Part 28

340 32 3
                                    


Flashback on

Setelah teleponnya ditutup oleh jisoo ia kembali berjalan menuju tempat duduknya tadi. Tapi netranya menatap kedua sosok yang pernah ia temui di rumahnya dulu.

Tidak lupa dari itu ada seorang pria yang juga duduk di sebelah pria paruh baya itu.

Jisoo dapat mendengar semua percakapan mereka walau  posisinya saat ini lumayan jauh. Mungkin karena pendengaran jisoo yang sangat jeli.

"Maaf,sekarang silahkan pergi,sebelum saya menghubungi polisi"ucap tn kim .

Pria paruh baya itu terkekeh,sama halnya dengan pria yang umurnya mungkin sedikit lebih tua dari jisoo.

"Tak perlu capek-capek,karna gue bisa nuntut Lo,dalam kasus penculikan anak kandung ayah gue"ucap pria itu.

"Kamu benar sayang,dia akan berada di dalam sel seumur hidupnya"ucap wanita itu dengan senyumannya.

Anak?.....jisoo masih belum paham. Akhirnya ia berniat untuk duduk disebuah meja kosong yang dekat dengan posisi appanya saat ini. Tidak lupa ia memakai sall dan kacamata yang tadi ia bawa. Dan buku yang sengaja ia buka agar seolah-olah ia sedang membaca.

"Bukankah kau yang membuangnya dengan sahabatku dulu,hanya demi wanita ini"ucap tn kim sedikit tegas wali terlihat jelas dari raut wajahnya bahwa ia cemas.

"Ya,gue emang ninggalin dia,tapi sekarang gue butuh jisoo,dia satu-satunya alat yang bisa aku gunakan sekarang  untuk menghasilkan uang"ucap Siwon

"SIALAN KAU BIADAB,APA KAU TIDAK PUNYA HATI,"teriakan tn kim terdengar menggelegar di dalam cafe tersebut. Hingga tatapan semua orang tertuju pada mereka.

Sebelum tn kim melanjutkan bicaranya ia melirik kearah tangga yang menuju kelantai atas. Ia menghembuskan nafasnya lega.

Ia berharap jisoo tidak mendengar semua ini.

"KAU BAHKAN TIDAK BISA DISEBUT SEBAGAI SEORANG AYAH,BAJINGAN . BAGAIMANA BISA KAU MEMBUANG ANAK YANG MASIH BERUSIA 6 BUKAN,DENGAN IBUNYA"teriak tn Kim.

Ia melemparkan tatapan tajam ke arah Siwon yang kini tersenyum sinis.

"Apa kau juga pantas menjadi ayahnya, bahkan darah kalian saja berbeda tidak ada yang dapat dipersatukan dari kalian,"ucap wanita itu.

"Diam kau jalang sialan,kau yang membuat sahabatku meninggal,kau yang membunuhnya demi ambisimu untuk mendapatkan pria ini"ucap tn Kim penuh penekanan disetiap kata yang ia lontarkan.

Entah disadari atau tidak airmata jisoo jatuh begitu saja membasahi pipinya. Ia kecewa kepada appanya.pria yang sangat menyayangi nya semenjak 20tahun yang lalu.

Jisoo beranjak dari tempat nya dan berjalan menuju appanya .

"Jisoo kecewa "ucap jisoo , dapat tn Kim lihat  manik mata merah milik jisoo,dan genangan air mata.

Tn Kim.mengeleng lemah. Ia menarik putri satu-satunya,harta yang paling berharga yang ia punya saat ini.ke dalam pelukannya.

Jisoo masih setia menangis di dalam pelukan hangat appanya. Jisoo tidak bisa seperti ini.

Ia menatap appanya

"Jisoo memang kecewa,tapi jisoo lebih kecewa sama pria bajingan sepertinya,pria yang tidak pantas di sebut sebagai seoarang ayah ,dan gak ada kata yang akan terucap dari mulut ku ini untuknya"ucap jisoo menyeka airmatanya.

"Kamu tidak bisa gitu,dia ayahmu,tanpa dia kamu gak bakal ada "ucao pria itu(Suho)

Jisoo melirik pria itu sejenak. Lalu mengambil gelas yang berisi jusnya tadi.

Byurr

"Memang tanpa dia aku gak bakal ada,tapi karena dia aku ada. Dan satu hal penting yang perlu kamu camkan gue emang kecewa sama appa gue,tapi bukan berarti gue bakal nganggap orang yang udah nyelantarin gue dan ini gue sebagi ayah"ucao jisoo tersenyum tipis.

"Lo butuh uang,"tanya jisoo sekilas.

Siwon dan istrinya mengangguk bahagia.

"Kerja...bukan manfaatin gue"ucap jisoo ketus.

Tn Kim terkekeh melihat sifat putrinya. Ia mengelus rambut jisoo.

"Gak punya sopan santun kamu"ucap wanita itu yang bersiap menampar jisoo

Namun jisoo dengan segera menepis tangan itu.

"Jangan sampai tangan kotorloh nyentuh wajah gue"ucao jisoo menghempaskan tangan itu kasar.

"Serapah kamu,gue gak nyangka bakal punya anak seperti mu"ucap Siwon geram

Jisoo melempar cake yang ada di meja ke wajah Siwon

"Makan tuh,karna gue juga gak rela punya ayah macam Lo"ucao jisoo .


........

........

......

Bahkan jisoo dapat terlihat kuat didepan orangtua kandungnya . Namun jauh didalam hatinya ia merasa teriris. Hatinya sesak mengetahui semua kebenaran ini.

Sedari tadi ia melirik foto ibunya di dalam album.
Airmatanya terus jatuh . Jisoo hanya dapat tersenyum miris dan kembali menatap ponselnya.

Semenjak pulang kerumah ,jisoo mencoba menghubungi seokjin ,namun tak ada yang tanda-tanda seokjin akan membaca pesan dan menelponnya ulang.

Hati jisoo semakin gusar. Namun ia memilih untuk stay positive. Apapun yang terjadi ia akan tegar.




.see you next part

Tenang ini cerita masih lanjut kok.
Ada yang kangen gak.

Maaf yah lama up nya,soalnya lagi nyusun banyak tugas.

TAKDIR CINTA ||JINSOO|| ^Complete ^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang