CHAPTER 2 - PEDULI

184 19 7
                                    

Jangan biarkan orang menentukan jalan hidupmu. Seperti nahkoda yang diguncang ombak, dia tidak akan bertanya dulu tentang keputusan yang diambilnya. Sama halnya kamu yang memegang kendali atas hidupmu, berpijak di atas kakimu!

Hara memperhatikan dengan seksama pria yang ada dihadapannya sambil mengingat ingat kembali

FLASHBACK

...Mengadili menyatakan terdakwa Sanusi Panin telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan pengelapan dana sebagaimana dakwaan satu pertama dan kedua pertama. Menjatuhkan pidana kepada Sanusi Panin dengan pidana penjara 5 tahun penjara dan denda 700jt rupiah...

Saat palu Hakim diketuk muka Hara mendadak lesu dan memandang iba kliennya, dia merasa gagal karena tidak bisa membuat klienya bebas dari hukuman yang tidak dilakukannya.

"Maafin saya pak" ucap Hara dengan mata berkaca kaca menatap Sanusi

Sanusi hanya tersenyum kecil saat dirinya dibawa polisi masuk ke dalam tahanan.

"BAPAAAKKK!!!" teriak anak pertama Sanusi yang kemudian pingsan

Hara mencoba menolongnya,dilihatnya pria bertopi hitam seperti sedang mengintainya

Hara mengingat kejadian 1 tahun yang lalu dan mengernyitkan dahinya saat menatap Dhamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hara mengingat kejadian 1 tahun yang lalu dan mengernyitkan dahinya saat menatap Dhamar

"KAMU YANG ADA DI PERSIDANGAN PAK SANUSI WAKTU ITU. IYA KAN?" tanya Hara mendekati Dhamar

Dhamar tidak menjawab,diambilnya permen karet dimulutnya dengan cepat. Dia mengambil tangan hara dan menjabat tangannya

"Ingatan yang bagus"

"IYUHHHH!!!" teriak Hara saat menyadari ada bekas permen karet di tangannya

Dhamar melenggang pergi begitu saja

"Aku berharap tidak bertemu pria aneh itu lagi" ucap Hara dalam hati

"Bagaimana kalau dia adalah salah satu keluarga dari Pak Sanusi, apa mungkin dia tidak terima dan mau balas dendam" ucap Hara dalam hati sedikit khawatir dan mengigit kukunya

"Bagaimana kalau dia adalah salah satu keluarga dari Pak Sanusi, apa mungkin dia tidak terima dan mau balas dendam" ucap Hara dalam hati sedikit khawatir dan mengigit kukunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernikahan Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang