoo .
Setelah mobil Mark melaju , jisoo kembali menghela nafas berat. Mimpinya terasa begitu nyata .
Bahkan sebagian dari mimpinya benar-benar terjadi. Tapi bukankah mimpi hanya bunga tidur.
Jisoo melangkah kan kakinya berjalan menuju lift. Sapaan dari karyawan di kantor ini membuatnya sedikit risih. Namun jisoo tetap melanjutkan perjalanan nya.
"Seokjin"teriak jisoo saat langkah kakinya sudah tepat berada di depan pintu ruangan suaminya itu.
Senyum sumringah yang ia perlihatkan sejak tadi lenyap begitu saja.
Ketika sorot matanya menatap wajah suaminya yang dilanda emosi. Dengan cekatan jisoo menghampiri seokjin dan memeluk erat lengan suaminya itu. Ketika hampir saja melayangkan tamparan pada gadis yang ada di hadapannya itu .
Yang sudah memohon agar emosi seokjin bisa reda.
Seokjin menatap istrinya itu. Melihat wajah teduh yang dipancarkan istrinya itu, emosi seokjin kian mereda.
"Jalang sialan, keluar dari ruangan ku dan ingat mulai saat ini anggap saja kita tak saling kenal dan mulai saat ini juga kau bukan sahabatku."ucap seokjin.
Sowon dengan cekatan berdiri, lebam diwajahnya yang tak bisa di katakan luka biasa.
"Dan satu lagi, bawa ibu sialanmu itu , "ucap nya dengan penuh penekanan .
Setelah sowon benar-benar sudah menghilang dari pandangannya. Seokjin menoleh ke arah jisoo dan mengecup singkat kening jisoo.
"Tenang semua akan baik-baik saja. Aku sudah mengetahui semuanya"bisik seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA ||JINSOO|| ^Complete ^
Storie d'amoreApakah yang akan kamu lakukan ketika kamu dijodohkan dengan mantanmu sendiri. Itulah yang dirasakan seorang gadis bernama Kim Jisoo atau yang sering di panggil dengan jicu. Selamat membaca ya